Bubur Sruntul Mojokerto Kuliner Khas Legendaris yang Wajib Dicoba
Mojokerto
bukan hanya dikenal sebagai kota bersejarah dengan jejak peninggalan Kerajaan Majapahit,
tetapi juga menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang masih lestari hingga
kini. Salah satu makanan khas yang paling ikonik dan digemari masyarakat
setempat adalah Bubur Sruntul.

Meski
sederhana, kuliner ini memiliki daya tarik unik yang membuatnya terus dicari,
bahkan di tengah gempuran tren kuliner modern.
Sejarah
dan Asal Usul Bubur Sruntul
Bubur
Sruntul sudah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Mojokerto. Konon,
bubur ini sering disajikan dalam acara keluarga, hajatan, hingga sekadar menu
sarapan yang hangat dan mengenyangkan. Nama "sruntul" merujuk pada
bulatan kecil kenyal yang menjadi isi utama bubur.
Kehadirannya
bukan hanya sekadar makanan, melainkan juga membawa nilai nostalgia yang erat
dengan kenangan masa kecil banyak orang Mojokerto.
Bahan
dan Cara Pembuatan Bubur Sruntul
Bahan
Utama yang Sederhana
Keunikan
Bubur Sruntul terletak pada bahan-bahannya yang sangat sederhana dan mudah
ditemukan di pasar tradisional. Tepung ketan dan tepung sagu diolah menjadi
adonan kecil berbentuk bulat kenyal yang disebut sruntul.
Setelah
itu, sruntul direbus hingga matang dan kemudian dimasukkan ke dalam kuah gula
merah yang harum. Siraman santan segar melengkapi cita rasa gurih yang khas.
Proses
Memasak Tradisional
Aroma
harum gula merah saat direbus bersama sruntul menjadi ciri khas yang tidak bisa
dipalsukan. Setelah matang, bubur disajikan dalam mangkuk kecil, dengan pilihan
penyajian hangat atau dingin.
Disantap
hangat memberikan sensasi menenangkan, sementara disajikan dengan tambahan es
batu menghadirkan kesegaran, terutama saat cuaca panas.
Warung
Bubur Sruntul Legendaris di Mojokerto
Salah
satu penjual paling terkenal adalah Warung Bubur Sruntul Bu Saudah yang sudah
berdiri sejak tahun 1989. Hingga kini, warung ini masih eksis dengan resep asli
yang diwariskan secara turun-temurun.
Generasi
kedua keluarga Bu Saudah meneruskan usaha ini tanpa mengubah resep, sehingga
pelanggan setia tetap bisa merasakan cita rasa yang sama seperti puluhan tahun
lalu. Tidak jarang, pelanggan dari luar kota datang
khusus hanya untuk mencicipi semangkuk bubur legendaris ini.
Harga
yang sangat terjangkau, sekitar enam hingga tujuh ribu rupiah per porsi,
menjadikannya makanan rakyat yang bisa dinikmati siapa saja.
Variasi
Isian dalam Bubur Sruntul
Bubur
Sruntul tidak hanya berisi sruntul kenyal saja. Biasanya, ia juga dilengkapi
dengan berbagai isian tambahan seperti bubur sumsum yang lembut, dawet hijau
yang segar, hingga mutiara merah muda yang cantik.
Perpaduan
ini menciptakan harmoni rasa gurih, manis, dan segar dalam satu mangkuk. Setiap suapan memberikan pengalaman berbeda.
Ada
tekstur kenyal dari sruntul, rasa lembut dari sumsum, dan segarnya dawet hijau.
Tidak heran jika bubur ini disukai oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga
orang dewasa.
Baca Juga: Makanan Khas Mojokerto yang Terkenal Lezat dan Wajib Dicoba
Nilai
Budaya dan Nostalgia
Bagi
masyarakat Mojokerto, Bubur Sruntul bukan hanya makanan, melainkan bagian dari
identitas budaya. Banyak orang dewasa yang mengenang masa kecil mereka ketika
setiap pagi sempat mampir ke warung bubur sebelum berangkat sekolah.
Kenangan sederhana itulah yang membuat Bubur Sruntul tetap istimewa hingga sekarang. Mencicipi Bubur Sruntul ibarat kembali ke masa lalu, di mana rasa hangat dan manis bubur ini menemani hari-hari sederhana masyarakat Mojokerto.
Bubur
Sruntul di Era Modern
Meski
banyak kuliner modern bermunculan, Bubur Sruntul tetap bertahan dengan resep
aslinya. Justru kesederhanaannya itulah yang menjadi daya tarik utama.
Wisatawan
yang datang ke Mojokerto tidak hanya mengeksplorasi situs sejarah peninggalan
Majapahit, tetapi juga menjadikan Bubur Sruntul sebagai kuliner wajib coba. Keaslian rasa dan tradisi yang melekat membuat bubur ini
mampu bersaing dengan berbagai kuliner baru.
Bahkan,
Bubur Sruntul kini menjadi salah satu daya tarik wisata kuliner Mojokerto yang
dipromosikan ke berbagai daerah.
Baca Juga: Mojokerto Terkenal Apa Saja Inilah Wisata dan Kuliner yang Bikin Betah
Kenapa
Harus Mencoba Bubur Sruntul di Mojokerto
Ada
banyak alasan kenapa Anda harus mencicipi Bubur Sruntul ketika berkunjung ke
Mojokerto:
- Cita rasa manis gurih yang khas dan sulit ditemukan di tempat lain.
- Resep tradisional yang tidak banyak berubah sejak puluhan tahun
lalu.
- Harga terjangkau sehingga bisa dinikmati siapa saja.
- Menjadi bagian dari pengalaman budaya dan kuliner Mojokerto.
Dengan
semua keunikan ini, jelas bahwa Bubur Sruntul lebih dari sekadar makanan
penutup. Ia adalah bagian dari sejarah kuliner dan identitas budaya Mojokerto. Bubur Sruntul adalah kuliner sederhana yang menyimpan makna
besar bagi masyarakat Mojokerto.
Perpaduan
sruntul kenyal, gula merah manis, dan santan gurih menghadirkan rasa otentik
yang tak lekang oleh waktu. Dari warung legendaris Bu Saudah hingga nostalgia
masa kecil yang tersimpan dalam setiap mangkuknya, Bubur Sruntul menjadi bukti
nyata bahwa kuliner tradisional mampu bertahan di tengah arus modernisasi.
Jika Anda berkunjung ke Mojokerto, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Bubur Sruntul. Rasanya tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa Anda lebih dekat dengan sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat setempat.
FAQ
1. Apa itu
Bubur Sruntul khas Mojokerto?
Bubur Sruntul adalah kuliner tradisional Mojokerto berupa bubur manis dengan
bulatan kenyal dari tepung ketan dan sagu, disajikan dengan kuah gula merah dan
santan.
2. Dari mana
asal-usul nama Bubur Sruntul?
Nama “sruntul” merujuk pada bulatan kecil kenyal yang menjadi isi utama dalam
bubur ini.
3. Apa saja
bahan utama Bubur Sruntul?
Bahan utamanya adalah tepung ketan, tepung sagu, gula merah, dan santan segar.
4. Bagaimana
cara menikmati Bubur Sruntul?
Bubur ini bisa dinikmati hangat untuk sensasi menenangkan, atau dengan tambahan
es batu untuk kesegaran di cuaca panas.
5.
Di mana tempat terkenal untuk mencoba Bubur Sruntul?
Salah satunya adalah Warung Bubur Sruntul Bu
Saudah, yang sudah ada sejak 1989 dan masih mempertahankan
resep aslinya.
Penulis: Beatrice Rezqikha Zerlinda (bea)