Daftar Wisata Sejarah Jember dari Megalitikum hingga Candi Kuno
Jember bukan hanya dikenal dengan tembakau dan
pantainya yang indah. Kabupaten di Jawa Timur ini juga menyimpan jejak sejarah
yang kaya, mulai dari peninggalan zaman megalitikum hingga era Majapahit.
Di desa-desa lereng Argopuro, kita masih bisa
menemukan menhir, dolmen, batu kenong, hingga sarkofagus. Bahkan, ada pula
satu-satunya candi yang tercatat di wilayah ini, yaitu Candi Deres di Kecamatan
Gumukmas.
Lalu, apa saja sebenarnya situs sejarah di Jember?
Bagaimana kondisi terkini, dan mengapa penting untuk dikunjungi? Mari kita
bahas satu per satu.
Kenapa
Penting Mengunjungi Situs Sejarah Jember?
Mengunjungi situs sejarah bukan hanya jalan-jalan
biasa. Bagi pelajar, mahasiswa, hingga wisatawan umum, situs ini memberi
gambaran nyata tentang kehidupan masyarakat Nusantara pada masa lampau.
Situs-situs di Jember menyimpan nilai tinggi dalam
sejarah Jember:
- Megalitikum: ditandai dengan menhir,
dolmen, dan batu kenong.
- Kebudayaan Klasik Jawa Timur:
tercermin pada Candi Deres peninggalan Majapahit.
- Wisata edukasi sejarah: tempat
belajar langsung di lapangan, bukan sekadar teori.
Selain itu, banyak situs masih dikelola masyarakat
setempat. Dengan berkunjung, kita ikut berkontribusi pada pelestarian warisan
budaya.
Daftar Situs
Sejarah Jember
Apa saja situs sejarah di Jember?
Singkatnya, ada beberapa nama yang paling sering
disebut: Situs Duplang, Situs Klanceng, Situs Seputih, Candi Deres, dan
Situs Calok. Mari kita ulas lebih detail.
1. Situs
Duplang – Menhir dan Dolmen di Desa Kamal
Terletak di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Situs
Duplang menjadi salah satu lokasi paling populer bagi pencinta sejarah.
Kompleksnya memang tidak luas, hanya sekitar 10×10 meter di bagian inti. Namun,
di sini Anda bisa menemukan berbagai peninggalan megalitik seperti menhir,
dolmen, batu kenong, hingga kubur batu.
Akses ke Situs Duplang: Dari alun-alun Jember, jarak menuju Desa Kamal sekitar 15–20 km. Jalan
relatif sempit dan beberapa titik rusak, jadi sebaiknya gunakan kendaraan kecil
atau motor. Perjalanan ini sekaligus memberi pengalaman menjelajahi pedesaan di
lereng Argopuro.
Fakta menarik: Situs Duplang sering dijadikan lokasi
penelitian oleh akademisi karena koleksi artefaknya yang beragam.
BACA JUGA: Batik Jember Warisan Budaya dengan Motif Tembakau Kopi dan Kakao
2. Situs
Klanceng – Pusat Batu Kenong
Masih di Desa Kamal, ada Situs Klanceng yang
dikenal dengan koleksi batu kenongnya. Jumlahnya puluhan, bahkan sumber lokal
menyebut bisa mencapai 59 buah. Batu kenong sendiri berbentuk bulat dengan
tonjolan di atasnya, dan dipercaya memiliki fungsi ritual di masa lampau.
Susunannya yang rapi membuat situs ini menarik untuk
dijadikan wisata edukasi sejarah. Tak sedikit sekolah yang membawa
siswa-siswinya ke lokasi ini untuk belajar langsung tentang peninggalan
prasejarah.
3. Situs
Seputih – Sarkofagus Megalitik
Bergeser ke Kecamatan Mayang, ada Situs Seputih
yang terkenal dengan sarkofagusnya. Sarkofagus adalah peti mati dari batu, khas
budaya megalitik. Ukurannya cukup besar dan lokasinya berada di area yang
rindang, sehingga suasananya terasa sakral sekaligus menenangkan.
Situs Seputih kerap dijadikan objek wisata sekaligus
spot foto unik. Bagi peneliti, keberadaan sarkofagus ini menjadi bukti bahwa situs
megalitik Jawa Timur tak hanya ada di Bondowoso atau Lumajang, tapi juga
tersebar hingga ke Jember.

4. Candi
Deres – Jejak Majapahit di Gumukmas
Berbeda dari situs megalitik, Candi Deres
adalah peninggalan era Majapahit. Letaknya di Desa Purwoasri, Kecamatan
Gumukmas. Saat ditemukan, kondisi candi ini berupa reruntuhan dengan sisa batur
bata merah khas Majapahit.
Balai Arkeologi dan pemerintah daerah telah melakukan
ekskavasi untuk memastikan keaslian dan fungsinya. Meski belum dipugar
sempurna, Candi Deres menjadi bukti bahwa pengaruh kebudayaan klasik Jawa Timur
juga sampai ke Jember.
Catatan: Kondisi candi
masih membutuhkan perhatian khusus agar tidak semakin rusak.
5. Situs
Calok dan Situs Kecil Lainnya
Selain situs utama di atas, ada pula Situs Calok
dan sejumlah situs kecil lain di persawahan atau pemukiman desa. Koleksinya
mirip: menhir, dolmen, dan batu kenong. Beberapa bahkan disimpan oleh warga
atau kantor desa sebagai bentuk pelestarian sederhana.
Walau tidak seterkenal Duplang atau Klanceng,
situs-situs kecil ini tetap memberi gambaran luasnya persebaran budaya
megalitik di sejarah Jember.
BACA JUGA: Panduan Wisata Budaya Jember Eksplorasi Tradisi Alam dan Festival Terkenal
Panduan
Praktis Wisata Sejarah Jember
Jam
Kunjungan
Sebagian besar situs tidak memiliki jam operasional
resmi. Biasanya pengunjung datang siang hingga sore. Jika ingin aman, sebaiknya
tanyakan ke warga setempat sebelum berangkat.
Tiket dan
Fasilitas
Mayoritas situs bersifat terbuka dan tidak dipungut
tiket masuk. Namun fasilitas sangat bervariasi. Situs Klanceng, misalnya, sudah
memiliki area parkir. Sementara situs lain hanya berupa lahan terbuka tanpa
toilet atau papan informasi.
Tips
Kunjungan
- Bawa air minum dan perlengkapan pribadi.
- Gunakan sepatu nyaman karena area situs tidak selalu rata.
- Hormati lingkungan sekitar, jangan memindahkan atau merusak batu.
- Tanyakan ke warga lokal untuk informasi terbaru.
Apakah Aman
untuk Anak-anak?
Banyak wisatawan keluarga datang untuk mengenalkan
sejarah pada anak. Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa situs tidak
memiliki pagar pengaman atau jalur pejalan kaki yang jelas.
Jadi, apakah aman? Ya, aman dengan syarat orang tua
selalu mengawasi. Pilihlah lokasi dengan akses yang lebih baik, seperti Situs
Klanceng atau Duplang, jika membawa anak-anak. Ini akan membuat pengalaman
wisata edukasi sejarah terasa nyaman sekaligus menyenangkan.
Wisata sejarah Jember bukan sekadar destinasi foto,
melainkan perjalanan menyusuri jejak peradaban. Dari menhir di Duplang, batu
kenong di Klanceng, sarkofagus di Seputih, hingga Candi Deres peninggalan
Majapahit, semua menyimpan cerita tentang masyarakat Nusantara.
Dengan berkunjung, kita tak hanya menikmati
perjalanan, tapi juga ikut menjaga warisan leluhur. Jadi, jika Anda ingin
merasakan sensasi belajar sejarah langsung di lapangan, wisata sejarah Jember
adalah jawabannya.
Sumber
Gambar 1: Radar Jember
Sumber Gambar 2: Beritalima
Penulis:
Avifa