Wisata Pertanian Banyuwangi Serunya Belajar Alam Bersama Keluarga

Banyuwangi tak hanya dikenal dengan pantai-pantai menawan dan gunung megah seperti Ijen. Di balik pesonanya, tersimpan pengalaman wisata yang lebih alami, mendidik, dan menyenangkan untuk semua usia, wisata pertanian Banyuwangi. Konsep wisata ini mengajak pengunjung lebih dekat dengan kehidupan pedesaan, mengenal cara bercocok tanam, hingga belajar menghargai proses tumbuhnya bahan pangan yang kita konsumsi setiap hari.

 

Bagi keluarga, terutama yang membawa anak-anak, wisata pertanian menjadi pilihan terbaik untuk liburan yang bukan sekadar rekreasi, tapi juga edukatif. Yuk, simak bagaimana serunya belajar alam di Banyuwangi!

 

Menyatu dengan Alam di Tengah Hamparan Hijau

Bayangkan pagi yang cerah, embun masih menempel di dedaunan, dan aroma tanah basah menyambut kedatangan Anda. Begitulah suasana khas wisata pertanian di Banyuwangi. Hamparan sawah hijau dan kebun sayur yang tertata rapi menciptakan pemandangan menenangkan. Pengunjung bisa berkeliling area pertanian, melihat petani lokal menanam padi, menyiram sayur, hingga memanen hasil bumi secara langsung.

 

Kegiatan sederhana seperti menanam benih atau mencabut rumput bisa menjadi pengalaman baru bagi anak-anak kota yang jarang bersentuhan dengan alam. Mereka belajar bahwa nasi yang dimakan setiap hari berasal dari proses panjang dan penuh kerja keras.

 

Baca Juga : Snorkeling Seru di Banyuwangi Aktivitas Keluarga yang Menyenangkan

Aktivitas Edukatif yang Menyenangkan

Banyak destinasi wisata pertanian di Banyuwangi yang kini dirancang dengan konsep agro-eduwisata. Anak-anak tidak hanya diajak menonton, tapi juga ikut terlibat langsung. Beberapa kegiatan seru yang bisa diikuti antara lain:

 

Belajar menanam padi dan sayur-mayur.

Anak-anak bisa mencoba menanam padi di sawah berlumpur sambil bermain air. Aktivitas ini melatih motorik dan menumbuhkan rasa cinta terhadap alam.

 

Workshop membuat pupuk organik.

Wisata edukasi ini mengajarkan cara memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk alami, cara sederhana untuk menjaga lingkungan.

 

Panen buah langsung dari kebun.

Banyuwangi memiliki banyak kebun buah seperti jeruk, durian, atau stroberi yang bisa dipetik langsung. Aktivitas ini selalu jadi favorit keluarga.

 

Belajar beternak.

Beberapa tempat wisata pertanian juga memiliki area peternakan kecil. Anak-anak bisa memberi makan kambing, ayam, atau kelinci, dan belajar mengenal hewan ternak.

 

Semua kegiatan ini dikemas santai dan menyenangkan, sehingga liburan terasa bermanfaat dan berkesan.

 

Tempat Wisata Pertanian Populer di Banyuwangi

Banyuwangi memiliki sejumlah destinasi wisata pertanian yang bisa dikunjungi bersama keluarga, di antaranya:

 

Kampung Kopi Lerek Gombengsari.

Terletak di kaki Gunung Ijen, kampung ini menawarkan pengalaman melihat proses pengolahan kopi dari biji hingga siap diseduh. Pengunjung juga bisa ikut memetik kopi di kebun.

 

Agrowisata Tamansuruh (Agro Bumi Semeru).

Tempat ini menyajikan pemandangan Gunung Raung dan Ijen yang megah, dengan beragam tanaman hortikultura seperti cabai, terong, dan sayur hijau.

 

Kampung Organik Kalibendo.

Cocok untuk pengunjung yang tertarik belajar pertanian organik. Ada area pelatihan, kebun edukasi, dan kafe yang menyajikan hasil panen segar.

 

Agrowisata Jambu Kristal di Songgon.

Di sini, pengunjung bisa memetik jambu kristal langsung dari pohonnya. Manis, renyah, dan menyegarkan!

 

Setiap lokasi punya keunikan tersendiri, namun semuanya mengedepankan pengalaman interaktif dan suasana pedesaan yang menenangkan.

 

Spot Foto Instagramable

Tak lengkap rasanya jika liburan tanpa mengabadikan momen. Wisata pertanian Banyuwangi punya banyak spot foto alami: mulai dari hamparan sawah, kebun sayur warna-warni, hingga latar pegunungan yang megah.

 

Beberapa tempat juga menambahkan dekorasi khas seperti jembatan bambu, rumah pohon, atau gubuk kayu yang mempercantik hasil foto. Dengan pemandangan hijau dan langit biru, setiap jepretan terasa hidup dan alami.

 

Sajian Kuliner Segar dari Hasil Pertanian

Setelah puas berkeliling, jangan lupa mencicipi kuliner lokal yang disajikan langsung dari hasil kebun. Restoran di area wisata pertanian biasanya menyajikan menu khas pedesaan seperti nasi jagung, sayur lodeh, ayam kampung, dan sambal terasi. Semua bahan diambil dari kebun sekitar, sehingga rasanya segar dan alami.

 

Bagi pencinta kopi, jangan lewatkan kopi asli Banyuwangi yang disajikan hangat sambil menikmati panorama alam. Wangi kopi dan udara segar pedesaan jadi perpaduan sempurna untuk menutup hari.

 

Edukasi untuk Generasi Muda

Selain rekreasi, wisata pertanian juga berfungsi sebagai sarana edukasi yang penting. Anak-anak belajar banyak hal: tentang proses menanam, pentingnya menjaga lingkungan, serta menghargai kerja keras petani.

 

Dengan pengalaman langsung ini, mereka jadi lebih peka terhadap alam dan memiliki kesadaran ekologis sejak dini. Bagi orang tua, ini kesempatan emas untuk mempererat hubungan keluarga sambil belajar bersama.

 

Tips Berkunjung ke Wisata Pertanian Banyuwangi

Agar kunjungan Anda makin menyenangkan, berikut beberapa tips sederhana:

• Gunakan pakaian nyaman dan alas kaki anti slip. Karena banyak aktivitas di luar ruangan dan di area berlumpur.
  
  
• Bawa topi atau payung. Cuaca Banyuwangi bisa cukup terik di siang hari.
  
  
• Gunakan tabir surya dan semprotan anti serangga. Untuk melindungi kulit dari panas dan gigitan nyamuk.
  
  
• Ikuti arahan pemandu lokal. Mereka tahu jadwal panen, lokasi terbaik, dan cara aman berinteraksi dengan alam.
• 
  
• Jangan membuang sampah sembarangan. Jagalah kebersihan agar wisata tetap lestari.

 

Liburan Seru dan Bermakna di Bumi Blambangan

Wisata pertanian Banyuwangi bukan sekadar jalan-jalan, tapi juga perjalanan mengenal kehidupan, menghargai alam, dan mempererat kebersamaan keluarga. Dengan keindahan alamnya, udara segar, dan keramahan masyarakat lokal, setiap kunjungan akan meninggalkan kesan mendalam.

 

Bagi Anda yang ingin liburan anti-mainstream, jauh dari hiruk pikuk kota, wisata pertanian Banyuwangi adalah pilihan tepat. Ajak keluarga, kenakan caping, genggam cangkul, dan rasakan sensasi belajar alam secara langsung di jantung bumi Blambangan!

 

Penulis : Karina Dewi Tatontos (rin)