Apakah di Tumpak Sewu Bisa Berenang, Panduan dan Pengalaman Menyegarkan di Surga Alam Lumajang

Apakah di Tumpak Sewu Bisa Berenang, Panduan dan Pengalaman Menyegarkan di Surga Alam Lumajang

Air Terjun Tumpak Sewu di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dikenal sebagai salah satu air terjun paling megah di Indonesia. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 120 meter, dengan puluhan aliran air yang turun serentak membentuk tirai raksasa.

Suara gemuruh air yang jatuh berpadu dengan udara sejuk pegunungan menciptakan suasana yang begitu menenangkan. Tumpak Sewu sering dijuluki sebagai “Niagara-nya Indonesia” karena bentuknya menyerupai air terjun besar di Amerika Utara tersebut.

Letaknya berada di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang, menjadikannya mudah diakses dari dua arah, baik dari kota Malang maupun Lumajang. Bagi banyak wisatawan, daya tarik utama bukan hanya pemandangan dari atas, tetapi juga pengalaman mendekat ke dasar air terjun.

Di bawahnya, terdapat kolam alami dengan air jernih berwarna kehijauan yang memikat siapa pun untuk menceburkan diri dan berenang di dalamnya.

 

Bolehkan Berenang di Tumpak Sewu

Pertanyaan ini sering muncul di kalangan wisatawan. Jawabannya yaitu ya, pengunjung boleh berenang di Tumpak Sewu, tetapi dengan catatan penting, hanya di area tertentu yang dinyatakan aman oleh pengelola wisata.

Kolam alami di dasar air terjun ini memang menggoda dengan kejernihan dan kesejukannya, namun tidak seluruh bagian bisa digunakan untuk berenang karena beberapa titik memiliki arus yang cukup kuat. Area yang diperbolehkan untuk berenang berada di bagian pinggir kolam alami, tidak jauh dari area tempat wisatawan biasanya beristirahat atau berfoto.

Di sini, airnya lebih tenang dan dangkal, sehingga relatif aman untuk berendam atau sekadar bermain air. Sementara itu, area tepat di bawah jatuhan air sangat dilarang karena tekanan airnya besar dan arusnya deras.

Pengelola wisata bersama warga lokal telah memasang beberapa rambu peringatan agar pengunjung lebih waspada. Jika debit air meningkat, misalnya karena hujan di hulu sungai, petugas akan menutup akses ke kolam alami untuk sementara waktu demi keselamatan.

 

Sensasi Berenang di Kolam Alami Tumpak Sewu

Setelah trekking selama sekitar 30 hingga 40 menit menuruni tebing dan bebatuan, rasa lelah akan langsung terbayar saat melihat pemandangan dasar air terjun. Air yang jatuh dari ketinggian menciptakan kabut tipis di udara, dan sinar matahari yang menembus celah tebing membuat suasananya seperti dunia lain.

Saat menceburkan diri ke kolam alami, air terasa dingin dan menyegarkan, khas mata air pegunungan. Suhu air berkisar antara 18 hingga 22 derajat Celcius, membuat tubuh terasa segar kembali setelah perjalanan panjang.

Banyak wisatawan memilih untuk duduk di batu-batu besar di pinggiran kolam sambil menikmati gemuruh air dan panorama hijau di sekitarnya. Di waktu tertentu, terutama saat pagi hari ketika sinar matahari menembus kabut tipis air terjun, terlihat pelangi kecil di antara tirai air.

Momen ini menjadi salah satu spot foto favorit bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan pengalaman mereka.

 

Kondisi Kolam dan Keamanan Saat Berenang

Kolam alami Tumpak Sewu terbentuk secara alami dari aliran air Sungai Glidik yang bersumber dari lereng Gunung Semeru. Warna airnya hijau kebiruan dengan dasar batuan vulkanik yang licin di beberapa bagian.

Kedalamannya bervariasi, di tepi hanya sekitar 30 sentimeter, namun di bagian tengah bisa mencapai lebih dari satu meter. Karena kondisi dasarnya yang tidak rata dan arus yang bisa berubah, wisatawan disarankan berhati-hati.

Gunakan alas kaki anti-selip, hindari melompat dari batu ke kolam, dan jangan berenang terlalu jauh dari pinggir. Jika tidak bisa berenang, lebih aman hanya berendam di pinggiran kolam sambil menikmati suasana.

Selama musim hujan, debit air bisa meningkat tajam dan membuat arus semakin kuat. Pada kondisi seperti ini, pengelola wisata biasanya menutup area bawah untuk menghindari risiko kecelakaan.

Maka dari itu, datanglah saat musim kemarau, antara Mei hingga September, ketika debit air stabil dan airnya lebih jernih.

