Eksplorasi Candi Jago: Jejak Sejarah dan Daya Tarik Tersembunyi Malang
![]() |
Sumber: Tirto dot id |
Di hamparan wilayah Malang, salah satu candi Jawa Timur yang sarat sejarah tersimpan tenang, yaitu Candi Jago. Tak sekadar bangunan batu tua, candi ini menyimpan jejak kisah masa lampau yang menghubungkan kekuasaan Kerajaan Singhasari dengan warisan budaya yang terus dijaga hingga sekarang.
Dihiasi relief menceritakan serta dikelilingi mitos-mitos yang memancing rasa mau ketahui Candi Jago jadi magnet untuk siapa saja yang menyayangi peninggalan budaya Jawa Timur.
Mengapa Candi Jago Patut Dikunjungi?
Latar Belakang dan Konteks
Sejarah bukan hanya sekadar catatan kuno, tetapi cermin bagaimana peradaban manusia berkembang. Candi Jago hadir sebagai bukti nyata kejayaan masa Kerajaan Singhasari.
Kini, di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata sejarah, keberadaan candi ini kian penting sebagai sarana edukasi sekaligus destinasi wisata budaya.
Bagi para pelancong yang tertarik mengulik kisah masa lampau, Candi Jago menyajikan pengalaman berbeda: keindahan seni pahat kuno sekaligus suasana sakral yang masih terasa.
Baca juga: Wisata Sejarah ke Candi Kidal Malang, Keindahan Candi Jawa Timur yang Memikat
Sejarah Singkat Candi Jago
Dibangun pada Masa Kerajaan Singhasari
Menurut berbagai temuan arkeologi, Candi Jago berdiri pada abad ke-13 Masehi, saat Singhasari menjadi salah satu pusat kekuasaan besar di Jawa Timur. Candi ini tidak cuma berperan selaku tempat ibadah, namun pula jadi simbol keagungan politik kala itu.
Berkaitan Erat dengan Raja Wisnuwardhana
Nama Raja Wisnuwardhana sering muncul dalam catatan sejarah yang menyinggung Candi Jago. Konon, candi ini sengaja dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada sang raja, yang dikenal cakap dalam memperluas wilayah dan memperkuat pengaruh agama Hindu-Buddha di Jawa Timur.
Nama Asli Jajaghu dan Maknanya
Candi Jago sebenarnya bernama asli Jajaghu, yang diambil dari istilah Sansekerta berarti “tempat suci.” Seiring zaman, masyarakat menyebutnya “Jago,” sebuah penyederhanaan yang kini lebih akrab di telinga.
Fungsi Spiritual dan Simbol Kehormatan
Selain menjadi tempat pemujaan, Candi Jago diduga menjadi lokasi penyimpanan abu jenazah Raja Wisnuwardhana. Hal ini memperkuat candi sebagai ruang spiritual sekaligus penanda keagungan penguasa Singhasari.
![]() |
Sumber: Historia dot id |
Keunikan Arsitektur dan Relief Candi Jago
Gaya Hindu-Buddha yang Terkombinasi
Candi Jago menampilkan perpaduan arsitektur Hindu dan Buddha. Relief-relief candi mencerminkan ajaran kedua agama, sekaligus menjadi bukti sinkretisme budaya yang marak pada era Singhasari.
Relief Cerita Tantri Kamandaka, Kunjarakarna, Mahabharata
Salah satu ciri istimewa Candi Jago adalah reliefnya yang memuat kisah sastra kuno:
Tantri Kamandaka: Kisah moral lewat tokoh-tokoh binatang, menjadi sarana pendidikan etika masyarakat.
Kunjarakarna: Menceritakan perjalanan makhluk ke alam baka, mengandung ajaran moral dan spiritual.
Mahabharata: Epos besar India yang sarat nilai kepahlawanan dan kebajikan.
Relief ini tak hanya berfungsi dekoratif, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang relevan hingga kini.
Bentuk Bertingkat yang Khas
Candi Jago dibangun dengan struktur teras bertingkat, menciptakan ilusi ketinggian. Setiap tingkat dihiasi deretan relief, memandu pengunjung seperti membaca kisah bergambar.
Batu Andesit Sebagai Material Utama
Candi ini tersusun dari batu andesit yang dikenal tahan lama sekaligus mudah diukir. Warna batu yang cenderung kelabu memberi nuansa gagah dan misterius.
Mitos dan Cerita Mistis Candi Jago
Kisah Spiritual Sang Raja
Ada keyakinan bahwa roh Raja Wisnuwardhana masih melindungi kawasan Candi Jago. Beberapa pengunjung datang dengan niat berziarah, berharap mendapat perlindungan atau keberuntungan.
Suara Gamelan dan Aura Mistis
Sejumlah kisah mistis beredar di kalangan masyarakat, seperti suara gamelan yang muncul tiba-tiba, padahal tak ada pertunjukan apa pun. Suasana candi pada senja hari pun sering memunculkan aura sunyi yang menegangkan.
Tradisi Budaya yang Masih Hidup
Hingga saat ini, masyarakat sekitar Tumpang masih memanfaatkan Candi Jago sebagai lokasi ritual tertentu. Pada malam-malam tertentu, khususnya malam 1 Suro, beberapa masyarakat mengadakan doa bersama, memperkuat ikatan mereka dengan warisan budaya Jawa Timur.
Candi Jago Sebagai Destinasi Wisata
Lokasi dan Akses
Candi Jago terletak di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Dari pusat Kota Malang, jaraknya dekat 22 kilometer. Pengunjung bisa mencapainya lewat kendaraan pribadi atau menggunakan angkot rute Tumpang.
Harga Tiket dan Jam Buka
Harga tiket cukup bersahabat, berkisar Rp5.000 – Rp10.000 per orang (data 2025). Candi buka tiap hari mulai jam 08.00 sampai 16.00 Waktu indonesia barat (WIB).
Ragam Aktivitas Wisata
Memotret relief unik: Pengunjung kerap berburu foto di area relief yang penuh detail.
Belajar sejarah langsung di lapangan: Cocok untuk pelajar hingga mahasiswa.
Wisata religi: Sebagian pengunjung datang untuk keperluan spiritual atau ritual.
Fasilitas Penunjang
Tersedia area parkir, toilet, warung makan, hingga pedagang suvenir. Suasana di sekitar candi masih asri, memperkuat kesan wisata budaya.
Tips Berkunjung ke Candi Jago
Waktu Ideal
Waktu terbaik mengunjungi Candi Jago adalah pagi atau sore, menghindari terik matahari dan menghasilkan foto dengan pencahayaan alami yang dramatis.
Etika Saat Berada di Situs Sejarah
Hindari memanjat struktur candi.
Jangan merusak atau menggores relief.
Jaga kebersihan lingkungan sekitar.
Hormati pengunjung lain yang sedang berdoa atau berziarah.
Destinasi Wisata Dekat Candi Jago
Candi Kidal: ±8 km dari Candi Jago, terkenal dengan relief Garuda yang megah.
Coban Jahe: Air terjun alami, sekitar 20 menit dari Candi Jago.
Candi Sumberawan: Stupa Buddha yang masih digunakan untuk ritual keagamaan, ±12 km dari lokasi.
Menjelajahi Candi Jago bukan hanya perjalanan ke masa lalu, tetapi juga peluang memahami bagaimana sejarah berbaur dengan budaya masa kini. Relief penuh kisah, aura mistis, dan nilai spiritual menjadikan candi ini lebih dari sekadar objek wisata. Bagi siapa saja yang mencintai seni, sejarah, atau sekadar ingin merasakan suasana magis candi Jawa Timur, Candi Jago adalah destinasi yang tak boleh terlewatkan. Siapkah kamu menapaki jejak Raja Wisnuwardhana di Candi Jago?
FAQ Seputar Candi Jago
Di mana letak Candi Jago?
Candi Jago terletak di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, dekat 22 kilometer dari pusat Kota Malang.
Berapa harga tiket masuk?
Tiket per 2025 sekitar Rp5.000 – Rp10.000 per orang.
Apa saja keunikan Candi Jago?
Relief Tantri Kamandaka, Kunjarakarna, Mahabharata, arsitektur Hindu-Buddha, dan mitos seputar Raja Wisnuwardhana.
Apakah Candi Jago masih digunakan untuk ritual?
Ya, masyarakat sekitar masih mengadakan doa bersama di area candi pada waktu tertentu.