Objek Wisata Tersembunyi di Lamongan yang Masih Jarang Dikunjungi

Ketika menyebut nama Lamongan, sebagian besar orang langsung teringat dengan Wisata Bahari Lamongan (WBL), Maharani Zoo dan Goa, atau kuliner khas seperti soto Lamongan. Namun, siapa sangka bahwa di balik popularitas destinasi besar tersebut, Lamongan masih menyimpan sejumlah permata tersembunyi yang jarang diketahui wisatawan.
Tempat-tempat
ini menawarkan nuansa berbeda yang
lebih tenang, alami, dan penuh nilai edukasi maupun
sejarah. Beberapa objek
wisata ini antara lain Watungkal Edupark Sendangagung (WES), Taman Wisata Besur
Agro Edukasi, Gunung Ratu Ngimbang, dan perbukitan kapur Gunung Pegat.
Masing-masing
memiliki daya tarik khas yang membuatnya patut dijadikan alternatif destinasi,
terutama bagi mereka yang ingin keluar dari keramaian.
Watungkal
Edupark Sendangagung
Pesona
Edupark di Desa Sendangagung
Watungkal
Edupark Sendangagung, atau yang sering disingkat WES, terletak di Kecamatan
Paciran, Lamongan. Tempat ini menjadi contoh bagaimana sebuah desa bisa mengembangkan
potensi wisata berbasis edukasi dan budaya lokal.
Di
sini, pengunjung bisa menemukan perpaduan antara taman rekreasi, spot edukasi,
dan panorama alam dengan latar Laut Pantura yang menawan. WES menawarkan banyak aktivitas, mulai dari belajar membatik,
bermain di area outbound, hingga menikmati berbagai produk UMKM desa seperti
batik Sendang atau kuliner khas Sego Muduk.
Ada
juga area kolam renang dan taman bunga yang menambah daya tarik, terutama bagi
keluarga dan anak-anak.
Kenapa
Masih Jarang Dikenal
Meski
potensinya besar, WES masih kalah populer dibandingkan destinasi besar
Lamongan. Kurangnya promosi serta fasilitas yang belum sepenuhnya lengkap
membuatnya hanya dikenal kalangan tertentu. Namun, justru karena hal itu,
suasana di WES terasa lebih tenang dan natural, cocok untuk pengunjung yang
ingin liburan santai tanpa keramaian.
Besur
Agro Edukasi
Konsep
Wisata Agro di Desa Besur
Tidak
jauh dari kota Lamongan, terdapat destinasi unik bernama Wisata Besur Agro
Edukasi. Seperti namanya, tempat ini menggabungkan konsep wisata dengan
kegiatan edukasi di bidang pertanian.
Pengunjung
dapat menyusuri persawahan, melihat berbagai tanaman seperti padi, sayuran,
hingga bunga, sekaligus belajar cara bercocok tanam. Selain itu, ada juga taman bunga dan spot foto yang cukup
populer di kalangan anak muda.
Dengan
latar alam pedesaan yang masih asri, Besur Agro Edukasi menawarkan suasana yang
berbeda dibandingkan wisata modern. Biaya masuknya pun sangat terjangkau,
sehingga tidak membebani kantong.
Tantangan
yang Dihadapi
Sayangnya,
seiring berjalannya waktu, jumlah pengunjung di Besur Agro Edukasi cenderung
menurun. Beberapa laporan menyebut bahwa tanaman ikon sering rusak akibat hama,
dan fasilitas seperti jalan setapak masih perlu pembenahan.
Namun,
bagi pencinta wisata pedesaan, tempat ini tetap menyimpan pesona tersendiri,
terutama untuk menenangkan diri dan merasakan atmosfer desa yang otentik.
Baca Juga: Bagaimana Ulasan Pengunjung Tentang WBL dan Tempat Wisata Lainnya
Gunung
Ratu Ngimbang
Legenda
di Balik Gunung Ratu
Gunung
Ratu yang berada di Kecamatan Ngimbang menyimpan nilai sejarah yang erat dengan
tokoh besar Nusantara. Di puncaknya terdapat makam Dewi Andongsari, yang
dipercaya masyarakat sebagai ibu dari Patih Gajah Mada.
Tidak
heran jika tempat ini juga kerap dikunjungi untuk ziarah sekaligus menikmati
keindahan alam. Untuk mencapai
puncak, pengunjung harus melewati tangga batu yang cukup menantang.
Namun,
rasa lelah akan terbayar dengan suasana sunyi dan rindang, karena area ini
dikelilingi pepohonan jati. Bagi pecinta sejarah, Gunung Ratu memberikan pengalaman
berbeda.
Bukan
hanya wisata alam, tetapi juga perjalanan spiritual.
Mengapa
Layak Dikunjungi
Gunung
Ratu masih relatif sepi karena memang lebih dikenal sebagai tempat religi
daripada destinasi wisata umum. Namun, justru karena itu, pengunjung bisa
menikmati ketenangan dan suasana reflektif.
Cocok bagi mereka yang mencari pengalaman lebih mendalam, baik dari sisi sejarah maupun spiritual.

Gunung
Pegat
Panorama
Alam yang Tenang
Gunung
Pegat, yang berada di Kecamatan Babat, adalah kawasan perbukitan kapur yang
menyajikan panorama khas pedalaman Lamongan. Meski disebut “gunung”, sebenarnya
area ini lebih mirip bukit rendah dengan tebing kapur yang unik.
Pengunjung
biasanya datang untuk menikmati suasana sore hari atau sekadar bersantai di
kafe sederhana yang berdiri di sekitar bukit. Dari atas perbukitan, hamparan
hijau terlihat jelas, menciptakan pemandangan yang menenangkan bagi mata dan
pikiran.
Daya
Tarik yang Masih Tersembunyi
Berbeda
dengan WBL atau wisata pantai, Gunung Pegat masih jarang dijadikan tujuan utama
wisatawan luar kota. Akses yang tidak terlalu sulit seharusnya bisa menjadi
nilai tambah, tetapi promosi destinasi ini belum maksimal.
Meski
begitu, bagi mereka yang menyukai suasana alam yang damai, Gunung Pegat bisa menjadi
pilihan ideal.
Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Berkunjung ke Lamongan
Menyusuri
Hidden Gems Lamongan
Keempat
destinasi di atas membuktikan bahwa Lamongan bukan hanya soal pantai dan taman
hiburan. Watungkal Edupark menghadirkan wisata edukasi berbasis budaya lokal,
Besur Agro Edukasi memperkenalkan dunia pertanian, Gunung Ratu Ngimbang
menyajikan kombinasi sejarah dan religi, sementara Gunung Pegat menawarkan
keindahan bukit kapur.
Setiap
destinasi ini memiliki keunikan sekaligus tantangan masing-masing. Beberapa
masih butuh peningkatan fasilitas, sementara yang lain perlu promosi lebih
gencar agar dikenal luas.
Namun,
justru keaslian dan ketenangan inilah yang membuat hidden gems Lamongan menarik
untuk dijelajahi. Bagi wisatawan yang
ingin pengalaman berbeda di Lamongan, mengunjungi objek wisata tersembunyi bisa
menjadi pilihan tepat.
Tempat-tempat
ini tidak hanya menawarkan pemandangan indah, tetapi juga memperkaya
pengetahuan tentang budaya, sejarah, dan alam. Meski belum sepopuler WBL,
destinasi seperti WES, Besur Agro Edukasi, Gunung Ratu, dan Gunung Pegat layak
masuk dalam daftar perjalanan Anda berikutnya.
Dengan semakin banyaknya orang yang mengenal permata tersembunyi ini, diharapkan kunjungan wisata bisa lebih merata, sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal sekaligus menjaga kelestarian alam dan budaya Lamongan.
Penulis: Beatrice Rezqikha Zerlinda (bea)