7+ Makam Wali dan Tokoh Bersejarah di Pacitan untuk Ziarah (Lengkap dengan Lokasi Dan Kisah)

7+ Makam Wali dan Tokoh Bersejarah di Pacitan untuk Ziarah (Lengkap dengan Lokasi Dan Kisah)

Pacitan tidak hanya dianugerahi keindahan alam. Di setiap lekuk perbukitan dan lembahnya, tersimpan jejak langkah para tokoh besar yang mendedikasikan hidupnya untuk syiar dan peradaban. Bagi peziarah, Pacitan adalah buku sejarah hidup, tempat untuk menyambung sanad keilmuan dan spiritualitas.

Melakukan ziarah makam Pacitan adalah sebuah perjalanan untuk "sowan" atau menghormati para pendahulu, sekaligus merenungi keteguhan iman mereka. Ini adalah pilar penting yang menopang lanskap spiritualitas di kota ini, sebuah pengalaman yang kami rangkum dalam Panduan Lengkap Wisata ReligiPacitan kami.

Panduan ini akan memandu Anda secara spesifik, menelusuri 7+ destinasi makam wali dan tokoh bersejarah paling penting, lengkap dengan kisah di baliknya.

 

Panduan Adab: Menjaga Etika Saat Berziarah

Sebelum memulai perjalanan, memahami adab ziarah kubur adalah hal yang fundamental. Tujuannya adalah untuk menghormati shohibul makam (penghuni makam) dan menjaga kekhidmatan.

  • Niat: Luruskan niat untuk mendoakan almarhum, mengenang jasa-jasanya, dan mengambil pelajaran (ibrah), bukan untuk meminta-minta kepada kubur.
  • Pakaian: Kenakan pakaian yang sopan, bersih, dan menutup aurat.
  • Perilaku: Jaga ketenangan, hindari berbicara keras, tertawa berlebihan, atau menginjak area pusara.
  • Doa: Ucapkan salam, bacalah tawasul, surat-surat pendek, dan tahlil yang ditujukan untuk almarhum.

7+ Destinasi Ziarah Makam Wali dan Tokoh Bersejarah di Pacitan

7+ Makam Wali dan Tokoh Bersejarah di Pacitan untuk Ziarah (Lengkap dengan Lokasi Dan Kisah)

Berikut adalah daftar destinasi utama yang menjadi jantung spiritualitas dan sering dikunjungi para peziarah dari berbagai penjuru.

1. Makam Kiai Ageng Petung

Inilah salah satu destinasi ziarah paling sentral di Pacitan. Sosok ini diyakini sebagai salah satu tokoh babad alas (pembuka lahan) pertama yang menyebarkan Islam di wilayah Pacitan.

Kisah dan Sejarah Singkat

Kiai Ageng Petung dikenal sebagai ulama yang memiliki karomah dan kebijaksanaan. Ia menggunakan pendekatan budaya untuk mengenalkan Islam kepada masyarakat yang saat itu masih memegang teguh kepercayaan lama. Namanya "Petung" (bambu) sering dikaitkan dengan filosofi bambu yang lentur namun kuat.

Lokasi dan Tips Kunjungan

  • Lokasi: Berada di area Kelurahan Petung, Kecamatan Jatiroto. (Catatan: Lokasi spesifik seringkali mudah ditemukan di peta digital).
  • Tips: Kompleks makam ini sangat terawat dan asri. Waktu terbaik adalah pagi hari. Tempat ini sering ramai pada malam Jumat atau saat bulan Suro.

2. Makam Sentono Genthong

Merupakan salah satu makam tertua dan paling dihormati. Lokasinya yang berada di atas bukit menambah aura spiritual dan historis dari tempat ini.

Kisah dan Sejarah Singkat

Makam Sentono Genthong sering dikaitkan dengan era akhir Majapahit dan awal penyebaran Islam. Ada berbagai versi cerita, namun semuanya merujuk pada sosok petinggi kerajaan atau bangsawan (Sentono) yang memilih jalur spiritual dan menyebarkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya.

Lokasi dan Tips Kunjungan

  • Lokasi: Berada di wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku.
  • Tips: Pengunjung harus menaiki sejumlah anak tangga untuk mencapai cungkup utama. Pemandangan dari atas bukit sangat indah. Jaga stamina dan bawa air minum.

3. Makam Kiai Abdul Manan (Pendiri Pondok Tremas)

Berbicara kisah wali Pacitan di era modern tak lepas dari Pondok Tremas. Di sinilah bersemayam sang pendiri, Kiai Abdul Manan.

Kisah dan Sejarah Singkat

Kiai Abdul Manan adalah pelopor berdirinya Pondok Pesantren Tremas pada abad ke-19. Ia adalah seorang ulama besar yang sanad keilmuannya tersambung hingga ke para ulama di Haramain (Mekah dan Madinah). Jasa beliau adalah meletakkan fondasi pendidikan Islam yang melahirkan ribuan ulama besar.

Lokasi dan Tips Kunjungan

  • Lokasi: Di dalam kompleks Pondok Pesantren Tremas, Arjosari.
  • Tips: Ini adalah area pesantren aktif. Wajib berpakaian sangat sopan (baju koko/peci untuk pria, busana muslimah lengkap untuk wanita) dan lapor ke penjaga atau pengurus jika ingin berziarah.

4. Makam Kiai Hamid Dimyathi (Penerus Tremas)

Masih di kompleks yang sama, makam ini juga menjadi tujuan utama. Beliau adalah salah satu ulama paling berpengaruh dari Tremas di abad ke-20.

Kisah dan Sejarah Singkat

Kiai Hamid Dimyathi adalah cucu dari Kiai Abdul Manan. Di bawah kepemimpinannya, Pondok Tremas mencapai masa keemasan. Ia dikenal sebagai ahli hadis dan ulama yang sangat dihormati.

Lokasi dan Tips Kunjungan

  • Lokasi: Berada di kompleks pemakaman keluarga Pondok Tremas, Arjosari.
  • Tips: Adab dan etika sama seperti saat mengunjungi Makam Kiai Abdul Manan.

5. Petilasan Batoro Katong

Walaupun lebih dikenal sebagai petilasan di Pacitan (bukan makam), tempat ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat tinggi.

Kisah dan Sejarah Singkat

Batoro Katong adalah tokoh legendaris yang terkait erat dengan berdirinya Ponorogo dan jatuhnya kekuasaan Majapahit. Petilasan ini diyakini sebagai tempat persinggahannya dalam perjalanan spiritual atau militernya.

Lokasi dan Tips Kunjungan

  • Lokasi: Terdapat di wilayah Kecamatan Nawangan.
  • Tips: Tempat ini lebih bernuansa sejarah dan budaya. Cocok bagi Anda yang ingin menapaktilasi jejak sejarah besar di tanah Jawa.

6. Makam Trah Kanjeng Jimat (Bupati Awal Pacitan)

Makam ini menghubungkan sisi spiritualitas dengan sisi pemerintahan (birokrasi) awal Pacitan.

Kisah dan Sejarah Singkat

Kanjeng Jimat adalah julukan bagi bupati-bupati awal Pacitan yang dikenal memiliki kearifan dan kedekatan dengan rakyat. Ziarah ke makam trah ini adalah bentuk penghormatan atas jasa mereka dalam membangun fondasi sosial kemasyarakatan di Pacitan.

Lokasi dan Tips Kunjungan

  • Lokasi: Kompleks pemakaman bupati awal ini biasanya terletak tidak jauh dari pusat kota lama atau area Masjid Agung.
  • Tips: Ziarah ke sini memberikan perspektif tentang bagaimana ulama dan umara (pemimpin) bersinergi di masa lalu.

7. Makam Eyang Jati Kusumo (Ki Ageng Posong)

Sosok ini adalah salah satu ulama lokal yang sangat dihormati, terutama di wilayah pesisir selatan.

Kisah dan Sejarah Singkat

Beliau dikenal sebagai penyebar Islam di area selatan Pacitan. Kisah-kisahnya sarat dengan kearifan lokal dalam menghadapi tantangan alam dan budaya pesisir.

Lokasi dan Tips Kunjungan

  • Lokasi: Berada di wilayah Kecamatan Kebonagung.
  • Tips: Makam ini mungkin tidak seramai makam utama, namun menawarkan suasana yang lebih tenang dan intim untuk berdoa.

Vendor Outbound Batu Malang

Merencanakan Rute Ziarah Anda

Banyaknya lokasi makam wali di Pacitan mungkin membuat Anda bingung. Sebaiknya, jangan memaksakan mengunjungi semua dalam satu hari. Pilihlah 2-3 lokasi yang paling ingin Anda kunjungi. Untuk rute yang efisien, Anda bisa melihat referensi di  Itinerary 1 Hari Ziarah dan Wisata Religi Pacitan untuk menggabungkan ziarah dengan kunjungan ke masjid bersejarah.

 

Setiap pusara dari 7+ tokoh ini bukanlah sekadar penanda akhir kehidupan. Mereka adalah monumen perjuangan, keilmuan, dan ketakwaan. Berziarah ke makam wali di Pacitan adalah cara kita hari ini untuk menyerap energi positif dan melanjutkan semangat syiar mereka dalam kehidupan modern.


Sumber gambar : canva
Penulis : Muhammad Rafi Sabilillah (mrs)

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *