Candi Lor Nganjuk: Jejak Sejarah Majapahit yang Masih Berdiri Anggun
Di tengah
hiruk pikuk Kota Angin, Nganjuk, tersembunyi sebuah permata sejarah yang
mungkin tak sepopuler candi-candi lain di Jawa Timur. Namun, bagi para pecinta
sejarah dan arkeologi, namanya adalah sebuah kebanggaan: Candi Lor Nganjuk.
Situs ini
bukan sekadar tumpukan bata tua, melainkan saksi bisu kejayaan Kerajaan
Majapahit, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu candi kuno Nganjuk tertua
yang masih berdiri kokoh.
Candi Lor
menawarkan sebuah perjalanan melintasi waktu, membawa kita kembali ke era di
mana Majapahit menguasai Nusantara.
Keberadaannya
bukan hanya menegaskan bahwa Majapahit di Nganjuk memang punya jejak yang kuat,
tapi juga menyimpan kisah heroik dan penetapan sebuah wilayah otonom yang kini
kita kenal sebagai Nganjuk. Mari kita selami lebih dalam pesona Nganjuk yang
satu ini.
Baca Juga: Mengungkap Keagungan Makam Sunan Gresik: Panduan Lengkap Ziarah, Lokasi, dan Kisah Wali Songo Pertama
Menelusuri Jejak
Majapahit di Tanah Nganjuk: Kisah di Balik Candi Lor
Candi Lor
adalah monumen historis yang memiliki kaitan erat dengan salah satu raja
terbesar Kerajaan Majapahit, yaitu Prabu Hayam Wuruk.
Konon,
candi ini dibangun pada abad ke-10 Masehi, menjadikannya struktur peninggalan
Majapahit yang paling awal dan masih utuh di wilayah Nganjuk. Tujuan
pembangunannya pun bukan sembarangan. Candi ini didirikan sebagai tetenger
atau penanda kemenangan.
Kisah
pembangunan Candi Lor tak lepas dari peristiwa penting dalam sejarah Majapahit,
yaitu penumpasan pemberontakan Rakryan Bunga pada tahun 859 Saka (937 Masehi).
Setelah
kemenangan tersebut, Raja Mpu Sindok (mertua Hayam Wuruk yang memimpin perang)
menganugerahkan sebuah wilayah yang kemudian dikenal sebagai Anjuk Ladang
(cikal bakal Nganjuk) sebagai daerah sima atau swatantra (otonom).
Untuk
memperingati peristiwa penting ini dan sebagai ungkapan syukur, didirikanlah
candi ini.
Di kompleks
candi ini pula ditemukan Prasasti Anjuk Ladang atau yang dikenal juga dengan Prasasti
Jayastamba. Prasasti ini mengukuhkan penetapan daerah Anjuk Ladang sebagai
daerah swatantra, bebas pajak, karena jasa-jasanya dalam membantu kerajaan
menumpas pemberontakan.
Jadi, Candi
Lor bukan hanya situs bersejarah Nganjuk, tapi juga sebuah monumen Jayastamba
yang menyimpan pesan-pesan penting dari masa lampau.
![]() |
Candi Lor Nganjuk, sumber kompasdotcom |
Candi Bata Merah yang
Kokoh Melawan Zaman: Arsitektur dan Keunikan Candi Lor
Salah satu
hal yang paling mencolok dari Candi Lor adalah material pembangunannya. Berbeda
dengan banyak candi di Jawa Tengah yang terbuat dari batu andesit,
Candi Lor
sepenuhnya dibangun dari bata merah. Penggunaan bata merah ini menjadi ciri
khas arsitektur Majapahit yang dominan, mencerminkan ketersediaan material
lokal dan teknik pembangunan yang canggih pada masanya.
Meskipun
usianya sudah berabad-abad, Candi Lor masih berdiri dengan anggun. Bentuknya
yang sederhana namun kokoh memperlihatkan ketahanan bangunan kuno ini terhadap
gempuran waktu dan cuaca. Struktur candi ini terdiri dari bagian kaki, tubuh,
dan atap, meskipun bagian atapnya kini tidak lagi utuh sempurna. Anda bisa
melihat pola susunan bata yang rapi dan detail pada beberapa bagian dinding
candi.
Keunikan
lain dari Candi Lor adalah posisinya yang strategis, berada di tengah-tengah
pemukiman warga Desa Candirejo, Kecamatan Loceret. Hal ini menambah nuansa
autentik saat berkunjung, seolah candi kuno ini benar-benar menyatu dengan
kehidupan modern.
Candi Lor
memang tidak megah seperti Borobudur atau Prambanan, tetapi keasliannya dan
nilai historisnya yang tinggi menjadikannya daya tarik Nganjuk yang tak boleh
dipandang sebelah mata. Ia adalah artefak sejarah yang hidup, terus bercerita
tentang kejayaan masa lalu.
Lebih dari Sekadar Batu
Tua: Candi Lor Sebagai Cagar Budaya dan Edukasi
Sebagai cagar
budaya yang dilindungi, Candi Lor memiliki peran yang sangat penting dalam
menjaga warisan leluhur.
Pemerintah
dan masyarakat setempat terus berupaya merawat dan melestarikan peninggalan
Majapahit ini agar tetap lestari untuk generasi mendatang. Candi ini bukan
hanya objek arkeologi Nganjuk, tapi juga sumber edukasi sejarah yang tak
ternilai harganya.
Bagi para
pelajar atau mahasiswa, Candi Lor bisa menjadi laboratorium sejarah langsung,
tempat mereka bisa belajar tentang arsitektur kuno, sistem pemerintahan
Majapahit, dan kehidupan masyarakat pada masa itu.
Wisata
edukasi di Nganjuk akan terasa lebih lengkap dengan mengunjungi situs ini.
Memahami bagaimana sebuah prasasti dan sebuah candi bisa menjadi penanda sebuah
peristiwa besar, adalah pelajaran yang jauh lebih mendalam daripada sekadar
membaca buku.
Candi Lor
adalah pengingat bahwa sejarah tidak hanya ada di buku teks, tapi juga berdiri
nyata di hadapan kita.
Ini adalah
kesempatan untuk menelusuri sejarah secara langsung, merasakan aura masa lalu
yang begitu kuat.
Lokasi
Candi Lor berada di Desa Candirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.
Jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat Nganjuk kota, hanya sekitar 10-15
kilometer ke arah selatan.
Rute Candi
Lor relatif mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan
umum. Anda bisa mengikuti petunjuk arah Google Maps atau bertanya kepada
penduduk lokal yang ramah.
Akses jalan
menuju lokasi Candi Lor sudah beraspal baik, sehingga perjalanan akan terasa
nyaman.
Di sekitar
candi, tidak ada banyak fasilitas wisata modern, namun ini justru menambah
nuansa keaslian dan ketenangan. Anda akan merasakan suasana pedesaan yang asri,
jauh dari keramaian, sangat cocok untuk wisata tenang yang sarat makna.
Jadi, jika
Anda sedang berada di Nganjuk atau berencana untuk menjelajahi wisata sejarah
Jawa Timur, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Candi Lor.
Saksikan
sendiri keanggunan candi bata merah ini, rasakan getaran sejarah Majapahit yang
masih terasa kuat, dan biarkan imajinasi Anda terbang melintasi ribuan tahun.
Candi Lor adalah bukti bahwa masa lalu tak pernah benar-benar pergi, ia hanya menunggu untuk dikunjungi dan dipelajari. Apakah Anda siap untuk petualangan sejarah ini?