Selasa, 20 Mei 2025

Serunya Wisata Sejarah di Candi Tikus Mojokerto yang Jarang Orang Tahu!

 

Sumber: omah aksara

Perjalanan ke Masa Lalu di Mojokerto

Vendor Outbond - Pernahkah Anda mengunjungi sebuah tempat yang membuat Anda merasa seolah sedang melintasi waktu? Itulah kesan pertama saya saat berdiri di depan Candi Tikus, salah satu situs sejarah yang begitu unik dan tenang di Mojokerto. Saat kebanyakan orang menyebut wisata di Mojokerto, bayangan yang muncul biasanya adalah kegiatan outbound atau wisata alam di daerah Pacet dan Trawas. Namun, siapa sangka kota ini menyimpan jejak sejarah yang begitu menawan — dan masih jarang dikunjungi wisatawan.

Candi Tikus bukan hanya sekadar batu bata kuno yang disusun jadi bangunan. Ia adalah pintu masuk menuju masa keemasan Majapahit, tempat di mana fungsi air, spiritualitas, dan arsitektur bersatu dalam harmoni. Dan ya, kisah di balik namanya juga cukup unik dan layak untuk dikulik.

 

Sekilas Tentang Candi Tikus

 Lokasi & Latar Belakang Sejarah

Candi Tikus terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, yang dikenal sebagai bekas ibu kota Kerajaan Majapahit. Situs ini ditemukan pada tahun 1914 saat warga menggali tanah dan menemukan struktur menyerupai kolam dengan pancuran air. Menurut catatan sejarah, bangunan ini dibangun pada abad ke-14, masa kejayaan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.

 Asal Nama yang Tak Biasa

Kenapa dinamakan Candi Tikus? Konon, saat pertama kali ditemukan, tempat ini menjadi sarang tikus yang sulit dibasmi oleh warga setempat. Karena banyaknya hewan pengerat itu, masyarakat kemudian menamainya Candi Tikus — nama yang hingga kini masih digunakan.

 Fungsi & Keunikan

Berbeda dari candi kebanyakan, bangunan ini bukan tempat sembahyang utama, melainkan pemandian kerajaan atau petirtaan. Struktur kolam bertingkat lengkap dengan pancuran berbentuk makara (ikan mitologis) menunjukkan peran air dalam kehidupan spiritual dan sosial masyarakat kala itu. Di zaman Majapahit, air dianggap sebagai simbol penyucian — dan tempat ini diyakini digunakan dalam ritual khusus.

 

Sumber: Tripadvisor

Daya Tarik Unik yang Jarang Orang Tahu

 Arsitektur Bawah Tanah yang Eksotis

Yang membuat Candi Tikus menonjol adalah posisinya yang lebih rendah dari permukaan tanah. Saat menuruni anak tangga ke dasar kolam, kita seperti masuk ke dunia lain — dikelilingi bata merah tua, dinding simetris, dan aliran air yang masih mengalir di beberapa bagian pancuran. Ini bukan hal umum untuk struktur candi di Jawa, sehingga memberikan kesan eksotis dan misterius.

 Tip: Spot tangga dan kolam sangat Instagramable, apalagi saat pagi atau sore hari dengan cahaya alami.

 Suasana Tenang untuk Refleksi atau Meditasi

Tidak seperti situs wisata ramai lainnya, suasana di sini cenderung hening. Ini membuatnya ideal untuk Anda yang ingin sejenak menyendiri, merenung, atau bahkan sekadar duduk santai menikmati energi masa lalu yang masih terasa kuat.

 Wisata Edukasi yang Cocok untuk Semua Usia

Bagi Anda yang datang bersama anak-anak atau pelajar, Candi Tikus bisa menjadi media belajar langsung tentang sejarah Kerajaan Majapahit, arsitektur kuno, dan budaya spiritual masyarakat Jawa. Banyak sekolah dan komunitas sejarah yang sudah mulai melirik tempat ini sebagai bagian dari wisata edukasi di Mojokerto.

 Museum Majapahit yang Masih Terabaikan

Tak jauh dari lokasi candi, Anda bisa menyambangi Museum Trowulan (kurang dari 1 km). Sayangnya, banyak pengunjung yang melewatkan tempat ini. Padahal koleksi arca, gerabah, dan replika bangunan Majapahit di sana bisa memperkaya pengalaman wisata sejarah Anda.

 Data pendukung: Menurut BPCB Jawa Timur, Trowulan menyimpan lebih dari 100 situs arkeologi yang masih terus dieksplorasi.

 

Ayo Lihat Mojokerto dari Sisi yang Berbeda

Candi Tikus adalah bukti bahwa wisata di Mojokerto tak melulu tentang adrenalin dan alam terbuka. Ada sisi lain yang tenang, penuh makna, dan sarat nilai sejarah — hanya tinggal menunggu untuk dijelajahi lebih dalam.

Kalau Anda mencari tempat yang bisa mengisi liburan dengan ketenangan, wawasan baru, dan kesempatan untuk menyambung kembali dengan warisan leluhur, maka Candi Tikus adalah jawabannya. Dan siapa tahu, kunjungan Anda ke sini bisa jadi titik awal untuk menelusuri lebih banyak candi, museum, dan cerita yang membentuk wajah Jawa Timur hari ini.

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *