Bagaimana Cara Terbaik Menjelajahi Keunikan Budaya Lamongan

Bagaimana Cara Terbaik Menjelajahi Keunikan Budaya Lamongan

Berwisata di Lamongan tak lengkap tanpa menyentuh sisi budayanya. Meski pesisir dan wisata alamnya kerap menjadi andalan, budaya lokal tetap hidup melalui seni tutur, ritual adat, dan perayaan-perayaan yang melibatkan komunitas.

Untuk benar-benar menjelajahi keunikan budaya Lamongan, dibutuhkan pendekatan yang tidak hanya pasif sebagai penonton, melainkan aktif menjadi bagian dari pengalaman.

 

Kentrung, Seni Tutur Tradisional Penuh Makna

Apa Itu Kentrung Lamongan?

Kentrung adalah seni tutur tradisional yang memadukan cerita, musik, dan improvisasi. Di Lamongan, Kentrung memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari Kentrung di daerah lain. 

Beberapa keunikan Kentrung Lamongan

  • Dalang Kentrung sering tampil monolog, yaitu dia sendiri yang menyampaikan cerita sambil menabuh alat musik (rebana) sekaligus. 
  • Alat musik utama adalah rebana (atau disebut “terbang”) yang mengiringi narasi cerita. 
  • Cerita yang dibawakan biasanya berkaitan dengan sejarah lokal, kehidupan masyarakat, nilai agama, hingga kisah Sunan Drajat dan penyebaran Islam di lingkungan Lamongan. 
  • Dalang Kentrung Lamongan menggunakan kostum khas seperti jubah dan sorban, serta “igal persegi” (penutup kepala khas) saat tampil. 
  • Ada ritual persiapan sebelum tampil misalnya puasa sehari sebelum pentas, serta konsultasi dengan sesepuh atau penelusuran latar budaya daerah cerita. 

Kapan dan Di Mana Menyaksikan Kentrung

Kentrung biasanya dipentaskan dalam momentum-momentum adat seperti

  • Hajatan (pernikahan, sunatan)
  • Tingkepan (syukuran)
  • Sedekah bumi atau upacara desa
  • Acara keagamaan atau haul
  • Peringatan kelahiran desa atau kabupaten 

Malaysiaya, beberapa komunitas atau rumah budaya lokal menggelar Festival Kentrung sebagai upaya revitalisasi seni tutur ini. Misalnya, pada tanggal 31 Mei 2022 digelar Festival Kentrung oleh Balai Bahasa Jawa Timur di halaman GOR Kemantren dengan puluhan peserta dari komunitas sastra di Lamongan. 

Tips Menikmati Pertunjukan Kentrung

Agar pengalaman menonton Kentrung tak sekadar visual, berikut beberapa tips

  • Cari tahu sebelumnya pukul berapa pertunjukan dimulai (biasanya malam hari)
  • Datang lebih awal agar bisa dekat dengan dalang
  • Dengarkan baik-baik; narasi sering berisi pesan moral tersembunyi
  • Ajak interaksi jika pertunjukan memungkinkan (beberapa dalang mengajak dialog)
  • Dokumentasikan dengan video audio (jika diperbolehkan) untuk studi budaya

Menonton Kentrung bukan sekadar hiburan, tetapi menyelami pemikiran lokal, nilai-nilai sosial, dan cara orang Lamongan mencerna sejarah.

 

Mendhak Sanggring (Nyanggring), Ritual Adat Desa Tlemang

Latar Belakang dan Makna

Mendhak Sanggring, atau dikenal juga sebagai tradisi Nyanggring, adalah ritual adat masyarakat Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan. Arti istilah dar Mendhak berasal dari haul (peringatan kematian), sementara Sanggring merujuk pada hidangan berkuah khas daerah tersebut.

Dengan demikian, ritual ini merupakan peringatan atas wafatnya leluhur atau tokoh penting desa sekaligus bentuk syukur dan pemersatu komunitas. Upacara ini tetap dilaksanakan sejak zaman dahulu hingga sekarang sebagai wujud pelestarian budaya lokal, serta menjadi momen penting masyarakat setempat. 

Tahapan dan Prosesi Adat

Ritual Mendhak Sanggring biasanya berlangsung selama 4 hari berturut-turut, bertepatan dengan tanggal 24 hingga 27 Jumadil Awal dalam kalender Jawa. 

Beberapa rangkaian penting dalam upacara ini

  1. Bersih Sumber (sendhang), warga membersihkan dua mata air (sendhang wedok dan sendhang lanang) dengan ritual menggunakan air kelapa muda dan campuran bahan tertentu. 
  2. Selamatan dan doa bersama dipimpin oleh tokoh agama atau modin. 
  3. Pembersihan makam leluhur (Ki Buyut Terik), penggantian kain pembungkus, penataan atap makam, dan pembacaan doa. 
  4. Pertunjukan wayang krucil selama dua malam, biasanya mengambil lakon-lakon lokal seperti Damarwulan, Sriaji Jayabaya. 
  5. Puncak acara, sering disertai selamatan kambing, ziarah bersama ke makam, dan pentas adat. 

Beberapa informasi menyebut bahwa sejak 2021, Festival Mendhak Sanggring telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kabupaten Lamongan. 

Mengikuti dan Menyaksikan Ritual

Bagi wisatawan yang tertarik, cara terbaik agar bisa ikut menyaksikan

  • Rencanakan kunjungan sesuai tanggal ritual (Jumadil Awal)
  • Hubungi desa Tlemang atau dinas budaya setempat untuk info detail lokasi dan jadwal
  • Hormati aturan adat. Berpakaian sopan, menjaga kesunyian pada ritual suci
  • Jangan mengganggu prosesi upacara, termasuk saat pembersihan makam atau penyembelihan kambing
  • Gunakan kesempatan saat malam untuk menyaksikan wayang krucil dan pertunjukan seni lokal

Mengikuti Mendhak Sanggring bukan hanya menyaksikan ritual, tetapi memasuki ruang spiritual dan budaya desa setempat.

Hari Jadi Kabupaten Lamongan

Hari Jadi Kabupaten Lamongan dan Suasana Budaya

Hari Jadi Lamongan dan Festival Budaya

Setiap tahun kabupaten Lamongan merayakan hari jadi-nya dengan serangkaian festival budaya, pameran, parade dan acara publik. Festival ini menjadi ajang menampilkan kesenian lokal, kuliner, stand UMKM, dan hiburan rakyat.

Festival semacam ini memberi peluang kepada wisatawan untuk menyaksikan pertunjukan tari, musik lokal, pameran budaya desa, hingga kesempatan ngobrol dengan seniman lokal. Acara semacam itu sering disertai parade budaya, lomba seni, pertunjukan teater rakyat, dan atraksi kreatif lainnya.

Festival Revitalisasi Kentrung dan Sastra Tutur

Seperti disebut sebelumnya, Kentrung juga diformat ulang dalam festival sastra dan budaya. Festival Kentrung yang diadakan oleh Balai Bahasa Jawa Timur melibatkan komunitas sastra dan pelatihan bagi generasi muda. 

Partisipasi aktif dalam festival seperti ini memungkinkan wisatawan bukan sekadar penonton, tapi juga menyerap pengetahuan budaya, ikut workshop, atau berdialog dengan seniman.

Nilai Tambah bagi Wisatawan

  • Mendapat pengalaman langsung melihat budaya hidup
  • Kesempatan berinteraksi dengan komunitas lokal
  • Bisa memadukan wisata alam dan budaya dalam satu kunjungan
  • Dokumentasi unik untuk blog, media sosial atau penelitian

 

Baca Juga: Apa Saja Kegiatan atau Aktivitas di Wisata Alam Lamongan


Cara Optimal Menjelajahi Budaya Lamongan

Berikut pendekatan agar wisata budaya Anda tidak sekadar “nonton saja”, melainkan pengalaman yang hidup

  1. Riset sebelum berkunjung
    Cari kalender budaya Lamongan (dinasti Disparbud, desa setempat) agar tahu kapan Kentrung, Mendhak Sanggring, atau festival budaya digelar.
  2. Gabungkan budaya dan alam
    Misalnya, pagi hari ke pantai atau wisata alam, sore malam ke pertunjukan Kentrung atau prosesi adat.
  3. Gunakan guide lokal atau komunitas seni
    Mengajak pemandu lokal atau anggota komunitas budaya memperkaya pengalaman, karena mereka bisa menjelaskan makna ritual atau cerita di balik seni.
  4. Terbuka untuk partisipasi ringan
    Jika diundang mengikuti doa, menyaksikan ritual ringan, atau berdialog, lakukan dengan hormat.
  5. Mengabadikan dengan sensitif
    Foto boleh saja, tapi di area suci (makam, prosesi) tanyakan izin. Jangan merekam ritual yang menyakiti keagungan ritual.
  6. Bersikap hormat dan berpakaian sopan
    Banyak budaya lokal berkaitan dengan agama, adat dan sikap menghormati itu penting.
  7. Interaksi ringan dan tanya cerita lokal
    Bertanya kepada sesepuh, seniman, atau warga bisa membuka kisah lokal yang tak tertulis di buku.

 

Baca Juga: Apakah Ada Festival atau Acara Khusus di Lamongan


Budaya sebagai Jantung Identitas Lamongan

Menjelajahi budaya Lamongan bukan hanya soal menyaksikan pertunjukan atau datang saat festival. Lebih dari itu, ini tentang menyelami nilai-nilai masyarakat seperti cara mereka mengenang leluhur, menyambut musim, merajut kebersamaan, dan menyampaikan ajaran melalui seni.

Melalui Kentrung, wisatawan bisa merasakan suara masa lalu yang dibawa ke masa kini. Melalui Mendhak Sanggring, kita diajak hadir dalam ritme spiritual dan adat desa. Melalui festival budaya seperti Hari Jadi, identitas kolektif Lamongan tampil dalam warna yang lebih terbuka.

Vendor Outbound Batu Malang

Jika Anda merencanakan kunjungan ke Lamongan, pastikan menyisihkan waktu khusus untuk budaya. Tanyakan ke dinas budaya, desa setempat, atau komunitas seni.

Jangan hanya ke pantai, tapi datang juga ke hati Lamongan. Dengan pendekatan seperti ini, Anda tidak sekadar wisatawan yang lewat.

Tetapi pendamping budaya, saksi yang menghargai dan menyebarkan kisah lokal Lamongan ke dunia luar.


Penulis: Beatrice Rezqikha Zerlinda (bea)

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *