Biografi Kiai Mursyad (Mbah Mursyad) Pringkuku Ulama dan Pejuang di Balik Sejarah Pacitan

Biografi Kiai Mursyad (Mbah Mursyad) Pringkuku Ulama dan Pejuang di Balik Sejarah Pacitan

Jauh dari hiruk pikuk pesisir, di kawasan perbukitan Pringkuku yang sejuk dan hening, terbaring seorang tokoh yang namanya dihormati karena dua peran besar: sebagai pembimbing spiritual dan sebagai pejuang kemerdekaan. Dialah Kiai Mursyad, atau Mbah Mursyad, sosok yang menjadi bukti hidup bahwa iman dan patriotisme dapat menyatu dalam satu tarikan nafas.

Jika banyak makam wali di Pringkuku dan sekitarnya menjadi tujuan ziarah, nama Mbah Mursyad memiliki tempat khusus. Kisahnya bukan hanya tentang karomah dan syiar agama, tetapi juga tentang perlawanan dan ketegasan dalam membela tanah air.

panduan ini akan menelusuri biografi Mbah Mursyad, menguak kisahnya sebagai ulama pejuang Pacitan, dan memberikan panduan praktis bagi Anda yang ingin berziarah ke peristirahatan terakhirnya. Kunjungan ini adalah bagian tak terpisahkan dari agenda Panduan Lengkap Wisata Religi Pacitan yang lebih utuh.


Sosok di Balik Sebutan: Siapa Sebenarnya Kiai Mursyad?

Berbeda dengan tokoh penyebar awal yang jejaknya mungkin terbalut legenda, Kiai Mursyad adalah figur sejarah yang relatif lebih modern, hidup di era pergolakan perjuangan bangsa. Beliau dikenal sebagai ulama kharismatik yang memimpin sebuah pusat pendidikan agama di Pringkuku.

Masyarakat mengenangnya sebagai pribadi yang tegas dalam prinsip namun santun dalam pergaulan. Wibawanya tidak hanya datang dari kedalaman ilmu agamanya, tetapi juga dari integritasnya yang tak tergoyahkan.

Kisah-kisah lisan yang beredar di masyarakat Pringkuku selalu menggambarkannya sebagai sosok "pengayom" (pelindung). Ia adalah tempat bertanya urusan agama, sekaligus tempat berlindung di saat-saat genting. Inilah yang membuat sejarah Kiai Mursyad Pringkuku begitu lekat dengan identitas kawasan tersebut.

Dua Peran dalam Satu Nafas: Ulama Sekaligus Pejuang

Inilah inti dari kebesaran sosok Kiai Mursyad. Beliau tidak memisahkan antara dakwah di mimbar dengan perjuangan di medan laga.

Sebagai Pendidik dan Pembimbing Umat

Di siang hari, Mbah Mursyad adalah seorang guru. Dari surau sederhananya di Pringkuku, beliau mengajarkan ilmu tauhid, fiqih, dan tasawuf. Beliau membimbing masyarakat untuk tidak hanya menjadi Muslim yang taat, tetapi juga manusia yang bermartabat.

Pusat pendidikannya menjadi benteng moral bagi masyarakat sekitar, mencetak generasi yang tak hanya paham agama, tetapi juga peduli pada nasib sesama. Jejaknya sebagai pendidik inilah yang menjadi fondasi spiritual yang kuat di Pringkuku.

Jejak Perjuangan di Era Kemerdekaan

Di malam-malam yang genting pada era perjuangan fisik, surau Kiai Mursyad bertransformasi. Tempat itu tak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga menjadi markas strategi dan tempat perlindungan bagi para pejuang.

Kiai Mursyad diyakini aktif terlibat dalam mengorganisasi perlawanan rakyat. Beliau menggunakan wibawanya untuk menyatukan para pemuda dan memberikan mereka "isi" doa-doa dan gemblengan mental sebelum turun berperang. Beliau adalah arketipe ulama yang memegang tasbih di satu tangan dan menggenggam strategi perang di tangan lainnya.

Beliau membuktikan bahwa pesantren dan surau bukan menara gading yang steril dari politik, melainkan jantung dari perlawanan atas nama iman dan tanah air. Inilah warisan sejarah perjuangan Pacitan yang seringkali terlupakan.

Lokasi Makam Kiai Mursyad Pringkuku: Oase Ketenangan

Biografi Kiai Mursyad (Mbah Mursyad) Pringkuku Ulama dan Pejuang di Balik Sejarah Pacitan

Berbeda dengan Menelusuri Jejak Syech Yahuda: Sejarah dan Lokasi Makam Mbah Jenggring yang berada di kawasan pesisir dekat kota, ziarah Pringkuku Pacitan menawarkan pengalaman yang berbeda.

Kompleks makam Kiai Mursyad terletak di dataran tinggi Pringkuku, sebuah kawasan yang dikenal berhawa sejuk, tenang, dan sering diselimuti kabut pagi.

Panduan Rute Menuju Lokasi

Untuk mencapai lokasi ini dari pusat kota Pacitan, Anda perlu mengarahkan kendaraan ke arah barat, menuju Kecamatan Pringkuku. Perjalanan ini akan memakan waktu, menyusuri jalanan yang berkelok dan menanjak.

Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima, terutama bagian rem dan mesin, karena medannya cukup menantang. Namun, semua itu akan terbayar lunas dengan pemandangan perbukitan hijau dan udara segar yang akan Anda dapatkan setibanya di lokasi. Lokasi makam Mbah Mursyad sudah sangat dikenal oleh warga lokal.

Suasana Khidmat di Kompleks Makam

Setibanya di lokasi, Anda akan merasakan ketenangan yang instan. Jauh dari kebisingan, kompleks makam ini dirawat dengan baik oleh masyarakat. Bangunan cungkup (bangunan pelindung makam) berdiri sederhana namun bermartabat, mencerminkan kepribadian sang ulama.

Di sini, Anda bisa duduk berlama-lama, mendoakan beliau, dan merenungkan makna perjuangan hidupnya. Udara yang sejuk dan suasana yang khusyuk menjadikannya tempat ideal untuk melakukan kontemplasi batin.

Warisan Abadi dan Adab Ziarah

Warisan terbesar Kiai Mursyad bukanlah harta benda, melainkan semangat juang yang dilandasi iman. Beliau mengajarkan bahwa menjadi religius berarti juga menjadi patriotik.

Terkait karomah Kiai Mursyad, banyak cerita beredar di masyarakat tentang perlindungan spiritual yang beliau berikan kepada para pejuang. Namun, terlepas dari kisah-kisah tersebut, karomah terbesarnya adalah warisan berupa mentalitas pejuang yang ia tanamkan pada masyarakat Pacitan.

Tips Praktis dan Adab Ziarah

1.      Niat yang Tulus: Luruskan niat untuk mendoakan beliau dan mengambil teladan dari kisah hidupnya (tabarukan).

2.      Pakaian Sopan: Gunakan pakaian yang rapi, bersih, dan menutup aurat.

3.      Jaga Ketenangan: Ini adalah area perbukitan yang hening. Jaga adab, jangan berisik, dan matikan nada dering ponsel.

4.      Siapkan Kendaraan: Sekali lagi, pastikan kendaraan Anda (terutama motor atau mobil) kuat untuk menanjak.

5.      Ikuti Alur Doa: Seperti ziarah pada umumnya, awali dengan tawasul, bacaan Yasin atau Tahlil, dan tutup dengan doa untuk beliau serta hajat pribadi.

Vendor Outbound Batu Malang


Melakukan ziarah Pringkuku Pacitan ke makam Kiai Mursyad adalah sebuah ziarah tematik yang unik. Ini bukan hanya perjalanan spiritual, tetapi juga perjalanan napak tilas sejarah kebangsaan.

Kunjungan ini akan melengkapi agenda ziarah Anda, yang mungkin bisa Anda rangkai dalam Itinerary 1 Hari Ziarah di Pacitan. Setelah merenungi perjuangan Mbah Mursyad, Anda akan melihat Pacitan tidak hanya sebagai kota wisata alam, tetapi juga sebagai kawah candradimuka para ulama dan pejuang.


Sumber gambar : canva

Penulis : Muhammad Rafi Sabilillah (mrs)

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *