Semua yang Perlu Anda Tahu Soal Jalur Tamiajeng Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan sering dijuluki sebagai "miniatur Gunung Semeru" atau "gunung seribu candi". Bukan tanpa alasan, gunung setinggi 1.653 mdpl di Mojokerto ini menawarkan pengalaman mendaki yang unik: perpaduan antara tantangan fisik, keindahan alam, dan wisata sejarah yang kental. Dari sekian banyak rute, jalur pendakian Gunung Penanggungan via Tamiajeng menjadi primadona.

Jalur ini dianggap sebagai yang paling resmi, paling ramai, dan memiliki fasilitas basecamp yang paling memadai. Namun, jangan salah, rutenya tetap menantang dan membutuhkan persiapan matang. Bagi Anda yang berencana menaklukkan Puncak Pawitra, inilah panduan lengkap yang Anda butuhkan.

Semua yang Perlu Anda Tahu Soal Jalur Tamiajeng Gunung Penanggungan

Titik Awal: Basecamp Tamiajeng

Perjalanan Anda akan dimulai dari Basecamp Tamiajeng di Desa Tamiajeng, Trawas. Suasananya selalu hidup, terutama saat akhir pekan, dipenuhi semangat para pendaki dari berbagai daerah.

Registrasi dan Tiket Masuk

Sebelum memulai pendakian, Anda wajib melakukan registrasi di pos perizinan. Siapkan identitas diri dan catat semua anggota tim Anda. Di sini Anda akan membayar tiket masuk yang biasanya sudah termasuk asuransi. Proses ini penting untuk keamanan dan pendataan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Fasilitas di Basecamp

Basecamp Tamiajeng tergolong sangat lengkap. Terdapat area parkir yang luas untuk motor dan mobil, warung-warung yang buka 24 jam, toilet, serta mushola. Anda bisa mengisi perut atau sekadar menyeruput kopi hangat sebelum memulai perjalanan panjang.


Vendor Outbound

Menjelajahi Rute Pendakian: Pos demi Pos

Jalur Tamiajeng umumnya dibagi menjadi beberapa pos yang menjadi penanda perjalanan Anda. Siapkan fisik dan mental, karena tanjakan akan langsung menyambut Anda.

Basecamp ke Pos 2

Dari basecamp, perjalanan dimulai dengan jalur paving yang cukup menanjak, melewati pemukiman warga. Setelah itu, Anda akan memasuki kawasan hutan dengan trek tanah yang menantang. Pos 1 seringkali terlewat karena tidak ada penanda yang jelas, sehingga sebagian besar pendaki menjadikan Pos 2 sebagai titik istirahat pertama setelah sekitar 1-2 jam berjalan.


Pos 2 ke Pos 4: Napak Tilas Purbakala

Inilah bagian paling menarik dari jalur Tamiajeng. Setelah melewati Pos 2, trek akan semakin terjal. Di antara Pos 3 dan Pos 4, Anda akan mulai menemukan apa yang menjadi ciri khas Penanggungan: situs-situs candi purbakala

Candi seperti Candi Putri, Candi Pura, Candi Gentong, dan Candi Lurah tersebar di sisi-sisi jalur. Berhentilah sejenak untuk mengagumi peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit ini.

Pos 4 ke Puncak Bayangan

Setelah Pos 4, vegetasi mulai terbuka. Treknya berupa jalur setapak berbatu yang cukup menguras tenaga. Tujuan selanjutnya adalah Puncak Bayangan, sebuah area datar yang sangat luas dan sering dijadikan tempat untuk mendirikan tenda. Dari sini, pemandangan kota di malam hari atau lautan awan di pagi hari sudah mulai terlihat.

Semua yang Perlu Anda Tahu Soal Jalur Tamiajeng Gunung Penanggungan

Puncak Pawitra: Hadiah Utama di Atas Awan

Dari Puncak Bayangan, perjalanan menuju puncak sejati—Puncak Pawitra—membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit lagi. Medannya terjal dan berpasir, mirip seperti puncak Semeru dalam versi mini. 

Semua lelah akan terbayar lunas setibanya di puncak. Anda akan disuguhi pemandangan 360 derajat yang spektakuler: gagahnya Gunung Arjuno-Welirang di satu sisi, dan Gunung Semeru yang menyembul dari kejauhan di sisi lain saat cuaca cerah.

Sumber Air dan Logistik Penting

Salah satu informasi krusial adalah ketersediaan air. Terdapat satu sumber air yang biasanya bisa diandalkan, letaknya setelah Pos 2. Namun, sangat disarankan untuk tidak bergantung sepenuhnya pada sumber air ini, terutama saat musim kemarau. Pastikan Anda membawa persediaan air yang cukup dari basecamp, minimal 2-3 liter per orang.


Vendor Outbound


Tips Penting untuk Pendakian via Tamiajeng

·        Mendaki di Malam Hari: Sebagian besar pendaki memulai perjalanan pada malam hari (sekitar jam 9-11 malam) untuk mengejar matahari terbit di puncak.

·        Latihan Fisik: Meskipun tidak terlalu tinggi, trek Penanggungan cukup curam. Latih fisik Anda beberapa hari sebelum pendakian.

·        Bawa Sampahmu Turun: Jaga kebersihan gunung dengan membawa kembali semua sampah Anda. Prinsip Leave No Trace adalah etika yang wajib dipegang setiap pendaki.

·        Gunakan Pakaian Hangat: Suhu di puncak bisa sangat dingin, terutama menjelang pagi. Bawa jaket, kupluk, dan sarung tangan.

Gunung Penanggungan via Tamiajeng menawarkan lebih dari sekadar pendakian. Ia adalah perjalanan melintasi waktu, menyusuri jejak sejarah sambil menguji batas diri. Sebuah petualangan yang akan meninggalkan kesan mendalam di hati setiap pendaki.

 

Sumber Foto:Pinterest

Penulis:Reihan Danu Saputra

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *