Rabu, 18 Juni 2025

Monumen Kapal Selam Surabaya: Jelajah Sejarah Bawah Laut KRI Pasopati

Monumen Kapal Selam Surabaya: Jelajah Sejarah Bawah Laut KRI Pasopati

Vendor Outbound - Libur semester memang jadi momen yang paling ditunggu, ya?

Setelah berjibaku dengan materi perkuliahan, tumpukan tugas, dan mungkin revisi ini-itu, rasanya butuh refreshing yang bukan cuma sekadar jalan-jalan biasa.

Nah, kalau kamu sedang berada di Surabaya atau berencana mengunjungi Kota Pahlawan ini, ada satu destinasi yang wajib banget masuk daftar kunjunganmu: Monumen Kapal Selam (Monkasel).

Bukan sekadar tugu peringatan biasa, Monkasel ini menyajikan pengalaman unik yang bikin kamu serasa dibawa ke dunia bawah laut, sekaligus menyelami sejarah heroik bangsa kita.

Penasaran bagaimana rasanya menjelajahi perut kapal selam sungguhan? Yuk, kita bedah tuntas Monkasel!

 

Monumen Kapal Selam (Monkasel): Lebih dari Sekadar Patung, Ini Kisah Nyata!

Monumen Kapal Selam, atau yang lebih akrab disapa Monkasel, berdiri gagah di pusat kota Surabaya. Tepatnya di Jalan Pemuda Nomor 39, sangat mudah dijangkau dan lokasinya strategis karena berdekatan dengan Plaza Surabaya.

Dari luar, Monkasel mungkin terlihat seperti kapal selam yang terdampar di daratan, namun siapa sangka, ini adalah KRI Pasopati 410 yang asli dan pernah mengarungi lautan untuk menjaga kedaulatan negara.

 

Kapal selam Whiskey Class buatan Uni Soviet tahun 1952 ini menjadi salah satu dari 12 kapal selam yang pernah dimiliki oleh Angkatan Laut Republik Indonesia.

 KRI Pasopati 410 sendiri memiliki peran vital dalam Operasi Trikora, sebuah operasi militer Indonesia untuk merebut kembali Irian Barat (sekarang Papua) dari Belanda pada tahun 1960-an.

Setelah bertugas selama puluhan tahun, kapal selam ini akhirnya dipensiunkan dan diabadikan sebagai museum pada 15 Juli 1998, sebagai pengingat akan jasa para pahlawan Angkatan Laut.

 

Mengubah kapal selam seberat ribuan ton menjadi sebuah monumen di daratan tentu bukan pekerjaan mudah.

Proses pemindahannya dari Pangkalan Angkatan Laut ke lokasi saat ini membutuhkan waktu dan usaha yang luar biasa. Namun, hasilnya sangat memuaskan.

Kini, masyarakat umum, khususnya para pelajar dan mahasiswa, bisa merasakan langsung seperti apa kehidupan dan tugas di dalam kapal selam tanpa harus menyelam ke dasar laut.

 

Pengalaman Nyata di Dalam Perut Kapal Selam

Memasuki Monkasel adalah seperti melangkah ke dimensi waktu yang berbeda. Begitu melewati pintu masuk utamanya, kamu akan langsung merasakan suasana yang begitu autentik.

Jangan kaget kalau udaranya terasa agak pengap dan ruangannya sempit.

Ya, begitulah kondisi sebenarnya di dalam kapal selam! Sensasi berada di ruang terbatas ini akan langsung membawamu membayangkan bagaimana para prajurit TNI Angkatan Laut bertugas dalam kondisi serba terbatas dan penuh tantangan.

Di dalam KRI Pasopati 410 ini, kamu bisa menjelajahi berbagai kompartemen yang dulunya berfungsi sebagai "rumah" bagi para awak kapal:

  • Ruang Torpedo: Ini adalah bagian depan kapal, tempat senjata utama kapal selam disimpan. Kamu bisa melihat deretan tabung torpedo yang siap diluncurkan. Bagian ini mengingatkan kita akan fungsi tempur kapal selam.
  • Ruang Kontrol (Anjungan): Di sinilah "otak" kapal selam berada. Berbagai panel kontrol, periskop, hingga kemudi kapal bisa kamu amati. Kamu akan membayangkan bagaimana kapten dan kru mengendalikan setiap pergerakan kapal, menyelam, atau muncul ke permukaan.

Ruangan ini penuh dengan tuas, tombol, dan instrumen yang rumit, memberikan gambaran betapa kompleksnya teknologi kapal selam pada masanya.

  • Ruang Mesin: Bagian tengah hingga belakang kapal ini menjadi tempat mesin-mesin pendorong kapal selam berada.

Meskipun sebagian besar mesinnya sudah tidak berfungsi, kamu tetap bisa melihat struktur besar dan pipa-pipa yang saling terhubung, memberikan gambaran betapa kuatnya mesin ini dalam menggerakkan kapal selam di bawah air.

  • Dapur dan Ruang Tidur Awak: Kamu juga bisa melihat area di mana para awak kapal beristirahat dan menyiapkan makanan.

Ruangan ini menunjukkan betapa sempit dan efisiennya setiap ruang dimanfaatkan di dalam kapal selam.

Tempat tidur bertingkat dan dapur kecil dengan peralatan seadanya menjadi saksi bisu kehidupan sehari-hari para prajurit.

Setiap kompartemen yang kamu lewati dilengkapi dengan informasi dan deskripsi singkat.

Ini sangat membantu untuk memahami fungsi dari masing-masing bagian dan sejarah di baliknya.

Pencahayaan di dalam kapal selam juga sengaja dibuat remang-remang untuk mempertahankan suasana aslinya, menambah kesan dramatis petualanganmu di bawah laut.

Jangan ragu untuk berhenti sejenak, mengamati detail-detail kecil, dan biarkan imajinasimu bekerja. Rasakan getaran sejarah dan keberanian para prajurit yang pernah hidup dan bertugas di dalamnya.

Monumen Kapal Selam Surabaya
Monumen Kapal Selam (Sumber: Wikipedia)

Fasilitas Pendukung: Lebih dari Sekadar Museum

Selain menjelajahi bagian dalam kapal selam, Monkasel juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang akan membuat kunjunganmu semakin menarik dan edukatif.

 

Salah satu fasilitas unggulan adalah bioskop mini yang berada tepat di samping kapal selam.

Di sini, kamu bisa menyaksikan film dokumenter yang menceritakan secara detail tentang sejarah KRI Pasopati 410, perannya dalam Operasi Trikora, dan bagaimana kapal selam ini akhirnya diabadikan menjadi museum.

Film ini penting banget untuk memberikan konteks dan pemahaman lebih dalam tentang apa yang baru saja kamu lihat di dalam kapal.

Durasi filmnya tidak terlalu panjang, jadi cocok untuk melengkapi kunjunganmu.

 

Di sekitar area Monkasel, terdapat juga taman yang cukup luas dan asri. Area ini nyaman banget buat bersantai setelah keluar dari kapal selam yang sempit.

Kamu bisa duduk-duduk di bangku taman, menikmati suasana, atau sekadar berfoto dengan latar belakang Monkasel yang ikonik.

Tersedia juga beberapa gerai cinderamata yang menjual berbagai suvenir khas Monkasel atau pernak-pernik bertema maritim. Cocok buat beli oleh-oleh atau kenang-kenangan.

 

Bagi yang merasa lapar atau haus setelah berkeliling, ada beberapa kedai makanan dan minuman sederhana yang tersedia di sekitar area.

Jadi, kamu tidak perlu khawatir kalau ingin mengisi perut setelah puas berpetualang.

Fasilitas toilet dan area parkir yang memadai juga menjadi nilai plus untuk kenyamanan pengunjung.

 

Tips Kunjungan ke Monkasel

Agar kunjunganmu ke Monkasel berjalan lancar dan berkesan, ada beberapa tips yang bisa kamu perhatikan:

  • Waktu Terbaik Kunjungan: Monkasel buka setiap hari, biasanya dari pagi hingga sore. Untuk menghindari keramaian, terutama di akhir pekan atau musim liburan, sebaiknya datang pada pagi hari setelah jam buka atau pada hari kerja. Saat pagi, udaranya juga lebih sejuk dan suasana belum terlalu padat.
  • Durasi Ideal: Untuk bisa menjelajahi seluruh bagian kapal selam dan menonton film dokumenter dengan nyaman, alokasikan waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam. Jika kamu ingin bersantai di taman atau berbelanja suvenir, bisa lebih lama lagi.
  • Persiapan Fisik: Di dalam kapal selam, ada beberapa tangga dan lorong sempit yang harus dilewati. Pastikan kamu dalam kondisi fisik yang prima, dan gunakan sepatu yang nyaman agar tidak licin. Bagi pengunjung dengan keterbatasan gerak atau membawa anak kecil, perlu diperhatikan karena beberapa area mungkin kurang ramah aksesibilitas.
  • Jaga Kebersihan: Selalu patuhi peraturan yang ada di dalam museum. Jangan membuang sampah sembarangan dan jaga kebersihan area monumen.
  • Abadikan Momen: Jangan lupa bawa kamera atau smartphone! Setiap sudut di dalam dan luar Monkasel menawarkan latar belakang yang menarik untuk berfoto. Abadikan momen petualanganmu di dalam kapal selam bersejarah ini.
  • Akses Transportasi: Lokasi Monkasel yang strategis di pusat kota membuatnya mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi. Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi, taksi, atau aplikasi transportasi online. Tersedia area parkir yang cukup luas di sekitar monumen.

Progam Magang Sevenstar Indonesia

Mengunjungi Monumen Kapal Selam bukan hanya sekadar rekreasi, tapi juga sebuah perjalanan edukasi yang berharga.

Kamu tidak hanya melihat sebuah kapal tua, melainkan sebuah artefak hidup yang bercerita tentang keberanian, pengabdian, dan teknologi maritim Indonesia di masa lampau.

Monkasel adalah bukti nyata bahwa sejarah bisa disajikan dengan cara yang menarik dan interaktif, terutama bagi generasi muda.

 

Setelah keluar dari Monkasel, mungkin kamu akan merasa bangga dengan perjuangan para pendahulu dan terinspirasi oleh semangat mereka.

Ini adalah pengalaman yang akan memberimu perspektif baru tentang sejarah maritim bangsa.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Segera masukkan Monumen Kapal Selam ke dalam daftar kunjunganmu saat di Surabaya.

Dijamin, kamu akan pulang dengan segudang cerita dan pengalaman yang tak terlupakan!

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *