Menyusuri Keindahan Candi Surowono, Pusaka Sejarah di Kediri

Menyusuri Keindahan Candi Surowono, Pusaka Sejarah di Kediri
Sumber: Gema Sulawesi 

Di antara deretan candi Jawa Timur, nama Surowono memang belum sepopuler Penataran atau Singhasari. Namun, di balik pepohonan dan sawah Kediri, berdiri sebuah warisan yang membisikkan cerita panjang sejarah Jawa Timur.


Candi Surowono berdiri bukan hanya sebagai struktur kuno, tetapi sebagai situs cagar budaya Kediri yang merangkum keagungan Majapahit sekaligus menyuguhkan ketenangan yang sukar dijumpai di tempat lain. Apa yang membuat candi ini begitu memikat? Mari kita telusuri lebih dalam.



Mengapa Candi Surowono Penting Dibahas?

Warisan Sejarah yang Tersembunyi

Berada di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Candi Surowono berdiri dalam suasana yang nyaris selalu hening. Dari pusat Kota Kediri, jaraknya kurang lebih 25 kilometer, dapat dicapai dalam waktu sekitar satu jam perjalanan darat.

Keberadaannya menjadi penanda bahwa Kediri bukan sekadar daerah agraris, melainkan wilayah kaya sejarah yang pernah menjadi bagian penting lanskap politik Majapahit.

Semakin tumbuhnya tren wisata sejarah membuat Candi Surowono menjadi tujuan alternatif bagi wisatawan yang ingin menikmati sisi lain Kediri.

Terlebih, candi ini pula tercantum dalam catatan gabung web cagar budaya Kediri, menjadikannya objek yang layak dilindungi serta dilestarikan.


Baca juga: Menelusuri Candi Klotok, Jejak Sejarah Kediri yang Tersembunyi


Asal Usul dan Sejarah Candi Surowono

Dibangun untuk Sosok Berpengaruh

Sejarah mencatat Candi Surowono muncul pada kisaran akhir abad ke-14 Masehi. Fungsinya tak lepas dari ritual pendharmaan, yakni bentuk penghormatan kepada tokoh bangsawan yang telah tiada.

Tokoh tersebut merupakan Bhre Wengker, seseorang pejabat besar di masa Majapahit yang diketahui mempunyai pengaruh besar, paling utama di daerah yang saat ini jadi Ponorogo.

Salah satu dokumen penting yang sering dijadikan rujukan adalah laporan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur, yang menyebut candi ini bukan sekadar tempat suci, tetapi juga sebagai representasi keagungan politik Majapahit.


Jembatan Politik dan Budaya

Candi Surowono memperlihatkan bagaimana Kediri berperan sebagai wilayah yang strategis dalam struktur Majapahit. Kehadirannya menjadi semacam simbol wilayah kekuasaan, di samping juga memiliki makna spiritual.

Bukti ini mempertegas bahwa sejarah Jawa Timur tak bisa dilepaskan dari peran Kediri sebagai jalur perdagangan sekaligus pusat budaya.

Candi Surowono Kediri berdiri megah di antara pepohonan, menampilkan relief kuno warisan Kerajaan Majapahit.
Sumber: Kompas dot com

Kekhasan Arsitektur dan Relief Candi Surowono

Bata Merah yang Membentuk Kisah

Salah satu ciri yang tak bisa dilewatkan dari arsitektur Majapahit adalah penggunaan bata merah yang disusun rapi. Bata merah di Candi Surowono tampak masih solid meski usianya sudah melampaui enam abad.

Namun tidak hanya bata merah, beberapa ornamen penting di candi juga menggunakan batu andesit, menampilkan seni pahat yang sangat detail.

Perbedaan material ini menciptakan aksen visual yang menarik, menandakan teknik pembangunan yang sudah sangat maju di masa lalu.


Kisah Binatang di Dinding Candi

Bila pengunjung memperhatikan reliefnya, Candi Surowono menampilkan cerita Tantri Kamandaka—sebuah sastra kuno penuh kisah moral dengan karakter binatang.

Relief ini tak hanya menjadi hiasan, melainkan sarana pendidikan masyarakat Majapahit kala itu. Kisahnya sarat pesan moral, misalnya bagaimana kelicikan seekor tikus atau kebijaksanaan seekor burung dijadikan cerminan perilaku manusia.

Relief ini kini menjadi salah satu alasan para arkeolog dan sejarawan menjadikan candi ini objek penelitian mendalam.


Lorong Saluran Air yang Cerdas

Keunikan lainnya adalah lorong saluran air yang terletak tepat di bawah bangunan utama. Fungsinya untuk mengalirkan air dan mencegah area candi tergenang, apalagi saat musim hujan. Sistem ini menunjukkan betapa canggihnya teknik pembangunan di masa Kerajaan Majapahit, jauh sebelum teknologi modern dikenal.



Suasana dan Pengalaman Berkunjung ke Candi Surowono

Teduh dan Damai

Saat menapaki area Candi Surowono, pengunjung akan merasakan udara yang terasa lebih sejuk, berpadu dengan suara daun-daun yang berdesir. Keheningan yang tercipta membuat candi ini cocok dijadikan tempat merenung atau sekadar melepas kepenatan.


Aktivitas Menarik

Banyak wisatawan datang dengan tujuan berburu foto, terutama saat sinar matahari pagi menimpa bata merah, menciptakan efek warna yang dramatis. Selain itu, tidak sedikit mahasiswa atau peneliti yang menjadikan candi ini lokasi studi lapangan, menggali informasi tentang sejarah Jawa Timur dari relief dan struktur bangunan.


Fasilitas yang Ada

Meskipun masih sederhana, akses ke lokasi cukup baik. Jalan menuju candi sudah beraspal, terdapat lahan parkir, beberapa warung kecil, serta papan informasi sejarah. Meski tidak semewah situs wisata besar, fasilitas ini cukup memadai bagi wisatawan yang ingin berkunjung.



Potensi Candi Surowono dalam Dunia Pariwisata Kediri

Simbol Wisata Budaya

Candi Surowono menjadi bagian tak terpisahkan dari situs cagar budaya Kediri. Selain nilai historisnya, candi ini juga memiliki potensi besar sebagai magnet wisata budaya. Wisatawan tak hanya datang untuk melihat bangunan kuno, tetapi juga untuk memahami konteks budaya yang menyertainya.


Dekat dengan Destinasi Lain

Letak Candi Surowono yang relatif dekat dengan Candi Tegowangi dan Museum Airlangga memungkinkan wisatawan menyusun rute wisata sejarah. Hal ini menjadi peluang pengembangan pariwisata Kediri sebagai daerah yang kaya destinasi edukatif.


Upaya Pelestarian

Sejumlah komunitas sejarah di Kediri sering mengadakan tur edukasi ke Candi Surowono. Pemerintah daerah juga berupaya mempromosikan situs ini, meski masih perlu pengembangan fasilitas dan promosi digital yang lebih masif.

Menginjakkan kaki di halaman Candi Surowono bukan sekadar menatap susunan batu merah. Ada denyut sejarah Jawa Timur yang bersembunyi di setiap reliefnya.

 Candi ini bukan hanya bukti fisik kejayaan Majapahit, tetapi juga warisan yang harus terus dijaga agar tetap bercerita pada generasi mendatang.


Jika Anda mendamba wisata budaya yang lebih dari sekadar destinasi foto, Candi Surowono layak masuk dalam daftar kunjungan Anda. Siapkah Anda merasakan keheningan sekaligus keagungan sejarah yang terpahat di dinding bata merah Kediri?

Magang Mahasiswa di Malang

FAQ tentang Candi Surowono

Dimana letak Candi Surowono?

Berada di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kediri, sekitar 25 km dari pusat kota.


Apa fungsi awal Candi Surowono?

Sebagai tempat pendharmaan Bhre Wengker, bangsawan penting Majapahit.


Apakah Candi Surowono cocok dikunjungi keluarga?

Sangat cocok, terutama bagi keluarga yang ingin mengenalkan sejarah dan budaya Jawa.


Apakah ada biaya masuk?

Saat ini tidak ada tiket resmi, tetapi pengunjung dapat memberi donasi sukarela.


Apakah ada destinasi sejarah lain dekat Candi Surowono?

Ya, seperti Candi Tegowangi dan Museum Airlangga yang lokasinya tidak terlalu jauh.


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *