Mengunjungi Museum Dr. Mohamad Saleh Probolinggo: Jejak Dokter Pejuang dan Rumah Kebangkitan Nasional di Jawa Timur
Vendor Outbound - Probolinggo, sebuah kota di
ujung timur Jawa Timur yang mungkin tak sepopuler destinasi lain, ternyata
menyimpan permata sejarah tak ternilai. Bagi Anda yang memiliki ketertarikan
pada narasi perjuangan bangsa, perkembangan dunia kedokteran di masa lampau,
atau sekadar ingin menjelajahi sisi lain dari wisata sejarah, Museum Dr.
Mohamad Saleh Probolinggo Jawa Timur adalah destinasi yang wajib masuk
daftar kunjungan Anda. Ini bukan hanya sekadar bangunan tua yang bisu; museum
ini adalah saksi hidup perjalanan seorang dokter pribumi luar biasa yang
mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kemanusiaan, ilmu pengetahuan, dan tentu
saja, kemerdekaan Republik Indonesia.
Lebih dari Sekadar Museum, Sebuah Kisah Inspiratif di Jantung Kota
Mangga
Terletak strategis di Jalan
Dr. Mohamad Saleh Nomor 1, Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo,
berdirilah bangunan megah bergaya kolonial yang kini bertransformasi menjadi Museum
Dr. Mohamad Saleh. Museum ini didirikan pada tahun 2013 oleh Pemerintah
Kota Probolinggo untuk mengenang dan melestarikan jasa-jasa luar biasa dari Dr.
Mohamad Saleh, dokter pribumi pertama yang mengabdi di Probolinggo pada era
kolonial Belanda.
Dulunya, bangunan ini adalah
kediaman pribadi sekaligus klinik tempat Dr. Saleh merawat ribuan pasien dari
berbagai kalangan. Kini, museum ini menjelma menjadi jendela waktu yang
mengungkap potret perjuangan yang gigih, kemanusiaan yang tulus, dan jejak
langkah salah satu tokoh paling berpengaruh di Probolinggo Jawa Timur.
Mengapa museum ini begitu istimewa? Karena di sinilah semangat Bhinneka
Tunggal Ika pernah bersemi. Konon, rumah ini menjadi episentrum, tempat
berkumpulnya para pemuda revolusioner dari seluruh Nusantara untuk berdiskusi,
merancang strategi, dan merajut mimpi tentang masa depan Indonesia yang
merdeka.
Menyingkap Tirai Kehidupan Dokter Pejuang Dr. Mohamad Saleh
Siapa sebenarnya Dr. Mohamad
Saleh sehingga namanya begitu diagungkan? Mari kita selami lebih dalam kisah
inspiratifnya.
Awal Kehidupan dan Jejak Pendidikan Seorang Visioner
Dr. Mohamad Saleh lahir di Simo, Boyolali, Jawa Tengah, pada 15
Maret 1888. Beliau menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding
van Inlandsche Artsen (STOVIA), sekolah bergengsi yang mencetak banyak
tokoh pergerakan nasional. Bersama Dr. Soetomo dan tujuh pelajar STOVIA
lainnya, beliau turut serta dalam pembentukan organisasi Budi Utomo pada
tahun 1908, tonggak awal kebangkitan nasional Indonesia. Ini menunjukkan bahwa
Dr. Saleh bukan hanya dokter yang cakap, tetapi juga pemikir dan organisatoris
ulung.
Pengabdian Tanpa Batas di Berbagai Penjuru Nusantara
Perjalanan karier Dr.
Mohamad Saleh sebagai dokter membawanya mengabdi di berbagai daerah, hingga
akhirnya menetap di Probolinggo pada 13 Agustus 1920. Di kota inilah,
beliau menorehkan jejak pengabdian yang paling dalam. Rumah dinas yang kemudian
menjadi kediaman pribadinya, berfungsi ganda sebagai klinik pengobatan bagi
masyarakat sekitar. Dengan tangan dinginnya, Dr. Saleh melayani ribuan pasien
dari berbagai kalangan, tanpa memandang ras atau status sosial. Dedikasinya
yang tinggi menjadikannya sosok yang sangat dicintai dan dihormati di Kota
Probolinggo.
"Rumah Bhinneka Tunggal Ika": Sarang Pergerakan Nasional di
Probolinggo
Selain kiprahnya di bidang
medis, Dr. Mohamad Saleh juga seorang organisatoris dan pejuang visioner.
Beliau adalah salah satu pemrakarsa berdirinya Partai Indonesia Raya (Parindra)
di Probolinggo bersama Dr. Soetomo.
Yang paling menarik adalah
julukan "Rumah Bhinneka Tunggal Ika" yang disematkan pada kediaman
beliau. Sejarah mencatat bahwa di rumah inilah, para pemuda revolusioner dari
berbagai suku di seluruh Indonesia sering berkumpul secara rahasia. Mereka
berdiskusi, merancang strategi pergerakan, dan merajut mimpi tentang Indonesia
yang bersatu dan merdeka. Semangat persatuan dalam keberagaman yang tumbuh
subur di rumah ini adalah cikal bakal persatuan bangsa yang kita kenal
sekarang.
Patriotisme dalam Diam: Kisah Loteng Tersembunyi
Di tengah dominasi kolonial
Belanda, Dr. Mohamad Saleh tetap menunjukkan keteguhan pada prinsip kebangsaan.
Beberapa sumber menyebutkan adanya "loteng tersembunyi" di rumah
beliau, digunakan sebagai tempat persembunyian rahasia bagi para pejuang
kemerdekaan Indonesia yang terluka. Dengan penuh risiko, Dr. Saleh secara
diam-diam merawat mereka.
Aksi heroik ini menunjukkan
komitmen Dr. Saleh tidak hanya sebagai penyembuh fisik, tetapi juga sebagai
pahlawan yang turut serta dalam perjuangan. Beliau wafat pada 2 Maret 1952 di Probolinggo,
meninggalkan warisan tak ternilai. Salah satu putra beliau, Marsekal Muda TNI
(Anumerta) Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, juga dikenal sebagai Pahlawan
Nasional dan namanya kini diabadikan menjadi nama bandar udara di Malang,
Jawa Timur.
Koleksi Museum: Mengintip Jejak Kedokteran Kolonial dan Barang
Peninggalan Bersejarah
Memasuki Museum Dr.
Mohamad Saleh, Anda akan merasakan atmosfer masa lampau yang kental.
Bangunan museum ini sendiri merupakan rumah asli Dr. Mohamad Saleh, yang masih
terjaga keaslian arsitektur kolonial Belandanya.
Peninggalan Medis yang Bersejarah
Salah satu daya tarik utama
dari Museum Dr. Mohamad Saleh Probolinggo adalah koleksi peralatan
medisnya dari masa penjajahan Belanda. Anda akan menemukan berbagai instrumen
kuno seperti alat-alat operasi, peralatan pelayanan kesehatan dasar, hingga meja
otopsi. Museum ini juga merekonstruksi replika ruang kerja dan apotek
pribadi Dr. Saleh, memperlihatkan bagaimana beliau menjalankan praktik dan
meracik obat.
Barang Pribadi yang Penuh Kisah
Selain peralatan medis,
museum ini menyimpan sejumlah benda pribadi milik Dr. Mohamad Saleh yang
memberikan sentuhan personal. Anda bisa melihat gramofon elektrik kuno, peti
ukir yang indah, jam gantung yang berbunyi setiap seperempat jam,
serta almari buku yang penuh dengan literatur, termasuk buku-buku
kedokteran berbahasa Belanda yang kini tergolong langka. Ada pula dokumen-dokumen
bersejarah dan foto-foto yang menggambarkan kehidupan di Probolinggo pada
masa kolonial.
Misteri dan Kisah Heroik di Balik Dinding Museum
Museum ini juga memiliki beberapa
cerita dan ruangan menarik. Adanya "kamar petheng" atau kamar pribadi
Dr. Saleh yang tidak diperbolehkan dimasuki pengunjung menambah aura misteri.
Di sisi lain, keberadaan loteng tersembunyi yang digunakan sebagai tempat
persembunyian para pejuang saat masa revolusi menambah aura heroik pada
bangunan ini.
Meskipun koleksinya mungkin
terlihat sederhana, setiap benda di Museum Dr. Mohamad Saleh Probolinggo
Jawa Timur memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Mereka adalah
potongan-potongan puzzle yang membentuk narasi perjuangan kemerdekaan, dedikasi
seorang dokter, dan semangat persatuan bangsa.
Informasi Praktis untuk Pengunjung: Merencanakan Kunjungan Anda ke
Probolinggo
Museum Dr. Mohamad Saleh dikelola oleh Pemerintah Kota Probolinggo.
Kabar baiknya, museum ini dapat dikunjungi secara gratis! Ini adalah
kesempatan emas bagi Anda dan keluarga untuk menyelami sejarah.
Jam Buka dan Alamat Strategis
- Jam Buka: Museum buka dari hari Selasa hingga
Minggu, pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB. Museum tutup pada
hari Senin.
- Alamat: Jalan Dr. Mohamad Saleh Nomor 1, Tisnonegaran, Kanigaran, Kota
Probolinggo, Jawa Timur.
Aksesibilitas: Menuju Museum dengan Mudah
Akses menuju Museum Dr.
Mohamad Saleh tergolong mudah:
- Dengan Kereta Api: Turun di Stasiun Probolinggo
(sekitar 2 km dari museum).
- Dengan Bus: Turun di Terminal Bayuangga (sekitar 6
km) atau Terminal Cargo (sekitar 2 km).
- Kendaraan Pribadi: Tersedia area parkir yang cukup luas di
sekitar museum.
Setelah mengunjungi museum,
Anda bisa melanjutkan petualangan dengan menjelajahi destinasi menarik lainnya
di Probolinggo, seperti Gunung Bromo, Pantai Bentar, atau menikmati wisata
kuliner khas Probolinggo.
Merangkai Jejak Sejarah di Kota Probolinggo
Museum Dr. Mohamad Saleh Probolinggo Jawa Timur bukan hanya sekadar bangunan penyimpanan benda-benda lama. Ia adalah monumen hidup yang mengenang dedikasi seorang dokter pejuang, Dr. Mohamad Saleh, yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan medis dan perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Kunjungilah museum ini, dan biarkan setiap sudutnya menceritakan kembali kisah keberanian, pengabdian, dan semangat kebangsaan yang tak lekang oleh waktu. Ini adalah kesempatan emas untuk belajar, menginspirasi diri, dan merangkum jejak sejarah yang berharga di jantung Kota Probolinggo. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami salah satu permata sejarah tersembunyi di Jawa Timur ini!