 

Waktu Terbaik untuk Berenang di Tumpak Sewu

Waktu paling ideal untuk berenang di Tumpak Sewu adalah pagi hingga siang hari, sekitar pukul 08.00 hingga 13.00 WIB. Pada waktu ini, cahaya matahari cukup terang, suhu udara hangat, dan suasana di sekitar kolam terasa nyaman.

Selain itu, sinar matahari yang masuk dari celah tebing membuat air terjun tampak berkilau indah, menciptakan momen sempurna untuk berfoto. Setelah pukul 15.00 WIB, pengelola biasanya tidak mengizinkan wisatawan untuk turun ke dasar air terjun. Hal ini karena perjalanan naik membutuhkan waktu sekitar 40 menit, dan kondisi jalur mulai gelap menjelang sore.

Demi keamanan, sebaiknya rencanakan kunjungan sejak pagi hari.

 

Baca Juga: Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Keajaiban Alam di Lereng Gunung Semeru


Pengalaman Wisata yang Tak Terlupakan

Berenang di Tumpak Sewu bukan sekadar aktivitas wisata, melainkan pengalaman spiritual bagi sebagian orang. Suasana tenang di dasar tebing tinggi membuat pengunjung merasa kecil di hadapan keagungan alam.

Gemuruh air yang konstan seperti lagu alam yang menenangkan pikiran, sementara hawa sejuk pegunungan menambah rasa damai. Banyak wisatawan menyebut berenang di kolam alami Tumpak Sewu sebagai “terapi alami terbaik”.

Setelah trekking yang cukup menantang, tubuh terasa segar kembali begitu menyentuh air dingin dari pegunungan. Ditambah pemandangan luar biasa di sekelilingnya, membuat setiap langkah terbayar lunas.

Kolam alami di dasar Air Terjun Tumpak Sewu

Fasilitas Pendukung dan Akses ke Lokasi

Untuk mencapai dasar air terjun, pengunjung harus melewati jalur trekking yang menantang namun indah. Terdapat dua jalur utama, yaitu via Lumajang (Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo) dan via Malang (Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampelgading).

Keduanya menawarkan panorama berbeda, tetapi jalur Lumajang lebih populer karena jalannya lebih terawat dan akses parkir lebih luas. Di area pintu masuk tersedia berbagai fasilitas seperti area parkir, warung makan sederhana, toilet, dan pemandu lokal.

Namun di dasar air terjun, fasilitas sangat terbatas, tidak ada tempat berganti pakaian atau penitipan barang, sehingga sebaiknya bawa perlengkapan secukupnya saja. Disarankan untuk membawa:

  • Pakaian ganti dan handuk,
  • Kantong plastik tahan air,
  • Alas kaki outdoor anti-selip,
  • Air minum yang cukup.

 

Baca Juga: Berapa Lama Tracking Tumpak Sewu, Panduan Trekking Lengkap untuk Wisatawan


Etika dan Kelestarian Alam

Tumpak Sewu bukan sekadar tempat wisata, melainkan juga bagian dari kekayaan alam yang harus dijaga. Saat berenang atau bermain air, pastikan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menggunakan sabun atau bahan kimia di kolam alami.

Semua air yang mengalir di sini bermuara ke sungai dan digunakan masyarakat sekitar, sehingga menjaga kebersihannya berarti menghormati alam dan kehidupan lokal. Menjaga ketenangan juga penting.

Hindari berteriak atau membuat kebisingan berlebihan agar suasana tetap alami dan menenangkan. Ingat, keindahan Tumpak Sewu tidak hanya terletak pada pemandangannya, tetapi juga pada ketenangan dan harmoni alam yang tercipta di dalamnya.

Berenang di Air Terjun Tumpak Sewu adalah pengalaman yang tak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga jiwa. Air yang jernih, udara pegunungan yang sejuk, dan pemandangan tebing megah menjadikan momen ini begitu berkesan.

Vendor Outbound Batu Malang

Namun di balik keindahannya, keselamatan tetap harus menjadi prioritas. Berenanglah hanya di area yang aman, patuhi arahan petugas, dan hindari turun ke dasar air terjun saat kondisi cuaca tidak mendukung.

Dengan kesadaran dan kehati-hatian, Anda dapat menikmati keajaiban alam Tumpak Sewu dengan tenang dan aman. Jika ada tempat yang mampu memadukan petualangan, keindahan, dan ketenangan dalam satu pengalaman, maka Air Terjun Tumpak Sewu adalah jawabannya.

Dan bagi Anda yang ingin merasakan sensasi berenang di tengah “tirai air raksasa”, inilah destinasi yang wajib masuk daftar perjalanan hidup Anda.


Penulis: Beatrice Rezqikha Zerlinda (bea)

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *