Sejuknya Lereng Wilis dan Uniknya Kopi Clotheg Khas Tulungagung

Sejuknya Lereng Wilis dan Uniknya Kopi Clotheg Khas Tulungagung

Pelarian Siang Hari Menemukan Kesejukan Lereng Wilis dan Tradisi Kopi Clotheg

Saat matahari mencapai puncaknya dan hawa panas mulai menyelimuti pusat kota, warga lokal Tulungagung memiliki sebuah rahasia. Mereka tahu persis ke mana harus melarikan diri. Ini adalah sebuah perjalanan singkat menuju tempat penuh kesejukan, tempat di mana waktu melambat dan tradisi terasa begitu hangat.

 

Ini bukanlah pelarian yang jauh, melainkan sebuah pergeseran suasana yang drastis. Sebuah undangan untuk menepi sejenak, menghirup udara bersih, dan menemukan kembali energi di tengah hari. Mari ikuti jejak mereka menuju dataran tinggi yang menenangkan.

 Baca juga : Menikmati Tulungagung Panduan Otentik dari Fajar ke Malam

Menuju Lereng Wilis Perjalanan Menjemput Kabut

Perjalanan menuju kawasan lereng Gunung Wilis, seperti Kecamatan Sendang atau Pagerwojo, adalah bagian dari terapi itu sendiri. Perlahan tapi pasti, jalanan yang tadinya datar mulai menanjak, membawa serta perubahan suhu yang nyata. Jendela mobil yang tadinya tertutup rapat kini bisa dibuka untuk membiarkan hembusan angin sejuk masuk.

 

Pemandangan pun bertransformasi. Hamparan sawah di dataran rendah berganti dengan perkebunan cengkeh, sengon, dan kopi yang rimbun. Semakin tinggi Anda menanjak, semakin terasa suasana sejuk yang menyegarkan, sebuah kontras yang luar biasa dari panasnya kota yang baru saja Anda tinggalkan.

Secangkir Kopi Clotheg panas dengan lelehan gula merah di atas meja kayu, berlatar pemandangan hijau Lereng Gunung Wilis yang sejuk.

Bukan Kopi Ijo Ini Kopi Clotheg

Lupakan sejenak Kopi Ijo yang menjadi ikon malam hari. Di ketinggian ini, ada kopi khas Tulungagung lain yang menjadi primadona siang hari, yaitu Kopi Clotheg. Namanya yang unik berasal dari cara penyajiannya, di mana gula merah padat diletakkan di atas cangkir, lalu disiram dengan air kopi panas hingga gula tersebut meleleh (clotheg) dan jatuh ke dasar cangkir.

 

Ini lebih dari sekadar minuman, ini adalah sebuah ritual. Anda diajak untuk menikmati proses, melihat kopi gula merah itu lumer perlahan, menciptakan gradasi rasa manis yang pas. Filosofinya adalah tentang kesabaran, bahwa kenikmatan terbaik datang dari proses yang tidak terburu-buru, sebuah cerminan sempurna dari kehidupan di pegunungan.

 

Aktivitas Penuh Makna Pesan Berantai Rasa Kopi

Untuk merasakan filosofi Kopi Clotheg, permainan "Pesan Berantai Rasa Kopi" bisa menjadi pilihan menarik. Satu orang di barisan depan diberikan deskripsi rasa yang kompleks (misal: "pahit di awal, manis legit di akhir dengan sedikit aroma asap"). Pesan ini harus dibisikkan secara berantai hingga ke orang terakhir, yang kemudian harus menebak deskripsi aslinya. Permainan ini mengajarkan betapa pentingnya menjaga keaslian "rasa" atau pesan, sama seperti menjaga keotentikan sebuah tradisi lokal.

 

Makan Siang di Ketinggian Kenikmatan Sederhana

Pelarian siang hari tentu tidak lengkap tanpa mengisi perut. Warung-warung sederhana di sepanjang jalan lereng Wilis menawarkan pengalaman kuliner pegunungan yang otentik. Jangan mencari menu mewah, karena di sinilah letak kekuatannya.

 

Anda akan menemukan masakan desa yang dimasak dengan resep warisan. Nikmati sayur lodeh pedas yang hangat, ikan wader goreng yang renyah, ditemani sambal terasi segar dan nasi putih yang masih mengepul. Makan di tengah pemandangan alam yang terbuka adalah sebuah kemewahan yang tidak bisa dinilai dengan uang.

Vendor Outbound Batu Malang

Kembali dengan Energi Baru

Kesejukan alam di Lereng Wilis adalah penyeimbang sempurna bagi kehidupan di dataran rendah. Menghabiskan beberapa jam di sini bukan hanya mendinginkan raga, tetapi juga menjernihkan pikiran. Ini adalah bukti bahwa terkadang, pelarian terbaik adalah yang paling sederhana.

 

Gambar : Ilustrasi by AI

Penulis : Shelia Wardatul Jannah ( lia )

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *