Wisata Sejarah ke Candi Kidal Malang, Keindahan Candi Jawa Timur yang Memikat

Wisata Sejarah ke Candi Kidal Malang, Keindahan Candi Jawa Timur yang Memikat
Sumber: Timenews

Bagi para pencinta wisata sejarah Malang, nama Candi Kidal mungkin bukan sekadar destinasi, melainkan pintu gerbang menuju masa keemasan Jawa Timur. Berlokasi di Tumpang, Malang, situs berarsitektur Hindu ini menyimpan kisah sejarah kerajaan Singhasari yang sarat intrik dan kebesaran.


Tak hanya memukau lewat relief Garuda yang memesona, Candi Kidal juga membisikkan mitos dan aura mistis yang tetap lestari di hati masyarakat lokal. Mengapa candi ini begitu istimewa, dan bagaimana cara terbaik menikmatinya? Simak penelusurannya berikut ini.



Latar Belakang: Pesona Candi Jawa Timur dan Keunikan Candi Kidal

Candi-candi Jawa Timur bukan cuma monumen batu, melainkan lembaran sejarah yang merekam peradaban kuno. Salah satu yang sangat menawan merupakan Candi Kidal. Dibangun pada abad ke-13, ia menjadi saksi kebesaran Singhasari sekaligus simbol spiritual yang masih dihormati hingga kini. Bagi wisatawan, keunikan arsitektur dan kisah-kisah mistis di balik dinding batu menjadi daya tarik yang sulit ditolak.


Baca juga: Eksplorasi Candi Jago: Jejak Sejarah dan Daya Tarik Tersembunyi Malang


Sejarah Singkat Candi Kidal

Dibangun pada Masa Singhasari

Candi Kidal berdiri pada sekitar tahun 1248 M, saat Singhasari mencapai puncak kejayaan. Raja Anusapati, putra Ken Arok, menjadi tokoh penting di balik pembangunan candi ini.

Kala itu, pembuatan candi adalah wujud penghormatan dan sarana mewujudkan raja yang wafat sebagai dewa (devaraja) — tradisi yang kuat dalam kepercayaan Hindu Jawa Timur.


Peran Anusapati dalam Sejarah

Nama Candi Kidal tak terpisahkan dari Anusapati. Setelah menggantikan Ken Arok sebagai raja, Anusapati memerintah Singhasari hingga wafat, diduga akibat konflik perebutan kekuasaan. Keberadaan Candi Kidal jadi semacam penebus dosa atas sejarah kelam yang menyelimuti keluarga kerajaan.


Fungsi Ritual dan Politik

Selain fungsi religius, Candi Kidal juga punya nilai politis. Mendirikan candi bagi raja yang wafat memperkuat legitimasi penguasa baru. Di masa Singhasari, membangun candi bukan hanya perintah spiritual, melainkan strategi mempertahankan kekuasaan.


Asal-Usul Nama “Kidal”

Nama “Kidal” diyakini berasal dari kata Jawa kuno kidhal, yang berarti “menghindar” atau “menyisih.” Ada cerita bahwa pembangunan candi ini ditujukan untuk menetralisir kutukan akibat pembunuhan Ken Arok oleh Anusapati. Meski demikian, beberapa sumber menyebut nama ini sekadar merujuk letak candi yang agak tersembunyi dari keramaian.

Pemandangan Candi Kidal Malang
Sumber: 1001 Indonesia 

Keunikan Arsitektur dan Relief Candi Kidal

Gaya Hindu Klasik Jawa Timur

Candi Kidal memperlihatkan style Hindu khas Jawa Timur: ramping, menjulang, serta bertingkat. Kakinya berbentuk bujur sangkar, sementara tubuh candi lebih tinggi dengan atap berundak. Keanggunan struktur bangunannya mencerminkan kecanggihan teknik arsitektur masa Singhasari.


Relief Garuda: Mahakarya Penuh Makna

Puncak keistimewaan Candi Kidal terletak pada relief Garuda di tubuh candi. Relief ini mengisahkan Garuda yang berjuang membebaskan ibunya, Winata, dari perbudakan naga. Maknanya mendalam: kebebasan, keberanian, sekaligus pengabdian anak kepada orang tua.


Ragam Ornamen Mitologi

Selain Garuda, ukiran dinding candi memperlihatkan berbagai figur mitologi: naga, singa, makhluk setengah dewa, serta motif tumbuhan. Semua relief dikerjakan dengan detail tinggi, menjadi bukti kemahiran seniman masa Singhasari.


Batu Andesit sebagai Bahan Bangunan

Batu andesit menjadi bahan utama Candi Kidal. Selain awet, batu ini mudah diukir, membuat relief candi tetap terlihat jelas meski telah berabad-abad. Pemilihan material ini menunjukkan kecerdasan teknologi bangunan masyarakat Jawa Timur kala itu.



Mitos dan Cerita Rakyat Seputar Candi Kidal

Legenda Garuda dan Pengorbanan

Relief Garuda di Candi Kidal tak hanya indah, tetapi penuh makna. Legenda Garuda yang berjuang demi membebaskan ibunya menjadi simbol kebajikan. Bagi masyarakat Jawa, kisah ini menjadi teladan pengabdian dan keberanian.


Aura Mistis yang Melekat

Di kalangan warga Tumpang, Candi Kidal dikenal sebagai tempat yang memiliki aura mistis. Konon, pengunjung yang berbicara kasar atau bersikap tidak hormat kerap mengalami gangguan, seperti kesialan ringan atau rasa tak nyaman. Cerita-cerita ini menjaga aura sakral candi tetap hidup hingga kini.


Nilai Spiritual bagi Masyarakat

Hingga hari ini, beberapa warga masih melakukan ritual kecil, seperti meletakkan bunga atau sesaji pada waktu-waktu tertentu. Bagi mereka, candi ini bukan sekadar monumen sejarah, melainkan ruang sakral yang memancarkan energi spiritual.



Candi Kidal Sebagai Destinasi Wisata

Lokasi Strategis di Tumpang, Malang

Candi Kidal berlokasi di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, sekitar 20 km ke arah timur Kota Malang. Rute menuju lokasi mudah dijangkau kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Suasana desa yang tenang menjadi daya tarik tersendiri.


Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

Candi Kidal tergolong destinasi ramah kantong. Tiket masuk berkisar Rp5.000 – Rp10.000 per orang (data 2024). Area dibuka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, memberi waktu cukup untuk menjelajahi relief dan memotret setiap sudutnya.


Aktivitas Wisata yang Bisa Dilakukan

Fotografi: Relief Garuda menjadi spot favorit fotografer sejarah.

Wisata Edukasi: Cocok untuk pelajar atau penikmat sejarah yang ingin memahami kisah Singhasari.

Wisata Religi: Bagi pencinta wisata spiritual, aura tenang Candi Kidal menjadi pengalaman tersendiri.


Fasilitas di Sekitar Lokasi

Sarana di zona candi lumayan simpel zona parkir, wc serta sebagian warung kecil. Namun, keindahan alam sekitar dan hawa sejuk Tumpang menjadi nilai lebih yang melengkapi pengalaman wisata.



Tips Berkunjung ke Candi Kidal

Waktu Terbaik Berkunjung

Musim kemarau menjadi waktu ideal agar area sekitar candi tidak licin atau becek. Disarankan datang pagi atau sore untuk menghindari panas terik sekaligus menikmati cahaya matahari yang indah memancar di relief candi.


Etika Menghormati Situs Bersejarah

Jangan memanjat struktur candi.

Hindari bersikap kasar atau berkata tidak sopan.

Jaga kebersihan lingkungan.

Patuhi peraturan petugas situs.


Destinasi Wisata Terdekat

Tidak jauh dari Candi Kidal, kalian dapat melanjutkan ekspedisi ke:

Candi Jago: Aset Singhasari dengan relief Buddha serta Hindu.

Coban Jahe: Air terjun eksotis, cocok bagi pencinta alam.

Candi Sumberawan: Stupa Buddha di tengah alam asri, ideal untuk wisata spiritual.

Ketiga destinasi ini memenuhi pengalaman wisata sejarah Malang, memperkaya pengetahuan budaya sekalian memuaskan rasa mau ketahui sejarah.

Magang Mahasiswa di Malang

FAQ tentang Candi Kidal

Apakah Candi Kidal mudah dijangkau dari Kota Malang?

Ya, jaraknya sekitar 20 km ke arah Tumpang, dapat ditempuh kendaraan pribadi atau transportasi umum dengan kondisi jalan cukup baik.


Apakah Candi Kidal cocok untuk wisata keluarga?

Sangat cocok, terutama untuk keluarga yang ingin mengenalkan anak-anak pada wisata sejarah Malang. Namun, tetap awasi anak agar tidak memanjat struktur candi.


Apakah ada pemandu wisata di Candi Kidal?

Ada, meski jumlahnya terbatas. Pengunjung bisa meminta penjelasan kepada petugas di area candi, biasanya mereka dengan senang hati berbagi cerita sejarah dan mitos.


Apakah Candi Kidal hanya untuk wisata religi?

Tidak. Selain wisata religi, banyak pengunjung datang untuk memotret relief, belajar sejarah, atau sekadar menikmati suasana tenang khas situs kuno Jawa Timur.


Apa waktu terbaik untuk memotret Candi Kidal?

Pagi hari sekitar pukul 08.00 atau sore pukul 15.00, saat cahaya matahari condong sehingga relief terlihat jelas tanpa bayangan terlalu keras.



Candi Kidal bukan hanya tumpukan batu berusia ratusan tahun. Ia adalah saksi bisu sejarah Kerajaan Singhasari sekaligus mahakarya candi Jawa Timur yang sarat nilai spiritual. Setiap lekuk reliefnya menceritakan keberanian, pengabdian, dan budaya luhur yang mewarnai perjalanan sejarah Jawa.


Jika kamu mencari wisata sejarah Malang yang memesona, Candi Kidal adalah tempat yang layak dikunjungi. Bukan hanya demi mengagumi keindahan batu andesit yang dipahat rapi, tetapi juga untuk meresapi cerita yang terkandung dalam keheningan setiap dindingnya.


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *