Sejarah Candi Songgoriti, Destinasi Wisata Spiritual Jawa Timur
![]() |
Sumber: Wikipedia |
Di antara kabut tipis yang menyelimuti pegunungan Batu, berdiri megah Candi Songgoriti — salah satu candi Jawa Timur yang menyimpan jejak sejarah panjang sejak era Mataram Kuno.
Lebih dari sekadar bongkahan batu purba, situs ini menjadi saksi bisu perjalanan spiritual, legenda mistis, hingga daya tarik wisata sejarah Malang yang tak pernah surut. Lantas, apa saja kisah, keunikan, dan daya pikat yang menjadikan Candi Songgoriti berbeda dari candi lain di Jawa Timur? Mari kita jelajahi lebih dalam.
Mengapa Candi Songgoriti Layak Dibahas?
Candi Songgoriti bukan hanya objek wisata biasa. Ia adalah kepingan sejarah yang masih bertahan di tengah modernitas Kota Batu. Di sinilah nilai historis, keindahan arsitektur Hindu, hingga aura mistis bersatu, menciptakan suasana spiritual yang sulit ditemukan di tempat lain.
Fenomena wisata sejarah Malang pun kian meningkat, karena para wisatawan mulai memburu pengalaman yang bukan hanya visual, melainkan juga emosional dan spiritual.
Sejarah Singkat Candi Songgoriti
Dibangun pada Masa Kerajaan Mataram Kuno
Candi Songgoriti diyakini berdiri sekitar abad ke-9 atau ke-10 Masehi, pada periode Kerajaan Mataram Kuno. Pada masa itu, Jawa Timur menjadi arena ekspansi kekuasaan kerajaan yang dipimpin oleh Mpu Sindok, pendiri Dinasti Isyana. Songgoriti muncul sebagai bukti eksistensi budaya Hindu yang tumbuh subur di wilayah timur Jawa.
Terkait Raja Mpu Sindok dan Dinasti Isyana
Beberapa catatan arkeologi dan narasi sejarah mengaitkan pembangunan Candi Songgoriti dengan Raja Mpu Sindok. Usai memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur sekitar 929 M, sang raja disebut mendirikan tempat-tempat suci untuk menguatkan legitimasi kekuasaan sekaligus melestarikan adat spiritual Hindu.
Fungsi Candi: Ritual dan Pemujaan
Candi Songgoriti bukan hanya simbol keagungan politik, melainkan juga pusat ritual pembersihan diri atau purifikasi. Air panas alami yang muncul di sekitar kompleks candi dimanfaatkan untuk mandi suci sebelum upacara pemujaan dewa-dewi Hindu, terutama Dewa Siwa yang dianggap sebagai pelindung alam semesta.
Asal Usul Nama Songgoriti
Nama “Songgoriti” diyakini berasal dari bahasa Jawa kuno: songgo yang berarti “menyangga” atau menopang, dan riti yang mengacu pada “ritual” atau adat. Nama ini mencerminkan peran candi sebagai penyangga aktivitas spiritual masyarakat Hindu di masa silam.
![]() |
Sumber: Kompas dot com |
Keunikan Arsitektur dan Struktur Candi Songgoriti
Gaya Hindu Jawa Kuno
Candi Songgoriti tampil sederhana dibandingkan candi-candi besar lainnya di Jawa Timur. Dibangun dari batu andesit, bangunannya terdiri atas kaki, tubuh, dan atap. Desain bertingkat ini menggambarkan konsep kosmologi Hindu: Bhurloka (alam manusia), Bhuvarloka (alam para dewa), dan Svarloka (alam tertinggi).
Sumber Air Panas Alami
Salah satu keajaiban Candi Songgoriti terletak pada keberadaan sumber air panas alami yang muncul hanya beberapa meter dari kaki candi. Sejak masa Mataram Kuno, air ini dianggap suci, digunakan dalam ritual pembersihan diri. Hingga kini, pengunjung kerap mandi di pemandian alami tersebut untuk merasakan khasiatnya.
Relief dan Ornamen Artistik
Meski beberapa bagian candi mengalami pelapukan, sejumlah relief masih terlihat dengan jelas. Ornamen-ornamen berbentuk teratai (padma), flora tropis, serta figur-figur makhluk mitologi Hindu menghiasi dinding candi, memperlihatkan kepiawaian seniman masa lampau.
Harmoni dengan Alam Pegunungan
Yang membedakan Candi Songgoriti adalah suasananya. Kabut tipis, udara sejuk, suara air panas yang mengalir, serta pepohonan rindang menghadirkan ketenangan mendalam. Tidak heran, banyak pengunjung merasakan nuansa spiritual begitu kuat ketika berada di sana.
Baca juga: Mengungkap Misteri Gunung Kawi, Destinasi Spiritual Jawa Timur
Mitos & Cerita Rakyat Seputar Candi Songgoriti
Prabu Gajah Mada Bertapa di Songgoriti
Salah satu cerita yang hidup di masyarakat menyebutkan bahwa Prabu Gajah Mada pernah bertapa di kawasan Songgoriti. Ia disebut mencari kekuatan batin demi mewujudkan sumpah palapa. Kisah ini menambah daya mistis tempat tersebut.
