Menjelajah Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Hutan Tertua di Tanah Jawa

Taman Nasional Alas Purwo (TN Alas Purwo) adalah salah satu kawasan konservasi tertua dan paling legendaris di Indonesia. Terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, taman nasional ini membentang seluas lebih dari 43.000 hektare. Kawasan ini menjadi rumah bagi beragam ekosistem, mulai dari hutan tropis lebat hingga pantai berpasir putih yang menawan.

 

Selain dikenal sebagai kawasan konservasi, Alas Purwo juga sarat dengan nilai spiritual dan budaya. Banyak masyarakat setempat meyakini bahwa hutan ini merupakan tempat pertama munculnya daratan di Pulau Jawa sebab itulah dinamakan “Alas Purwo”, yang berarti hutan awal mula.

 

siswa-outbound-dengan-alat-keselamatan-lengkap

Asal-usul Nama dan Nilai Spiritual

Nama “Alas Purwo” berasal dari bahasa Jawa kuno: Alas berarti hutan, dan Purwo berarti awal atau permulaan. Legenda menyebutkan bahwa wilayah ini adalah tempat munculnya daratan pertama di Pulau Jawa. Tak heran, kawasan ini dianggap sakral dan menjadi tujuan spiritual bagi sebagian masyarakat.

 

Di dalam taman nasional ini, terdapat sejumlah gua yang digunakan sebagai tempat semedi, seperti Gua Istana, Gua Padepokan, dan Gua Mayangkoro. Saat bulan Suro atau menjelang tahun baru Jawa, banyak peziarah datang untuk berdoa dan mencari ketenangan di tengah suasana hutan yang sunyi.

 

Baca Juga : Harga Tiket Masuk Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi dan Fasilitas Terbaru


Kekayaan Flora dan Fauna

Sebagai bagian dari kawasan Blambangan Biosphere Reserve yang diakui UNESCO, TN Alas Purwo memiliki keanekaragaman hayati luar biasa. Vegetasinya meliputi hutan bambu, hutan pantai, hutan mangrove, serta savana terbuka.

 

Beragam satwa dilindungi hidup bebas di sini, seperti banteng jawa (Bos javanicus), kijang, merak hijau, lutung, dan burung rangkong. Kawasan Savana Sadengan sering disebut sebagai “miniatur Afrika” karena menjadi titik terbaik untuk mengamati hewan-hewan tersebut pada pagi atau sore hari.

 

Menjelajah Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Hutan Tertua di Tanah Jawa

Destinasi Menarik di Dalam Kawasan

  • TN Alas Purwo tidak hanya menyuguhkan hutan yang lebat, tetapi juga deretan destinasi menarik di dalamnya.

  • Pantai Plengkung (G-Land) terkenal sebagai surga peselancar dunia. Ombaknya termasuk salah satu yang terbaik di Asia, bahkan menjadi langganan kompetisi internasional.

  • Pantai Pancur menawarkan panorama pantai tenang dengan latar hutan tropis yang rindang, cocok untuk beristirahat atau berkemah.

  • Gua Istana dan Gua Mayangkoro menjadi daya tarik spiritual sekaligus objek wisata geologi.

  • Bedul Mangrove Forest menghadirkan pengalaman menyusuri sungai dengan perahu di tengah hutan bakau yang asri.

  • Masing-masing destinasi memiliki karakter unik, menjadikan Alas Purwo tidak hanya indah dipandang, tetapi juga penuh makna.

 

Wisata Alam dan Edukasi Konservasi

Selain wisata rekreasi, TN Alas Purwo juga menjadi pusat edukasi alam dan penelitian ekologi. Banyak pelajar, mahasiswa, hingga peneliti datang untuk mempelajari flora dan fauna khas kawasan ini. Program konservasi satwa, seperti pengamatan banteng dan pelestarian mangrove, turut melibatkan masyarakat sekitar sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan.

 

Bagi wisatawan, kegiatan seperti trekking hutan, birdwatching, dan berkemah menjadi pilihan populer. Pemandu lokal siap mengantar pengunjung menjelajahi jalur hutan sekaligus memberikan penjelasan tentang kekayaan hayati di dalamnya.

 

Baca Juga : Lokasi Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Surga Liar di Ujung Timur Jawa


Akses dan Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Untuk mencapai Taman Nasional Alas Purwo, pengunjung dapat menempuh perjalanan sekitar 1,5–2 jam dari pusat Kota Banyuwangi. Jalur menuju gerbang utama bisa dilalui kendaraan pribadi hingga pos Pancur, sebelum melanjutkan dengan kendaraan taman nasional menuju area wisata tertentu seperti Plengkung atau Sadengan.

 

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah antara bulan April hingga Oktober, saat musim kemarau, karena kondisi jalan relatif kering dan aktivitas satwa lebih mudah diamati. Pengunjung juga disarankan membawa perlengkapan pribadi seperti topi, air minum, dan alas kaki yang nyaman.

 

Menjaga Warisan Alam Banyuwangi

Taman Nasional Alas Purwo bukan sekadar destinasi wisata, melainkan warisan alam yang menyimpan nilai ekologis dan spiritual tinggi. Keindahannya mengajarkan pentingnya keseimbangan antara manusia dan alam. Setiap langkah di hutan ini seolah membawa pengunjung kembali pada awal mula kehidupan di Pulau Jawa sunyi, hijau, dan penuh misteri.

 

Vendor Outbound Batu Malang

Menjelajahi Alas Purwo berarti bukan hanya menikmati pemandangan, tetapi juga menghargai keberagaman hayati yang menjadi kebanggaan Banyuwangi. Dengan menjaga kelestariannya, kita turut menjaga harmoni antara alam dan kehidupan di bumi.

 


Penulis : Karina Dewi Tatontos (rin)

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *