Museum Seni Islam Indonesia, Lokasi, Koleksi, dan Panduan Lengkap

Museum Seni Islam Indonesia atau Indonesian Islamic Art Museum diresmikan pada 28 Desember 2016 dan langsung menjadi salah satu ikon wisata edukatif di Jawa Timur. Keberadaannya melengkapi daya tarik Wisata Bahari Lamongan (WBL), sebuah destinasi keluarga yang populer di kawasan pesisir utara Lamongan.
Tidak
hanya menyimpan benda-benda kuno, museum ini dirancang sebagai tempat belajar
yang hidup. Di dalamnya, pengunjung bisa melihat artefak dari kerajaan Islam
dunia sekaligus peninggalan bersejarah dari kerajaan Islam di Nusantara.
Semua
dipresentasikan lewat galeri, diorama, hingga ruang audio visual yang membuat
cerita sejarah lebih mudah dipahami.
Lokasi
Museum di Kompleks Wisata Bahari Lamongan
Dimana
Letaknya?
Museum
Seni Islam Indonesia terletak di Jalan Raya Paciran, Kecamatan Paciran,
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Posisinya berada di dalam kawasan Wisata Bahari
Lamongan.
Jadi,
ketika pengunjung masuk ke WBL, mereka bisa langsung menuju ke museum dengan
mengikuti petunjuk arah yang sudah tersedia di dalam kompleks.
Cara
Menuju ke Museum
- Dari pusat Kota Lamongan, perjalanan ke WBL bisa ditempuh dengan
kendaraan pribadi sekitar 1 sampai 1,5 jam.
- Jika dari Surabaya, jaraknya sekitar 70 km dengan waktu tempuh 2
sampai 3 jam melalui jalur pantura.
- Tersedia transportasi umum seperti bus jurusan Surabaya Tuban yang
berhenti di sekitar Paciran, lalu dilanjutkan dengan ojek atau angkutan
lokal menuju WBL.
Letaknya
yang strategis di jalur pantura membuat museum ini mudah diakses wisatawan,
baik dari arah Surabaya, Tuban, maupun Gresik.
Koleksi
dan Isi Museum
Artefak
Kerajaan Islam Dunia
Di
dalam museum, pengunjung bisa menemukan koleksi bersejarah dari berbagai
kerajaan besar Islam. Misalnya pedang dan zirah khas Ottoman Turki, manuskrip
Al-Qur’an kuno, serta benda-benda dari peradaban Mughal India hingga Dinasti
Islam di Tiongkok.
Koleksi
ini menunjukkan bagaimana Islam berkembang lintas benua, dengan gaya seni dan
budaya yang berbeda-beda.
Sejarah
Islam di Nusantara
Selain
koleksi dunia, museum ini juga menghadirkan kisah Islam di Nusantara. Ada
replika dan artefak yang terkait dengan Kerajaan Samudra Pasai, Kesultanan
Aceh, Mataram Islam, hingga jejak penyebaran Islam oleh para Wali Songo.
Diorama-diorama
yang disusun rapi menggambarkan kehidupan sosial, budaya, dan arsitektur di era
kerajaan Islam di Indonesia.
Zona
Audio Visual dan Diorama
Museum
juga dilengkapi ruang audio visual yang menayangkan sejarah Islam dari awal
berdirinya hingga masuk ke Indonesia. Bagi pengunjung muda, ruang ini membuat
pengalaman belajar sejarah menjadi lebih interaktif.
Diorama
yang detail juga memperlihatkan suasana kota, kehidupan prajurit, hingga istana
raja pada masa kejayaan Islam.
Fasilitas
yang Tersedia
Sebagai
bagian dari WBL, museum ini dilengkapi fasilitas umum yang memadai. Area parkir
luas, musala, dan toilet bersih tersedia untuk pengunjung.
Ada
juga toko suvenir dengan berbagai pernak-pernik Islami, seperti miniatur pedang
atau replika artefak yang bisa dijadikan oleh-oleh. Suasana di dalam museum juga dibuat nyaman dengan
pencahayaan yang mendukung dan pendingin ruangan.
Hal
ini menjadikan kunjungan ke museum terasa santai, meskipun Anda datang bersama
keluarga atau rombongan sekolah.
Jam
Buka dan Harga Tiket
Museum
Seni Islam Indonesia buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Waktu
terbaik untuk berkunjung adalah di pagi hari, ketika suasana masih sejuk dan
belum terlalu ramai.
Untuk
harga tiket, biasanya sudah termasuk dengan tiket masuk kawasan WBL. Meski
begitu, beberapa informasi menyebutkan bahwa museum ini kadang memiliki tarif
tambahan khusus, terutama untuk rombongan edukasi atau tur sekolah.
Disarankan
untuk mengecek langsung ke pihak pengelola WBL agar mendapat informasi terbaru
mengenai tiket.
Baca Juga: Spot Foto Instagramable di Lamongan, Dari Pantai Ya’ang Labuhan hingga Mursodo
Pengalaman
Berkunjung ke Museum
Berjalan
menyusuri ruangan-ruangan museum memberi pengalaman yang unik. Anda akan diajak
“berkeliling dunia” melalui koleksi kerajaan Islam yang beragam.
Dari
pedang Ottoman hingga manuskrip kuno, setiap artefak menyimpan kisah perjalanan
peradaban. Bagi pelajar,
kunjungan ke museum ini bisa menjadi pelajaran sejarah yang lebih hidup
dibandingkan di buku teks.
Sedangkan
bagi wisatawan umum, museum ini menawarkan kesempatan untuk memahami warisan
Islam secara lebih luas, sekaligus menikmati suasana wisata bahari setelah
keluar dari museum. Selain itu,
interiornya yang modern membuat museum ini juga cocok menjadi spot foto.
Banyak pengunjung mengabadikan momen di depan diorama kerajaan atau galeri peninggalan Islam dunia.

Tips
Berkunjung
- Datang pagi hari agar lebih leluasa menjelajah koleksi.
- Kenakan pakaian nyaman karena Anda akan banyak berjalan.
- Manfaatkan waktu untuk menonton tayangan audio visual supaya lebih
memahami alur sejarah.
- Gabungkan kunjungan dengan eksplorasi wahana di WBL, sehingga
perjalanan terasa lebih lengkap.
- Jika datang rombongan sekolah, sebaiknya koordinasi lebih dulu agar mendapat pemandu khusus dari museum.
Pentingnya
Museum Seni Islam Indonesia
Museum
ini bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga memiliki nilai penting bagi
masyarakat. Pertama, museum berperan dalam pendidikan sejarah Islam secara
global dan lokal. Kedua, museum menjaga dan memperkenalkan warisan budaya Islam
dari berbagai kerajaan.
Ketiga,
kehadirannya memperkaya pariwisata Lamongan, menjadikan WBL tidak hanya
destinasi hiburan pantai, tetapi juga wisata edukasi dan religi. Museum Seni Islam Indonesia adalah destinasi wisata
edukatif yang patut dikunjungi saat berada di Lamongan.
Lokasinya
berada di dalam kompleks Wisata Bahari Lamongan, mudah diakses, dan dilengkapi
fasilitas memadai. Koleksi artefak dari kerajaan Islam dunia hingga peninggalan
Nusantara menjadikannya salah satu museum unik di Indonesia.