Apakah Ada Tempat Mendaki di Lamongan, Eksplorasi Gunung Lamongan dan Danau Maar

Lamongan selama ini lebih dikenal dengan wisata bahari dan kulinernya. Namun, pertanyaan yang sering muncul yaitu apakah ada tempat mendaki di Lamongan?
Jika
merujuk pada wilayah administratif Kabupaten Lamongan, memang tidak ada gunung
besar untuk didaki. Tetapi, ada sebuah gunung berapi kecil di Jawa Timur
bernama Gunung Lamongan atau Gunung Lemongan yang kerap dikaitkan dengan nama
Lamongan.
Gunung
ini berada di Lumajang dan Probolinggo, bukan di Kabupaten Lamongan. Meski
begitu, banyak orang menyebutnya “Gunung Lamongan” karena nama tersebut sudah
populer di kalangan pendaki.
Mengenal
Gunung Lamongan (Lemongan)
Gunung
Lamongan merupakan stratovulkanik dengan ketinggian sekitar 1.641 mdpl.
Puncaknya dikenal dengan nama Gunung Tarub, dan dikelilingi lebih dari 20 maar
(kawah vulkanik) serta puluhan kerucut parasit kecil.
Keunikan
inilah yang membuatnya berbeda. Jika gunung lain hanya menawarkan puncak,
Gunung Lamongan punya pemandangan danau maar yang menawan, seperti Ranu Klakah,
Ranu Pakis, dan Ranu Bedali.
Selain
panorama alam, gunung ini juga punya catatan sejarah erupsi, dengan letusan
terakhir tercatat pada tahun 1898. Sejak itu, aktivitas vulkaniknya relatif tenang.
Baca Juga: Spot Foto Instagramable di Lamongan, Dari Pantai Ya’ang Labuhan hingga Mursodo
Jalur
Pendakian
Akses
Menuju Basecamp
Pendakian
biasanya dimulai dari Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Dari pusat kota
Lumajang, perjalanan ke basecamp memakan waktu sekitar 1 jam.
Desa
Papringan sering menjadi titik awal, lalu pendaki melanjutkan ke rumah warga
yang berfungsi sebagai basecamp.
Trek
Menuju Puncak
Jalur
pendakian tergolong singkat, hanya membutuhkan 3 sampai 5 jam perjalanan. Dari
basecamp, jalur terbagi dalam beberapa etape yang melewati ladang, hutan,
hingga bebatuan vulkanik.
Bagian
akhir jalur menuju puncak cukup menantang dengan medan berbatu dan curam.
Namun, sepanjang perjalanan, pendaki bisa menikmati panorama alam khas
Lumajang, termasuk pemandangan danau ranu dari ketinggian.
Pemandangan
dari Puncak
Dari
puncak, pendaki akan melihat panorama luas, Gunung Semeru, Argopuro, hingga
jajaran pegunungan Tengger di kejauhan. Jika cuaca cerah, danau maar di lereng
gunung tampak indah berkilau.
Momen
matahari terbit atau terbenam adalah daya tarik tersendiri yang membuat banyak
pendaki memilih mendaki malam hari.

Salah
satu alasan utama mendaki Gunung Lamongan adalah keberadaan danau maar. Ini
adalah kawah letusan vulkanik yang terisi air.
Tidak
banyak gunung di Indonesia yang memiliki fitur geologi unik ini.
- Ranu Klakah terkenal sebagai objek wisata sekaligus spot foto
populer.
- Ranu Pakis lebih tenang, cocok untuk sekadar menikmati suasana
alam.
- Ranu Bedali memiliki legenda lokal dan panorama yang eksotik.
Ketiga
danau ini sering dijadikan rute tambahan sebelum atau sesudah pendakian,
sehingga perjalanan terasa lebih lengkap.
Baca Juga: Museum Seni Islam Indonesia, Lokasi, Koleksi, dan Panduan Lengkap
Tips
Pendakian
Sebelum
mendaki, ada baiknya mempersiapkan hal-hal berikut:
- Pilih musim kemarau agar jalur lebih aman dan pemandangan lebih
jelas.
- Bawa air minum cukup, karena sumber air di jalur terbatas.
- Gunakan sepatu gunung dan perlengkapan dasar seperti jas hujan,
jaket hangat, serta senter.
- Usahakan mendaki bersama kelompok, bukan sendirian.
- Selalu ikuti jalur resmi dan minta arahan dari warga lokal di
basecamp.
Jadi,
apakah ada tempat mendaki di Lamongan? Jika yang dimaksud adalah Kabupaten
Lamongan pesisir, jawabannya tidak ada.
Namun,
di Jawa Timur ada Gunung Lamongan (Lemongan) di Lumajang yang menawarkan
pengalaman pendakian singkat tapi menawan. Gunung
ini cocok bagi pendaki pemula maupun pecinta alam yang ingin menikmati
pemandangan berbeda.
Perpaduan
puncak gunung, panorama pegunungan lain, dan keindahan danau maar yang jarang
ditemukan di gunung lain.
Penulis: Beatrice Rezqikha Zerlinda (bea)