Gunung Argopuro Jember: Jalur Pendakian Terpanjang di Jawa
Sekilas
tentang Gunung Argopuro
Gunung Argopuro, yang kadang disebut juga Argapura,
adalah salah satu gunung bersejarah di Jawa Timur. Dengan ketinggian sekitar 3.088
meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini menyimpan daya tarik luar
biasa bagi para pendaki. Tidak hanya soal ketinggian, tetapi juga karena
reputasinya sebagai jalur pendakian terpanjang di Pulau Jawa.
![]() |
Sumber Gambar: Canva |
Pendakian di Argopuro membutuhkan persiapan ekstra.
Jarak yang membentang hingga puluhan kilometer, kondisi alam yang bervariasi,
dan aturan ketat dari pihak pengelola menjadikannya pengalaman yang tak
terlupakan sekaligus penuh tantangan.
Lokasi
dan Status Gunung
Gunung Argopuro terletak di Pegunungan Iyang-Argapura.
Secara administratif, wilayahnya membentang di lima kabupaten: Probolinggo,
Bondowoso, Lumajang, Jember, dan Situbondo. Kawasan ini masuk dalam Suaka
Margasatwa Pegunungan Hyang, sehingga setiap aktivitas pendakian diawasi ketat
demi menjaga kelestarian flora dan fauna.
Dari sisi geologi, Argopuro dikategorikan sebagai bekas
gunung berapi. Saat ini ia tidak lagi aktif, sehingga relatif aman untuk
aktivitas pendakian. Namun, status “tidak aktif” ini tidak berarti jalurnya
mudah. Sebaliknya, trek panjang dan variasi medan justru menjadi tantangan
tersendiri bagi pendaki.
BACA JUGA: Pendakian Gunung dan Wisata Petualangan Lumajang yang Wajib Dicoba
Jalur
Pendakian Populer
Jalur
Bremi (Barat)
Jalur Bremi berada di Kabupaten Probolinggo. Rute ini
sering dipilih pendaki karena aksesnya lebih mudah dari kota-kota besar di Jawa
Timur. Dari Bremi, jalur akan membawa pendaki melewati hutan tropis, lalu naik
ke sabana, hingga mencapai area ikonik seperti Danau Taman Hidup.
Jalur
Baderan (Timur)
Dari arah Situbondo, jalur Baderan dikenal dengan
jarak yang lebih panjang namun memiliki panorama yang menawan. Sabana luas,
udara segar, serta kesempatan menjumpai satwa liar membuat jalur ini sering
dipilih bagi pendaki yang ingin merasakan sensasi full trek Argopuro.
Total panjang jalur pendakian bisa mencapai ±40 km,
menjadikannya salah satu rute terpanjang di Jawa.
Berapa
Lama Waktu Mendaki Gunung Argopuro?
Pertanyaan ini sering muncul dari para pendaki.
Jawabannya, rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 4–5 hari. Banyak operator
dan catatan perjalanan menyebut durasi ideal adalah 4 hari 3 malam, dengan
perhentian di beberapa pos seperti Danau Taman Hidup atau Cikasur.
Namun, waktu bisa lebih lama tergantung pada kecepatan
tim, cuaca, serta kesiapan logistik. Karena panjang trek, perencanaan yang
matang sangat penting. Pendaki perlu menyiapkan makanan, peralatan berkemah,
hingga strategi distribusi tenaga agar perjalanan aman dan nyaman.
![]() |
Sumber Gambar: Jelajahnesia |
Keunikan
Alam dan Budaya
Gunung Argopuro bukan hanya tentang panjangnya jalur.
Ada banyak keunikan alam dan budaya yang membuatnya berbeda.
- Puncak Rengganis Argopuro: titik
tertinggi yang sering dijadikan target pendakian. Dari sini, panorama
pegunungan Jawa Timur terlihat luas membentang.
- Danau Taman Hidup: danau alami
yang indah, sering dijadikan tempat istirahat para pendaki.
- Sabana Argopuro: hamparan padang rumput
luas yang menghadirkan suasana dramatis, terutama saat matahari terbit.
- Hutan Lumut: kawasan dengan pepohonan
berlumut yang memberi nuansa mistis.
Selain keindahan alam, Argopuro juga kental dengan
legenda. Salah satunya adalah kisah Dewi Rengganis, tokoh mitologi yang
dipercaya pernah tinggal di kawasan ini. Cerita mistis dan sejarah lokal
menambah daya tarik, membuat pendakian di Argopuro terasa seperti perjalanan
spiritual.
Aturan
Pendakian dan Keselamatan
Apakah boleh tektok
Gunung Argopuro?
Jawabannya: tidak diperbolehkan. Otoritas konservasi
BBKSDA Jawa Timur menegaskan larangan tektok, yaitu naik-turun dalam satu hari
tanpa bermalam. Alasannya sederhana: jalur terlalu panjang dan berisiko tinggi
jika dipaksakan.
Selain larangan tektok, ada sejumlah aturan lain:
- Pendaki dilarang naik sendirian (minimal dua orang dalam satu tim).
- Larangan membuat api unggun di area konservasi.
- Larangan menerbangkan drone tanpa izin.
- Wajib membawa turun kembali semua sampah (pack out).
Pendaki juga dianjurkan menggunakan jasa pemandu lokal
berlisensi. Kehadiran pemandu bukan hanya mempermudah navigasi, tetapi juga
membantu menjaga keselamatan dan mendukung ekonomi masyarakat sekitar.
BACA JUGA: Panduan Lengkap Pendakian Aman untuk Pendaki Pemula, Jangan Sampai Salah Langkah!
Tiket,
Perizinan, dan Jalur Baru
Untuk masuk ke kawasan Gunung Argopuro, pendaki wajib
mengurus izin resmi. Saat ini, sistem tiket elektronik mulai diberlakukan untuk
mengatur jumlah pendaki harian. Harga tiket bervariasi tergantung pintu masuk
dan kebijakan BBKSDA.
Beberapa jalur juga tengah dikembangkan oleh
pemerintah daerah, termasuk upaya membuka jalur resmi dari arah Jember.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan potensi wisata alam Jember,
sekaligus memberi alternatif bagi para pendaki.
Namun, perlu diingat: setiap pembukaan jalur baru
tetap harus mematuhi standar konservasi yang ketat. Tujuannya agar ekosistem
tetap lestari meski kunjungan wisata meningkat.
Data
Penting dan Checklist Singkat
- Ketinggian: ±3.088 mdpl
- Panjang trek: ±40 km
- Durasi umum: 4–5 hari (ideal 4D3N)
- Status vulkanik: bekas gunung
berapi, tidak aktif
- Aturan utama: larangan tektok, dilarang
mendaki solo, larangan api unggun/drone
- Perlengkapan minimal: sepatu
gunung, tenda, makanan untuk beberapa hari, pakaian lapis, P3K, peralatan
navigasi, dan kantong sampah
Checklist ini penting agar pendaki dapat mempersiapkan
diri dengan baik.
Pesan
Konservasi dan Refleksi
Gunung Argopuro Jember adalah kombinasi sempurna antara keindahan alam, sejarah, dan tantangan fisik. Jalurnya panjang, pemandangannya menawan, dan ceritanya penuh misteri. Namun, semua itu hanya bisa dinikmati dengan persiapan matang dan ketaatan pada aturan konservasi.
Penulis: Avifa