Monumen Kapal Selam Surabaya: Jelajah Sejarah Bawah Laut KRI Pasopati
Vendor Outbound
- Libur semester memang jadi momen yang paling ditunggu, ya?
Setelah berjibaku dengan materi perkuliahan, tumpukan
tugas, dan mungkin revisi ini-itu, rasanya butuh refreshing yang bukan
cuma sekadar jalan-jalan biasa.
Nah, kalau kamu sedang berada di Surabaya atau
berencana mengunjungi Kota Pahlawan ini, ada satu destinasi yang wajib banget
masuk daftar kunjunganmu: Monumen Kapal Selam (Monkasel).
Bukan sekadar tugu peringatan biasa, Monkasel ini
menyajikan pengalaman unik yang bikin kamu serasa dibawa ke dunia bawah laut,
sekaligus menyelami sejarah heroik bangsa kita.
Penasaran bagaimana rasanya menjelajahi perut kapal
selam sungguhan? Yuk, kita bedah tuntas Monkasel!
Monumen Kapal Selam
(Monkasel): Lebih dari Sekadar Patung, Ini Kisah Nyata!
Monumen Kapal Selam, atau yang lebih akrab disapa Monkasel,
berdiri gagah di pusat kota Surabaya. Tepatnya di Jalan Pemuda Nomor 39, sangat
mudah dijangkau dan lokasinya strategis karena berdekatan dengan Plaza
Surabaya.
Dari luar, Monkasel mungkin terlihat seperti kapal
selam yang terdampar di daratan, namun siapa sangka, ini adalah KRI Pasopati
410 yang asli dan pernah mengarungi lautan untuk menjaga kedaulatan negara.
Kapal selam Whiskey Class buatan Uni Soviet tahun 1952
ini menjadi salah satu dari 12 kapal selam yang pernah dimiliki oleh Angkatan
Laut Republik Indonesia.
KRI Pasopati 410
sendiri memiliki peran vital dalam Operasi Trikora, sebuah operasi
militer Indonesia untuk merebut kembali Irian Barat (sekarang Papua) dari
Belanda pada tahun 1960-an.
Setelah bertugas selama puluhan tahun, kapal selam ini
akhirnya dipensiunkan dan diabadikan sebagai museum pada 15 Juli 1998, sebagai
pengingat akan jasa para pahlawan Angkatan Laut.
Mengubah kapal selam seberat ribuan ton menjadi sebuah
monumen di daratan tentu bukan pekerjaan mudah.
Proses pemindahannya dari Pangkalan Angkatan Laut ke
lokasi saat ini membutuhkan waktu dan usaha yang luar biasa. Namun, hasilnya
sangat memuaskan.
Kini, masyarakat umum, khususnya para pelajar dan
mahasiswa, bisa merasakan langsung seperti apa kehidupan dan tugas di dalam
kapal selam tanpa harus menyelam ke dasar laut.
Pengalaman Nyata di
Dalam Perut Kapal Selam
Memasuki Monkasel adalah seperti melangkah ke dimensi
waktu yang berbeda. Begitu melewati pintu masuk utamanya, kamu akan langsung
merasakan suasana yang begitu autentik.
Jangan kaget kalau udaranya terasa agak pengap dan
ruangannya sempit.
Ya, begitulah kondisi sebenarnya di dalam kapal selam!
Sensasi berada di ruang terbatas ini akan langsung membawamu membayangkan
bagaimana para prajurit TNI Angkatan Laut bertugas dalam kondisi serba terbatas
dan penuh tantangan.
Di dalam KRI Pasopati 410 ini, kamu bisa menjelajahi
berbagai kompartemen yang dulunya berfungsi sebagai "rumah"
bagi para awak kapal:
- Ruang
Torpedo: Ini adalah bagian depan kapal, tempat
senjata utama kapal selam disimpan. Kamu bisa melihat deretan tabung
torpedo yang siap diluncurkan. Bagian ini mengingatkan kita akan fungsi
tempur kapal selam.
- Ruang
Kontrol (Anjungan): Di sinilah "otak"
kapal selam berada. Berbagai panel kontrol, periskop, hingga kemudi kapal
bisa kamu amati. Kamu akan membayangkan bagaimana kapten dan kru
mengendalikan setiap pergerakan kapal, menyelam, atau muncul ke permukaan.
Ruangan ini penuh dengan
tuas, tombol, dan instrumen yang rumit, memberikan gambaran betapa kompleksnya
teknologi kapal selam pada masanya.
- Ruang
Mesin: Bagian tengah hingga belakang kapal
ini menjadi tempat mesin-mesin pendorong kapal selam berada.
Meskipun sebagian besar
mesinnya sudah tidak berfungsi, kamu tetap bisa melihat struktur besar dan
pipa-pipa yang saling terhubung, memberikan gambaran betapa kuatnya mesin ini
dalam menggerakkan kapal selam di bawah air.
- Dapur
dan Ruang Tidur Awak: Kamu juga bisa melihat area di
mana para awak kapal beristirahat dan menyiapkan makanan.
Ruangan ini menunjukkan
betapa sempit dan efisiennya setiap ruang dimanfaatkan di dalam kapal selam.
Tempat tidur bertingkat
dan dapur kecil dengan peralatan seadanya menjadi saksi bisu kehidupan
sehari-hari para prajurit.
Setiap kompartemen yang kamu lewati dilengkapi dengan
informasi dan deskripsi singkat.
Ini sangat membantu untuk memahami fungsi dari
masing-masing bagian dan sejarah di baliknya.
Pencahayaan di dalam kapal selam juga sengaja dibuat
remang-remang untuk mempertahankan suasana aslinya, menambah kesan dramatis
petualanganmu di bawah laut.
Jangan ragu untuk berhenti sejenak, mengamati
detail-detail kecil, dan biarkan imajinasimu bekerja. Rasakan getaran sejarah
dan keberanian para prajurit yang pernah hidup dan bertugas di dalamnya.
![]() |
Monumen Kapal Selam (Sumber: Wikipedia) |
Fasilitas Pendukung:
Lebih dari Sekadar Museum
Selain menjelajahi bagian dalam kapal selam, Monkasel
juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang akan membuat
kunjunganmu semakin menarik dan edukatif.
Salah satu fasilitas unggulan adalah bioskop mini
yang berada tepat di samping kapal selam.
Di sini, kamu bisa menyaksikan film dokumenter yang
menceritakan secara detail tentang sejarah KRI Pasopati 410, perannya dalam
Operasi Trikora, dan bagaimana kapal selam ini akhirnya diabadikan menjadi
museum.
Film ini penting banget untuk memberikan konteks dan
pemahaman lebih dalam tentang apa yang baru saja kamu lihat di dalam kapal.
Durasi filmnya tidak terlalu panjang, jadi cocok untuk
melengkapi kunjunganmu.
Di sekitar area Monkasel, terdapat juga taman yang
cukup luas dan asri. Area ini nyaman banget buat bersantai setelah keluar
dari kapal selam yang sempit.
Kamu bisa duduk-duduk di bangku taman, menikmati
suasana, atau sekadar berfoto dengan latar belakang Monkasel yang ikonik.
Tersedia juga beberapa gerai cinderamata yang
menjual berbagai suvenir khas Monkasel atau pernak-pernik bertema maritim.
Cocok buat beli oleh-oleh atau kenang-kenangan.
Bagi yang merasa lapar atau haus setelah berkeliling,
ada beberapa kedai makanan dan minuman sederhana yang tersedia di
sekitar area.
Jadi, kamu tidak perlu khawatir kalau ingin mengisi
perut setelah puas berpetualang.
Fasilitas toilet dan area parkir yang memadai juga
menjadi nilai plus untuk kenyamanan pengunjung.
Tips Kunjungan ke
Monkasel
Agar kunjunganmu ke Monkasel berjalan lancar dan
berkesan, ada beberapa tips yang bisa kamu perhatikan:
- Waktu
Terbaik Kunjungan: Monkasel buka setiap hari,
biasanya dari pagi hingga sore. Untuk menghindari keramaian, terutama di
akhir pekan atau musim liburan, sebaiknya datang pada pagi hari
setelah jam buka atau pada hari kerja. Saat pagi, udaranya juga lebih
sejuk dan suasana belum terlalu padat.
- Durasi
Ideal: Untuk bisa menjelajahi seluruh bagian
kapal selam dan menonton film dokumenter dengan nyaman, alokasikan waktu
sekitar 1 hingga 1,5 jam. Jika kamu ingin bersantai di taman atau
berbelanja suvenir, bisa lebih lama lagi.
- Persiapan
Fisik: Di dalam kapal selam, ada beberapa
tangga dan lorong sempit yang harus dilewati. Pastikan kamu dalam kondisi
fisik yang prima, dan gunakan sepatu yang nyaman agar tidak licin.
Bagi pengunjung dengan keterbatasan gerak atau membawa anak kecil, perlu
diperhatikan karena beberapa area mungkin kurang ramah aksesibilitas.
- Jaga
Kebersihan: Selalu patuhi peraturan yang ada di
dalam museum. Jangan membuang sampah sembarangan dan jaga kebersihan area
monumen.
- Abadikan
Momen: Jangan lupa bawa kamera atau smartphone!
Setiap sudut di dalam dan luar Monkasel menawarkan latar belakang yang
menarik untuk berfoto. Abadikan momen petualanganmu di dalam kapal selam
bersejarah ini.
- Akses
Transportasi: Lokasi Monkasel yang strategis di
pusat kota membuatnya mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi.
Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi, taksi, atau aplikasi transportasi
online. Tersedia area parkir yang cukup luas di sekitar monumen.
Mengunjungi Monumen Kapal Selam bukan hanya sekadar
rekreasi, tapi juga sebuah perjalanan edukasi yang berharga.
Kamu tidak hanya melihat sebuah kapal tua, melainkan
sebuah artefak hidup yang bercerita tentang keberanian, pengabdian, dan
teknologi maritim Indonesia di masa lampau.
Monkasel adalah bukti nyata bahwa sejarah bisa
disajikan dengan cara yang menarik dan interaktif, terutama bagi generasi muda.
Setelah keluar dari Monkasel, mungkin kamu akan merasa
bangga dengan perjuangan para pendahulu dan terinspirasi oleh semangat mereka.
Ini adalah pengalaman yang akan memberimu perspektif
baru tentang sejarah maritim bangsa.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera masukkan Monumen Kapal
Selam ke dalam daftar kunjunganmu saat di Surabaya.
Dijamin, kamu akan pulang dengan segudang cerita dan pengalaman yang tak terlupakan!