Khasiat Mistis Air Panas
Air panas Songgoriti bukan sekadar fenomena geologi. Banyak yang percaya air ini bisa mengusir pengaruh negatif atau menyembuhkan penyakit non-medis. Meskipun belum ada pembuktian ilmiah, keyakinan ini terus hidup sebagai bagian dari wisata sejarah Malang.
Aura Spiritual yang Kental
Orang-orang sekitar meyakini bahwa Candi Songgoriti memiliki energi gaib yang harus dihormati. Pengunjung disarankan untuk bersikap sopan, menghindari ucapan kasar, serta menjaga ketenangan. Hal ini dipercaya sebagai wujud penghormatan kepada leluhur dan roh-roh penjaga situs.
Candi Songgoriti Sebagai Destinasi Wisata
Lokasi Strategis di Kota Batu
Candi Songgoriti beralamat di Jalan Songgoriti, Kota Batu. Lokasinya sangat dekat dengan berbagai objek wisata lain, sehingga wisatawan dapat dengan mudah menggabungkan kunjungan ke candi ini dengan destinasi lain dalam satu hari perjalanan.
Tiket Masuk dan Fasilitas
Harga tiket cukup terjangkau, berkisar Rp5.000–Rp10.000 per orang (data 2024). Candi buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Fasilitas yang tersedia meliputi area parkir, toilet, serta kios makanan ringan. Kolam air panas umum juga berada tak jauh dari lokasi candi, menjadi daya tarik tambahan.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan
Fotografi
Banyak fotografer tertarik memotret relief kuno Candi Songgoriti atau lanskap pegunungan yang memesona.
Mandi Air Panas
Pemandian alami di area Songgoriti menjadi favorit wisatawan yang ingin merasakan sensasi relaksasi.
Wisata Sejarah
Sangat cocok bagi pelajar atau pecinta sejarah yang ingin mengenal candi Jawa Timur lebih dekat.
Dekat dengan Destinasi Lain
Beberapa destinasi populer yang bisa dijelajahi sekaligus, antara lain:
Taman Wisata Songgoriti, terkenal dengan taman bunga dan area bermain keluarga.
Paralayang Batu, menawarkan panorama spektakuler dari ketinggian.
Pemandian Air Panas Songgoriti, tempat relaksasi yang ramai dikunjungi.
Tips Berkunjung ke Candi Songgoriti
Waktu Terbaik
Pagi dan sore hari menjadi waktu ideal berkunjung, terutama pada musim kemarau. Suasana sejuk membuat kunjungan lebih nyaman, sekaligus mempercantik foto.
Etika Saat Mengunjungi Situs Bersejarah
Hindari memanjat atau menyentuh relief sembarangan.
Jangan buang sampah sembarangan.
Jaga ketenangan, terutama di area utama candi.
Kuliner Khas Batu
Selesai berwisata, sempatkan mencicipi kuliner khas Batu seperti:
Sate kelinci yang gurih.
Bakso Malang yang terkenal kenyal.
Tape ketan hijau yang legit.
Persiapan Pakaian
Karena suhu di Songgoriti cenderung dingin, disarankan membawa jaket atau pakaian hangat, khususnya bagi wisatawan yang datang pagi atau menjelang senja.
Candi Songgoriti bukan sekadar susunan batu tua, melainkan pintu gerbang menuju masa lalu yang sarat makna spiritual. Keberadaan sumber air panas, kisah mistis, dan panorama alam pegunungan menjadikan candi Jawa Timur ini sebagai permata wisata sejarah Malang yang layak dikunjungi.
Jika Anda ingin menjejakkan kaki pada lintasan sejarah sekaligus merasakan nuansa religius yang kental, Songgoriti adalah destinasi yang akan memberikan pengalaman mendalam. Siapkah Anda menyusuri lorong waktu di antara relief dan kabut dingin Songgoriti?
FAQ Seputar Candi Songgoriti
Apakah Candi Songgoriti masih aktif digunakan untuk upacara keagamaan?
Tidak secara rutin. Namun, beberapa orang masih datang untuk meditasi atau meletakkan sesaji.
Apakah benar air panas Songgoriti bisa menyembuhkan penyakit?
Secara medis belum ada bukti ilmiah. Namun, masyarakat percaya air panasnya membawa khasiat spiritual.
Berapa lama waktu yang ideal untuk berkunjung ke Candi Songgoriti?
Sekitar 1–2 jam cukup untuk mengeksplorasi kawasan candi dan mandi di pemandian air panas.
Apakah anak-anak boleh berkunjung ke Candi Songgoriti?
Tentu boleh. Namun, selalu awasi anak-anak agar tidak memanjat struktur candi.
Apa keunikan Candi Songgoriti dibandingkan candi lain di Jawa Timur?
Lokasinya dekat sumber air panas alami, berada di kawasan pegunungan, dan memiliki nuansa spiritual yang kuat.