Menjelajah Wisata Peternakan di Banyuwangi

Terletak di lereng lembah nan hijau, di ketinggian yang sejuk dan udara yang mengundang napas panjang, Kampung Kopi Gombengsari di Kabupaten Banyuwangi menyimpan cerita menarik: sebuah perpaduan unik antara perkebunan kopi rakyat dan peternakan kambing etawa yang kini dibuka sebagai destinasi wisata edukasi. 


Anda tidak hanya datang sebagai pengunjung  Anda diundang untuk menyentuh, mencoba, merasakan proses produksi kopi dan susu kambing, di tengah panorama alam yang menenangkan. Inilah pengalaman wisata yang memberi lebih dari sekadar pemandangan; ia memberi pengalaman mendalam dan makna.

 

siswa-outbound-dengan-alat-keselamatan-lengkap

Latar Belakang dan Lokasi

Kampung Kopi Gombengsari berada di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi sekitar 15 km dari pusat kota Banyuwangi dengan ketinggian antara 400 hingga 650 meter di atas permukaan laut, suhu rata-rata 23-30°C dan curah hujan yang cukup tinggi.

Wilayah ini sudah lama dikenal sebagai lahan perkebunan kopi rakyat, dengan hamparan tanaman kopi yang dikelola oleh masyarakat setempat.

 

Sekilas, Anda mungkin mengira kawasan ini hanya perkebunan biasa, namun di balik hijaunya daun kopi terselip satu cerita lain: peternakan kambing etawa yang tumbuh berdampingan, saling melengkapi. Tanaman kopi menjadi naungan bagi kambing, dan kotoran ternak pun menjadi pupuk alami untuk kopi  sebuah harmoni alam yang jarang ditemukan.

 

Suasana desa yang ramah, jalanan yang sedikit berkelok, dan suara jangkrik di senja hari semuanya turut memperkuat nuansa ‘pelarian’ yang tenang Anda datang untuk melangkah keluar dari keramaian, dan masuk ke dunia yang lebih dekat dengan alam dan produksi sehari-hari.

 

Baca Juga : 7 Pantai Banyuwangi yang Cocok untuk Liburan Keluarga


Pengalaman Wisata Peternakan

Begitu tiba di lokasi, pengunjung akan disambut dengan aroma kopi baru dan suara kambing yang asik-asik saja. Paket wisata peternakan di sini dirancang sedemikian rupa agar Anda tidak hanya “melihat” melainkan ikut “terlibat”. Dari memilih pakan, memberi makan kambing, hingga mencoba memerah susu jemari sendiri semuanya ditawarkan dalam suasana yang edukatif tetapi tidak kaku.

 

• Memberi makan dan merawat kambing

Anda akan diajak ke kandang kambing etawa, mengenal karakter kambing, bagaimana mereka dipelihara, pakan apa yang dipakai, hingga bagaimana kebersihan kandang dijaga. Kegiatan ini cocok untuk keluarga dan anak-anak yang menanti pengalaman berbeda dari sekadar taman bermain.

 

• Memerah susu langsung

Salah satu momen yang paling disukai pengunjung: mencicipi proses pemerahan susu kambing. Dengan bimbingan peternak lokal, Anda dapat mencoba sendiri teknik yang benar sehingga susu jadi bersih, harum, dan siap diminum—langsung di tempat!

 

• Menjelajah kebun kopi sebagai latar

Setelah “kerja ringan” di peternakan, Anda diajak menyusuri kebun kopi yang rimbun. Di sini kita belajar bagaimana tanaman kopi tumbuh di bawah naungan pohon kelapa atau cengkeh, bagaimana kopi dipanen, diproses secara tradisional, hingga akhirnya menjadi secangkir kopi yang hangat.

 

• Workshop atau demo pengolahan

Beberapa paket menyediakan demo bagaimana susu kambing diolah, bagaimana limbah ternak bisa menjadi pupuk kopi, atau bagaimana biji kopi disangra ini memberi nilai tambah edukasi yang membuat pengalaman jadi bermakna.

 

Sehingga, dari pagi hingga siang, Anda bisa merasakan empat dimensi: alam, pertanian, peternakan, dan budaya produksi lokal. Tidak hanya selfie di kebun kopi, tetapi Anda membawa pulang pemahaman dan mungkin rasa kopi yang berbeda di lidah Anda.

 

Kolaborasi Kopi dan Peternakan: Kisah Harmoni Alam

Apa yang membuat wisata peternakan di Gombengsari spesial bukan hanya aktivitasnya, tetapi kisah sinergi antara perkebunan kopi rakyat dan peternakan kambing etawa. Tanaman kopi membutuhkan naungan sering kali pohon kelapa, cengkeh atau tanaman lainnya menjadi peneduh. Kambing etawa memakan tanaman naungan yang telah dipangkas, dan kotorannya dipakai sebagai pupuk alami untuk kopi.

 

Dengan begitu, model produksi di Gombengsari bukan hanya ekstraktif tetapi terhubung secara berkelanjutan. Hal ini memberi dua kemenangan: masyarakat petani kopi memiliki tambahan nilai melalui peternakan, dan peternak kambing punya pakan alami serta lahan yang mendukung. Wisatawan pun mendapat cerita yang autentik: bukan “kebun kopi turis” yang dilebihkan, tetapi sistem hidup yang nyata di desa.

 

Lebih jauh, wisata ini membantu melestarikan kebun kopi rakyat di Banyuwangi yang kerap terabaikan oleh industri besar. Saat Anda ikut berjalan di kebun kopi dan peternakan, Anda memberi dukungan langsung dengan kehadiran, dengan apresiasi terhadap proses lokal. Dan untuk masyarakat setempat, kehadiran wisatawan berarti peluang: pemasaran kopi, produk turunan susu kambing, bahkan keripik cangkang kopi atau gelato susu kambing mulai muncul sebagai produk UMKM.

 

Manfaat bagi Komunitas Lokal

Wisata peternakan di Gombengsari membawa dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Berikut beberapa manfaat yang bisa kita soroti:

 

Ekonomi lokal yang tumbuh

Dengan kunjungan wisata, warga desa memiliki pelanggan langsung untuk kopi, susu kambing, olahan makanan ringan, atau jasa wisata. Penghasilan yang sebelumnya hanya dari panen kopi atau peternakan kini mendapatkan tambahan dari pengalaman wisata.

 

Pemberdayaan petani & peternak

Melalui kegiatan edukasi dan keterlibatan wisatawan, petani kopi dan peternak kambing ikut aktif dalam mendongkrak kualitas produk, standar kebersihan, dan pelayanan wisata. Ini meningkatkan kapabilitas mereka.

 

Pelestarian lingkungan dan budaya lokal

Dengan menjadikan proses produksi kopi dan peternakan sebagai daya tarik, masyarakat lebih termotivasi menjaga kebun, menjaga kambing, mengelola limbah dengan baik. Cerita ini menjadi bagian dari identitas desa.

 

Integrasi UMKM

Produk turunan mulai dari susu kambing, kopi sangrai, bahkan cinderamata terkait peternakan tumbuh sebagai peluang. Anak muda desa bisa terlibat sebagai guide, barista kopi, atau pengelola paket wisata.

 

Edukasi untuk wisatawan dan generasi muda lokal

Anak-anak di desa maupun pengunjung belajar bahwa kopi tidak muncul dalam cangkir secara kebetulan, dan susu kambing bukan hanya sekadar produk jadi; proses panjang ada di baliknya.

 

Dengan demikian, wisata peternakan di Gombengsari bukan hanya ‘menjual pemandangan’, tetapi ‘menjual cerita & pengalaman’ yang memberi nilai sosial, ekonomi, dan kultural.

 

Tips Berwisata & Informasi Praktis

Untuk Anda yang tertarik melakukan wisata peternakan di Gombengsari, berikut beberapa tips agar pengalaman makin maksimal:

 

Waktu terbaik datang

Pagi hari hingga menjelang siang adalah waktu yang ideal: udara masih segar, aktivitas peternakan dan kebun kopi sedang berlangsung. Hindari datang saat cuaca sangat panas atau menjelang malam.

 

Pakaian dan alas kaki yang sesuai

Karena Anda akan berjalan di kebun, kandang ternak, dan area kampung, gunakan sepatu yang nyaman, dan pakaian ringan tapi tertutup (untuk menghindari nyamuk atau semak).

 

Siapkan rasa ingin tahu

Tanyakan ke peternak atau pemandu tentang bagaimana kambing etawa dipelihara, bagaimana kopi dipanen dan diproses. Pengalaman akan lebih kaya jika Anda aktif bertanya dan mencoba.

 

Bawa kamera atau ponsel

Momen pemerahan susu, kebun kopi hijau, kambing lincah semua sangat instagram-worthy, tapi jangan hanya selfie: tangkap suasana, tangkap interaksi.

 

Dukung produksi lokal

Bila memungkinkan, beli kopi sangrai, susu kambing atau produk UMKM dari desa. Ini membuat kunjungan Anda berarti lebih dari sekadar jalan-jalan.

 

Perhatikan etika wisata

Ingat bahwa Anda berada di lingkungan komunitas. Hormati peternak, jangan memberi makan kambing sembarangan tanpa instruksi, dan ikuti aturan area kebun.

 

Cek paket wisata yang ditawarkan

Beberapa paket edukasi peternakan di Gombengsari disediakan oleh desa wisata dengan biaya tertentu mulai dari nominal terjangkau.

 

Pastikan memesan dulu jika datang rombongan.

Wisata peternakan di Kampung Kopi Gombengsari, Banyuwangi, membawa kita kembali ke akar: alam, produksi, dan keterhubungan manusia dengan tanah dan ternak. Kita tidak hanya “melihat”, tetapi “mengalami” dari kebun kopi rakyat yang bernaung di lereng, hingga suara ringan kambing etawa di kandang, hingga suara langkah kita di jalan setapak menuju pengalaman baru.

 

Vendor Outbound Batu Malang

Jika Anda mencari destinasi yang bukan hanya indah tetapi juga bermakna; yang bukan sekadar selfie tetapi juga pembelajaran; yang mengajak Anda merasa menjadi bagian dari cerita maka inilah tempatnya. Datanglah dengan hati terbuka, sepatu nyaman, dan rasa ingin tahu yang besar. Biarkan aroma kopi dan keramahan masyarakat Gombengsari memandu Anda menemukan sisi lain dari wisata Banyuwangi.

 

Selamat menjelajah dan selamat menikmati pengalaman peternakan yang berbeda!

 

Penulis : Karina Dewi Tatontos (rin)

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *