Museum Trowulan Mojokerto: Jejak Kejayaan Majapahit yang Tak Ternilai

Museum Trowulan Mojokerto, Jejak Kejayaan Majapahit yang Tak Ternilai
Sumber: Radar Malioboro 

Tak sekadar terkenal sebagai kota industri, Mojokerto ternyata menyimpan kisah megah yang menjadi saksi kejayaan nusantara di masa lampau. Salah satu tempat yang merekam memori sejarah itu adalah Museum Trowulan.

Berada di Kecamatan Trowulan, kabupaten ini menjadi pusat temuan arkeologi yang memukau siapa pun yang mendambakan wisata Mojokerto bernuansa sejarah. Bukan hanya koleksi artefak yang menakjubkan, Museum Trowulan juga menjadi simbol kebanggaan masyarakat Jawa Timur atas warisan peradaban kerajaan Majapahit yang pernah berdiri gagah di tanah ini.



Sejarah dan Latar Belakang Museum Trowulan

Benih Ide Mendirikan Museum

Sejarah Museum Trowulan tak dapat dipisahkan dari penemuan benda-benda kuno yang mulai terungkap di kawasan Trowulan sejak awal abad ke-20. Kala itu, warga sering menemukan potongan batu bata kuno, fragmen arca, hingga prasasti kala menggarap sawah atau membangun rumah. Seolah bumi Trowulan menyimpan serpihan cerita masa lalu yang menunggu dikuak.


Semakin banyaknya penemuan, mendorong para arkeolog dan pemerintah kolonial Hindia Belanda mengadakan penelitian serius. Namun, gagasan mendirikan museum baru benar-benar diwujudkan setelah kemerdekaan Indonesia, sebagai bentuk perlindungan dan pelestarian terhadap peninggalan sejarah yang berserakan.


Langkah Awal Pemerintah

Pada era Orde Baru, pemerintah pusat menggagas pembangunan Museum Trowulan. Pada tahun 1987, museum ini resmi dibuka sebagai wadah penyimpanan ribuan artefak yang telah berhasil diselamatkan.

Tujuannya bukan semata memajang koleksi, melainkan menjadi pusat riset, edukasi, sekaligus sarana wisata Mojokerto yang memperkenalkan sejarah Majapahit ke masyarakat luas.

Kini, Museum Trowulan menjadi ikon sejarah nasional, sekaligus destinasi wisata budaya yang tak hanya dikunjungi wisatawan lokal, tetapi juga peneliti mancanegara.


Museum Majapahit Mojokerto
Sumber: Idsejarah

Koleksi dan Pesona Museum Trowulan

Kekayaan Artefak yang Menggugah Rasa Ingin Tahu

Bagi pecinta sejarah, melangkah ke dalam Museum Trowulan rasanya seperti memasuki lorong waktu. Setiap ruangan menyuguhkan koleksi yang luar biasa, mulai dari:

• Arca dewa-dewi Hindu-Buddha, yang menampilkan detail pahatan mengagumkan.

• Prasasti batu beraksara Jawa Kuno, berisi catatan penting kehidupan kerajaan.

• Relief bata merah, yang memperlihatkan kisah-kisah epik seperti Ramayana atau Mahabharata.

• Keramik asing dari Tiongkok, Persia, hingga Thailand, menandakan jaringan dagang Majapahit yang meluas ke mancanegara.

• Benda rumah tangga seperti kendi, gerabah, hingga senjata kuno.


Jumlah koleksi museum tercatat belasan ribu artefak. Banyak di antaranya ditemukan secara tak sengaja oleh warga, lalu diserahkan ke pihak museum untuk diamankan.


Benda Koleksi Istimewa

Di antara ribuan koleksi, beberapa benda dianggap sebagai “permata” Museum Trowulan, misalnya:

• Arca Ganesha setinggi hampir satu meter, yang dianggap sebagai simbol ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.

• Fragmen gapura bata merah, sisa struktur bangunan yang dulunya diduga menjadi pintu gerbang istana Majapahit.

• Arca Joko Dolog, walau kini replika yang tersimpan di museum, selalu jadi pusat perhatian karena memiliki inskripsi penting tentang pemerintahan Majapahit.


Setiap benda di museum tak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga membawa kisah yang dalam. Ada legenda, ritual, hingga kisah politik yang melekat pada setiap ukiran batu.


Keunikan Penataan Museum

Museum Trowulan tidak ditata seperti museum biasa. Ruangan-ruangan dibuat tematik, mengikuti jalur waktu peradaban Majapahit. Pengunjung seolah “diajak berjalan” menelusuri babak demi babak perjalanan kerajaan, dari masa awal berdiri hingga keruntuhan. Taman arkeologi di sekitar museum pun menjadi daya tarik, karena merepresentasikan sisa struktur kuno berbahan bata merah yang tersusun rapi.


Tak heran, banyak yang menyebut Museum Trowulan bukan hanya tempat wisata Mojokerto, tetapi juga laboratorium hidup yang terus menghidupkan memori kejayaan Majapahit.


Baca juga: Mengenal Candi Bajang Ratu, Gerbang Majapahit yang Ikonik


Pengalaman Berkunjung ke Museum Trowulan

Atmosfer yang Sarat Nilai Sejarah

Sejak melangkah ke area pelataran, pengunjung langsung disambut suasana klasik. Gapura tinggi berbahan bata merah berdiri kokoh, menjadi latar foto favorit wisatawan. Rerimbunan pohon menambah kesejukan, membuat perjalanan wisata terasa nyaman, meski di siang hari.


Fasilitas Pengunjung

Museum Trowulan menyediakan fasilitas cukup lengkap, seperti:

• Area parkir luas untuk mobil pribadi, motor, maupun bus pariwisata.

• Toilet bersih.

• Mushola bagi pengunjung muslim.

• Toko suvenir yang menjual berbagai cendera mata bertema Majapahit, mulai dari miniatur arca, buku sejarah, hingga kain batik bermotif klasik.

• Pusat informasi untuk membantu pengunjung memahami koleksi museum secara lebih mendalam.


Jam Operasional dan Tiket Masuk

Museum Trowulan biasanya buka setiap hari, pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Tiket masuk sangat terjangkau, rata-rata Rp5.000 hingga Rp10.000 per orang. Harga bisa berbeda jika ada pameran khusus yang diadakan pihak museum.


Tips Mengunjungi Museum Trowulan

• Waktu terbaik datang adalah pagi hari agar suasana tidak terlalu ramai.

• Kenakan alas kaki nyaman, sebab area museum cukup luas.

• Jika ingin mendalami sejarah lebih jauh, sebaiknya minta pemandu museum.

• Boleh memotret sebagian besar artefak, tetapi dilarang menggunakan flash di beberapa area.

• Luangkan waktu setidaknya 1,5 jam hingga 2 jam untuk menjelajah koleksi museum dengan puas.



Museum Trowulan dalam Peta Wisata Mojokerto

Ikon Sejarah Mojokerto

Museum Trowulan memiliki peran vital dalam peta wisata Mojokerto. Tidak hanya menjadi pusat sejarah Majapahit, tetapi juga memicu tumbuhnya destinasi wisata lain di sekitarnya. Lokasinya yang berdekatan dengan situs terkenal seperti Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, dan Kolam Segaran menjadikan Trowulan kawasan yang kaya potensi pariwisata.


Potensi Pengembangan Edukasi

Tren wisata edukasi yang kini kian digemari membuka peluang bagi Museum Trowulan. Teknologi modern, seperti virtual tour atau augmented reality (AR), bisa menjadi gebrakan agar generasi muda semakin tertarik belajar sejarah. Jika dimaksimalkan, museum ini bisa menjadi destinasi unggulan bukan hanya di Jawa Timur, melainkan juga tingkat nasional.


Ajakan Melestarikan Warisan

Museum Trowulan bukan sekadar ruang pamer, melainkan warisan budaya bangsa. Setiap artefak adalah bukti kejayaan masa lalu yang patut dijaga. Mari menjadi pengunjung bertanggung jawab: tidak menyentuh koleksi sembarangan, tidak membuang sampah, dan menjaga ketenangan selama kunjungan. Karena melestarikan museum berarti turut menjaga jati diri bangsa.



Kesimpulan

Museum Trowulan Mojokerto menyuguhkan lebih dari sekadar susunan batu tua. Di sana, tersembunyi kisah kejayaan Majapahit yang membentuk sejarah nusantara. Jika kamu mencari pengalaman wisata Mojokerto yang sarat makna, kunjungi Museum Trowulan. Siapa tahu, setelah menjelajah tiap sudutnya, kamu tak hanya membawa foto cantik, tapi juga kebanggaan akan betapa agungnya leluhur kita.


Magang Mahasiswa di Malang


FAQ tentang Museum Trowulan Mojokerto

Apa itu Museum Trowulan?

Museum Trowulan adalah pusat penyimpanan artefak peninggalan Majapahit, terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.


Berapa harga tiket masuk Museum Trowulan?

Rata-rata antara Rp5.000 – Rp10.000 per orang. Harga dapat berubah tergantung program pameran.


Apakah di Museum Trowulan boleh memotret koleksi?

Boleh, sebagian besar area museum boleh difoto, tetapi beberapa koleksi tertentu melarang penggunaan flash.


Kapan waktu terbaik mengunjungi Museum Trowulan?

Pagi hari atau sore saat cuaca lebih sejuk, agar lebih nyaman berkeliling taman arkeologi.


Apa saja koleksi unggulan di Museum Trowulan?

Arca Ganesha, prasasti batu, keramik asing, relief bata merah, hingga fragmen gapura kuno.


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *