Sejarah dan Pesona Candi Jawar Purbakala, Destinasi Candi Jawa Timur
![]() |
Sumber: Suara Hits |
Di balik gemerlap destinasi wisata modern, tersimpan jejak-jejak masa silam yang membisikkan kisah kejayaan peradaban Jawa Timur. Salah satunya adalah Candi Jawar Purbakala, salah satu candi Jawa Timur yang sarat nilai sejarah, namun masih jarang dikenal wisatawan luas.
Berdiri sunyi di lereng pegunungan Malang, candi ini memadukan keindahan alam yang meneduhkan dengan warisan budaya yang menyimpan misteri. Siapa sangka, reruntuhan batu yang nampak sederhana ini pernah menjadi saksi ritual sakral dan simbol kuasa kerajaan besar?
Mari menelusuri jejaknya, merasakan bagaimana wisata sejarah Malang tak hanya menawarkan pemandangan, melainkan juga pengalaman menyelami masa lalu.
Menguak Sejarah Singkat Candi Jawar Purbakala
Perkiraan Masa Pembangunan: Pusaka Era Majapahit
Candi Jawar diyakini lahir pada masa Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-14 hingga 15 Masehi. Struktur batuan yang digunakan, pola susunan bangunan, hingga sisa ornamen di dinding candi mencerminkan estetika khas arsitektur Hindu periode Majapahit.
Ini menjadi bukti bahwa wilayah Malang bukan hanya pelengkap dalam peta kekuasaan Majapahit, tetapi juga pusat penting pengembangan seni, budaya, dan spiritualitas.
Temuan Arkeologi yang Membuka Tabir Sejarah
Penelitian Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mencatat penemuan sejumlah artefak, seperti fragmen arca Hindu, umpak batu, dan potongan relief yang menggambarkan motif flora.
Biarpun sebagian artefak sudah aus digerus waktu, potongan-potongan ini menjadi kunci menyingkap fungsi dan makna Candi Jawar. Dalam beberapa survei, bahkan ditemukan batu bata merah berukuran besar, ciri khas konstruksi Majapahit yang menunjukkan kemajuan teknik bangunan kala itu.
Fungsi Awal: Sakral dan Simbol Kekuasaan
Candi Jawar bukan sekadar bangunan batu. Dipercaya, candi ini dahulu menjadi tempat pemujaan dewa-dewi Hindu, sekaligus sebagai lambang dominasi politik Kerajaan Majapahit di kawasan selatan Jawa Timur.
Banyak arkeolog menduga, candi ini difungsikan untuk ritual penting, misalnya pemujaan terhadap Dewa Siwa, yang erat hubungannya dengan kekuasaan raja.
Asal Usul Nama “Jawar”: Jejak Kata, Jejak Budaya
Nama “Jawar” masih menyisakan teka-teki. Ada yang mengaitkannya dengan kata kuno “jawara,” yang berarti pemimpin atau figur yang disegani. Sementara versi lain menyebut istilah ini berkaitan dengan nama lokal daerah sekitar. Namun, tidak sedikit pula yang meyakini nama Jawar berakar dari nuansa spiritual, sejalan dengan peran candi sebagai pusat pemujaan.
Baca juga: Wisata Spiritual Candi Sumberawan, Keindahan Alam & Sejarah Malang
Keunikan Arsitektur Candi Jawar yang Memikat
Gaya Arsitektur Hindu: Simbol Keagungan Spiritual
Berbeda dari candi Buddha seperti Candi Sumberawan, Candi Jawar menganut gaya arsitektur Hindu. Ini tampak pada ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan, seperti relief Kala di atas pintu masuk yang konon menjadi penjaga candi. Sekalipun sebagian struktur telah runtuh, susunan batu yang tersisa masih mempertahankan aura sakral.
Bahan Bangunan: Batu Andesit dan Bata Merah
Kombinasi batu andesit dan bata merah menjadi identitas candi-candi Jawa Timur masa Majapahit. Batu andesit dipilih karena kekokohannya, sedangkan bata merah memudahkan proses pembentukan detail-detail halus. Perpaduan ini menghadirkan nuansa hangat sekaligus gagah, seolah menegaskan bahwa candi bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga monumen seni.
Ciri Khas Relief dan Ornamen
Relief sulur tumbuhan dan ragam hias floral masih samar terlihat di beberapa bagian dinding Candi Jawar. Meskipun tidak sekompleks relief di Candi Penataran, sisa ornamen ini tetap memancarkan pesona. Setiap guratan mengisahkan nilai estetika dan spiritualitas tinggi masyarakat kala itu.
Perbandingan dengan Candi Lain di Jawa Timur
Jika dibandingkan dengan Candi Penataran atau Candi Jago, Candi Jawar memang kalah megah. Namun justru kesederhanaannya yang menjadi daya tarik. Sunyi, bersahaja, dan jauh dari hiruk pikuk, candi ini menyuguhkan nuansa kontemplatif yang sulit ditemui di destinasi wisata populer.
![]() |
Sumber: Malang Hits |
Keindahan Alam di Sekitar Candi Jawar
Letak Geografis: Di Kaki Gunung Semeru
Candi Jawar berdiri di lereng barat daya Gunung Semeru, tepatnya di Dusun Sukorejo, Desa Mulyosari, Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang. Lanskap di sekelilingnya dihiasi hamparan pepohonan, semak belukar, serta udara sejuk khas pegunungan. Suhu yang rendah terutama saat pagi hari menghadirkan suasana menenangkan.
Lanskap Spiritual yang Membius Rasa
Bukan hanya keindahan visual, area sekitar Candi Jawar memancarkan aura spiritual. Gemericik mata air yang mengalir pelan dan kicau burung liar berpadu mencipta orkestra alam. Banyak pengunjung mengaku menemukan ketenangan jiwa, menjadikan tempat ini layak masuk daftar wisata sejarah Malang yang sarat makna spiritual.
Spot Fotografi yang Eksotis
Pecinta fotografi akan dimanjakan kontras warna antara dinding batu candi yang kelabu dengan latar hijau alam. Kabut tipis yang kerap turun menambah sentuhan magis. Cahaya matahari pagi memantul di permukaan batu, menciptakan siluet yang sangat artistik.
Nilai Ekologis: Oase Alam yang Masih Terjaga
Minimnya kunjungan massal menjadikan kawasan Candi Jawar tetap alami. Ekosistem flora dan fauna lokal terpelihara, menjadikan kawasan ini bukan hanya berharga sebagai situs budaya, tetapi juga sebagai wilayah konservasi alam.
Candi Jawar, Wisata Sejarah yang Layak Dikunjungi
Lokasi dan Akses
Candi Jawar terletak sekitar 60 km dari pusat Kota Malang. Dari pusat kota, perjalanan dapat ditempuh sekitar dua jam melalui jalur menuju Kecamatan Ampel Gading. Jalan menuju candi sebagian sudah beraspal, meski menjelang lokasi, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalur setapak berbatu sejauh beberapa ratus meter.
Tiket Masuk dan Jam Kunjungan
Hingga saat ini, tidak ada tiket resmi yang diberlakukan. Pengunjung umumnya hanya diminta menjaga kebersihan dan menghormati tempat. Waktu terbaik berkunjung adalah antara pukul 08.00 – 16.00 WIB untuk menghindari kabut yang turun menjelang sore.
Aktivitas Wisata
• Ziarah Budaya: Merasakan atmosfer sakral di situs bersejarah.
• Wisata Edukasi: Belajar tentang peninggalan kerajaan Majapahit dan seni arsitektur kuno.
• Fotografi: Mengabadikan keindahan lanskap candi.
• Meditasi: Heningnya suasana mendukung refleksi batin.
Fasilitas yang Tersedia
Fasilitas di sekitar candi memang masih sangat sederhana. Hanya tersedia area parkir kecil, beberapa warung milik warga, serta pemandu lokal yang bersedia berbagi cerita sejarah. Namun justru kesederhanaan ini yang membuat kunjungan ke Candi Jawar terasa lebih otentik.
Menjaga Warisan, Menghargai Alam
Candi Jawar Purbakala bukan sekadar bongkahan batu berlumut. Ia adalah prasasti diam yang mencatat masa ketika candi Jawa Timur menjadi pusat kebudayaan, spiritualitas, dan seni. Menapaki batu-batu tua di lereng Gunung Semeru seolah membawa kita meresapi denyut kehidupan berabad silam.
Bagi siapa saja yang haus akan kisah masa lampau dan ingin menyatu dengan alam, Candi Jawar layak menjadi destinasi wisata sejarah Malang yang tak terlupakan. Siapkah Anda menjelajah keheningan yang berbicara banyak tentang kejayaan nenek moyang kita?
FAQ Candi Jawar Purbakala
Apakah Candi Jawar Hindu atau Buddha?
Candi Jawar berarsitektur Hindu, berbeda dari candi Buddha seperti Candi Sumberawan di Malang.
Apakah tiket masuk ke Candi Jawar berbayar?
Belum ada tiket resmi. Pengunjung hanya diminta menjaga kebersihan dan menghormati tempat.
Apakah Candi Jawar cocok untuk wisata keluarga?
Cukup cocok, tetapi perlu waspada karena jalur menuju candi berupa jalan setapak berbatu.
Bagaimana kondisi jalur menuju Candi Jawar?
Sebagian besar beraspal, tetapi beberapa ratus meter terakhir harus dilalui dengan berjalan kaki.
Apakah bisa trekking di sekitar Candi Jawar?
Bisa. Trekking ringan di kawasan sekitar menjadi salah satu daya tarik tambahan.