De Djawatan Banyuwangi Hutan Trembesi Ajaib yang Jadi Spot Foto Favorit Wisatawan

Di tengah pesona Banyuwangi yang dikenal dengan wisata pantainya, ada satu tempat yang berbeda De Djawatan Benculuk. Terletak di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, destinasi ini menampilkan suasana hutan raksasa dengan pepohonan trembesi berusia ratusan tahun yang menjulang tinggi. Suasana teduh, lembap, dan hijau berpadu menghadirkan nuansa mistis layaknya adegan dalam film The Lord of the Rings.

 

Dikenal sebagai “Hutan Trembesi”, kawasan De Djawatan dulunya adalah area pengelolaan kayu milik Perhutani. Kini, tempat ini berubah menjadi salah satu ikon wisata alam Banyuwangi yang paling sering muncul di media sosial karena keindahan dan keunikannya.

 

siswa-outbound-dengan-alat-keselamatan-lengkap


Sejarah dan Asal-Usul De Djawatan

Kata “Djawatan” berasal dari bahasa Indonesia lama yang berarti “instansi” atau “kantor dinas”. Pada masa kolonial Belanda, kawasan ini merupakan tempat pengelolaan hasil hutan seperti kayu jati dan trembesi. Setelah lama terbengkalai, pemerintah daerah bersama Perhutani kemudian mengembangkan kawasan ini menjadi objek wisata alam dengan konsep konservasi dan ekowisata.

 

Hingga kini, sebagian besar pohon trembesi di sini diperkirakan berumur lebih dari 100 tahun. Batangnya besar dan akar-akarnya menjalar kuat di permukaan tanah, memberikan kesan magis yang jarang ditemui di tempat lain di Indonesia.

 

Baca Juga : Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Hutan Purba di Ujung Timur Jawa


Daya Tarik Utama De Djawatan Banyuwangi

1. Hutan Trembesi Raksasa yang Mempesona

Lebih dari 800 pohon trembesi tumbuh di area seluas sekitar 3,8 hektare. Daun-daunnya yang rimbun menciptakan lorong alami tempat cahaya matahari masuk di antara celah dahan. Setiap sudut terasa seperti lukisan alam yang hidup membuat siapa pun yang datang ingin berfoto.

 

Banyak wisatawan menyebut De Djawatan sebagai “Hutan Fangorn versi Banyuwangi”, karena suasananya mirip dengan latar film fantasi Eropa.

 

2. Spot Foto dan Prewedding

Keindahan alami hutan ini menjadikannya tempat favorit untuk foto prewedding, video klip, hingga film pendek. Bahkan, banyak influencer dan fotografer profesional datang khusus untuk menangkap efek cahaya alami yang masuk di antara dedaunan trembesi pada pagi hari.

 

Waktu terbaik untuk berfoto adalah pukul 07.00–09.00 pagi atau 16.00–17.00 sore, ketika cahaya lembut menembus sela-sela daun dan menciptakan efek “golden hour”.

 

3. Area Berkuda dan Odong-Odong

Selain jalan-jalan santai, pengunjung juga dapat menikmati wahana berkuda dan naik odong-odong keliling hutan. Aktivitas ini cocok bagi anak-anak dan keluarga, karena rutenya aman dan menyenangkan.

 

4. Warung dan Area Istirahat

Di sekitar pintu masuk terdapat area kuliner lokal dengan aneka makanan khas Banyuwangi seperti sego tempong, rujak soto, dan es dawet. Pengelola juga menyediakan tempat duduk, gazebo, serta toilet umum untuk kenyamanan wisatawan.

 

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

Harga tiket masuk De Djawatan terbilang sangat terjangkau:

  • Tiket masuk: Rp 10.000 per orang

  • Parkir motor: Rp 3.000

  • Parkir mobil: Rp 5.000

 

Jam operasionalnya mulai dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB setiap hari. Disarankan datang pagi agar mendapatkan pencahayaan terbaik untuk foto dan suasana yang masih sejuk.

 

De Djawatan Banyuwangi Hutan Trembesi Ajaib yang Jadi Spot Foto Favorit Wisatawan

Akses Lokasi dan Rute ke De Djawatan

De Djawatan berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi, atau sekitar 45 menit perjalanan menggunakan kendaraan pribadi.

 

Rute dari Banyuwangi Kota:

  • Dari arah Banyuwangi kota, ambil jalur ke arah selatan menuju Rogojampi.

  • Lanjutkan ke arah Cluring, kemudian ikuti petunjuk menuju Desa Benculuk.

  • Dari jalan utama, ada papan nama besar bertuliskan “De Djawatan Forest” di sisi kiri jalan.

  • Akses jalan cukup baik dan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Bagi yang menggunakan transportasi umum, tersedia angkutan Benculuk–Cluring yang melewati kawasan ini.

 

Baca Juga : Tiket Kawah Ijen Banyuwangi Panduan Lengkap Harga, Cara Beli, dan Tips Berkunjung


Keunikan Ekowisata De Djawatan

Konservasi dan Edukasi Alam

Selain wisata foto, De Djawatan juga menjadi tempat edukasi lingkungan. Pemerintah bersama Perhutani menjadikannya area pelestarian pohon trembesi sekaligus sarana belajar tentang ekosistem hutan tropis.

 

Pelajar, mahasiswa, hingga komunitas pecinta alam sering melakukan kegiatan penanaman pohon, observasi, dan kampanye lingkungan di area ini.

 

Wisata Ramah Keluarga

De Djawatan tidak hanya menarik untuk kalangan muda, tapi juga aman bagi anak-anak dan keluarga. Area pejalan kaki luas, banyak tempat berteduh, dan tersedia fasilitas umum lengkap. Suasana rindang menjadikannya tempat ideal untuk piknik santai atau sekadar melepas penat dari hiruk-pikuk kota.

 

Potensi Ekowisata dan Branding Banyuwangi

Keberadaan De Djawatan menjadi bukti keberhasilan Banyuwangi mengembangkan wisata alam dengan konsep branding yang kuat dan berkelanjutan. Pemerintah daerah memadukan pelestarian alam dengan promosi digital, menjadikan tempat ini cepat viral di media sosial.

 

Dari sisi ekonomi, wisata ini berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar Desa Benculuk yang kini membuka warung, jasa foto, penyewaan kuda, hingga homestay kecil di sekitar area wisata.

 

Ke depan, potensi De Djawatan bisa lebih dikembangkan menjadi pusat ekowisata trembesi terbesar di Jawa Timur, tanpa kehilangan nilai konservasi yang menjadi daya tarik utamanya.

 

Etika Berkunjung ke De Djawatan

Untuk menjaga kelestarian alam dan kenyamanan bersama, pengunjung diimbau:
  • Tidak memanjat atau merusak batang pohon.
  • Tidak membuang sampah sembarangan.
  • Tidak menyalakan api di area hutan.
  • Menghormati ketenangan pengunjung lain saat berfoto.
  • Kesadaran wisatawan menjadi kunci agar pesona De Djawatan tetap lestari untuk generasi berikutnya.

 

De Djawatan Banyuwangi adalah perpaduan antara keindahan alam, sejarah, dan pesona mistis yang sulit ditandingi. Hutan trembesi raksasa ini bukan hanya tempat berfoto, tapi juga simbol dari pelestarian alam yang berhasil menjadi daya tarik wisata modern.

 

Vendor Outbound Batu Malang

Bagi siapa pun yang ingin merasakan suasana magis di tengah rimbunnya pepohonan hijau, De Djawatan adalah destinasi wajib di Banyuwangi yang akan meninggalkan kesan mendalam.

 

Penulis : Karina Dewi Tatontos (rin)

 

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *