Kenapa Dinamakan Masjid Namira, Asal Nama dan Kisah Pendiri

Kenapa Dinamakan Masjid Namira, Asal Nama dan Kisah Pendiri

Mengapa masjid di Lamongan itu diberi nama “Namira”? Ada beberapa kisah dan makna di balik nama tersebut yang berkaitan dengan harapan spiritual para pendirinya, tetangga sekitar, inspirasi dari Masjid Namirah di Arafah, dan kelahiran anak sebagai simbol syukur.


Asal Nama “Namira atau Namirah”

Menurut halaman Wikipedia Bahasa Indonesia, nama Masjid Namira terinspirasi dari Masjid Namirah yang berada di Arab Saudi, antara Al-Haram dan Arafah. Nama itu dipilih karena banyak tetangga dari pendiri Masjid Namira yang memiliki keinginan kuat untuk berangkat menunaikan ibadah haji tetapi belum tertunaikan. 

Dalam catatan sejarah lokal, Masjid Namira memang diresmikan oleh pasangan pengusaha emas asal Lamongan, yaitu Helmy Riza dan istrinya, Eny Yuli Arifah. Mereka memilih nama Namira sebagai simbol harapan dan makna spiritual. 

Salah satu artikel menyebut bahwa nama “Namira” diambil dari nama anak perempuan mereka: Ghasani Namira Mirza. Hal ini dipandang sebagai ungkapan syukur atas karunia keluarga.

Namun, sumber resmi Wikipedia mencatat nama diambil karena tetangga pendiri banyak yang ingin menunaikan haji tapi belum dapat.  Jadi, bisa dikatakan ada dua dimensi makna yang sering dikemukakan: (1) inspirasi dari Masjid Namirah di Arafah, dan (2) simbol syukur atas kelahiran anak (Namira) atau harapan agar umat bisa menjalankan ibadah haji.

 

Pendirian dan Latar Belakang Pendiri

Masjid Namira dibangun oleh pasangan pengusaha Lamongan, Helmy Riza dan Eny Yuli Arifah Pasangan ini dikenal memiliki usaha di sektor toko emas, pom bensin, tambak, dan bisnis lainnya di wilayah Lamongan. Dalam artikel feature, dikisahkan bahwa keluarga pendiri memberi perhatian besar pada urusan spiritual dan religius, sehingga pembangunan masjid ini bukan hanya sebagai bangunan fisik, tetapi sebagai lambang pelayanan umat. 

Menurut dokumen penelitian, pembangunan fisik awal Masjid Namira dimulai akhir tahun 2012, kemudian resmi dibuka 1 Juni 2013. Dalam proyek pendirian ini, nama Masjid Namira dipilih bukan secara acak, melainkan sudah melalui pertimbangan makna dan harapan yang mendalam.

 

Makna Filosofis dan Harapan di Balik Nama

Harapan para tetangga yang rindu berangkat haji

Salah satu alasan yang sering disebut ialah bahwa banyak tetangga pendiri masjid yang memiliki keinginan untuk berangkat haji, namun belum mampu (secara finansial atau kesempatan). Sehingga nama “Namira” diharapkan menjadi pengingat, doa, atau simbol bahwa suatu saat keinginan haji itu bisa tertunaikan. 

Meskipun demikian, tidak semua sumber menyebut aspek ini secara eksplisit; sumber yang paling lugas adalah Wikipedia. 


Inspirasi dari Masjid Namirah Arafah

Masjid Namirah (bahasa Arab: Masjid al-Namirah atau Nmīrah) adalah salah satu masjid penting dalam tradisi haji, terletak di Wadi Uranah dekat kaki Arafah. Masjid ini menjadi tempat khutbah dan titik penting dalam ritual haji. 

Masjid Namira di Lamongan mengambil sebagian inspirasi nama dan nuansa dari Masjid Namirah tersebut, agar umat yang beribadah di sana merasa mendapatkan suasana religius yang lebih mendekati pengalaman haji dan keimanan. 


Nama anak sebagai simbol syukur

Dalam media seperti Detik, disebut bahwa nama “Namira” diambil dari nama putri pendiri, Ghasani Namira Mirza. Ini menggambarkan rasa syukur orang tua atas anugerah kelahiran anak perempuan mereka.

Artikel lain juga menguatkan bahwa keluarga memilih nama ini sebagai bentuk makna keindahan dan kelembutan dalam makna nama. Selain itu, dalam bahasa Arab, “Namira” memiliki makna yang berkonotasi sopan, mulia, atau murni.

Beberapa tulisan media lokal menyebut nama itu mengandung arti ‘sopan’ atau ‘murni’. 

 

Baca Juga: Masjid Namira Lamongan, Sebuah Pencapaian Arsitektur Religius


Perkembangan dan Konfirmasi Nama dalam Dokumentasi

Dalam penelitian skripsi “Studi sejarah perkembangan dan fungsi Masjid Namira Lamongan” (Digilib UINSA), disebut bahwa Masjid Namira pada masa awal pendirian memakai nama tersebut sejak awal pembangunan. Wakil Takmir Masjid Namira menyatakan bahwa nama masjid diambil dari nama salah satu masjid yang ada di Padang Arafah Arab Saudi. 

Fakta lain yang mendukung adalah bahwa tidak ada dokumen resmi atau catatan pemerintah yang menunjukkan nama alternatif lain; nama “Namira” sudah melekat sejak awal pendirian. Wikipedia secara jelas menyebutnya. 

Dengan demikian, versi resmi yang paling dapat dipercaya adalah gabungan antara inspirasi Masjid Namirah Arafah dan makna pribadi yang terhubung dengan pendiri dan masyarakat sekitar.

Jamaah padat di area Masjid Namirah

Dampak dan Resonansi Nama dalam Masyarakat

Nama “Namira” bukan sekadar label; ia membawa makna dan resonansi spiritual bagi jamaah dan pengunjung.

  1. Simbol harapan dan doa
    Bagi komunitas lokal, nama tersebut dapat mengingatkan bahwa meskipun belum mampu berhaji, ada semangat dan doa agar Allah memudahkan jalan untuk haji suatu saat nanti.
  2. Nuansa religius dan identitas keislaman
    Dengan mengambil nama yang mirip dengan Masjid Namirah Arafah, Masjid Namira di Lamongan memberikan identitas religius kuat yang membedakan dari masjid-masjid lain di sekitarnya. Banyak pengunjung menyebut nuansa ibadah di sana terasa lebih khusyuk dan mendekati suasana Tanah Suci. 
  3. Faktor kebanggaan masyarakat
    Nama Masjid Namira kini sudah melekat dalam benak warga Lamongan dan sekitarnya sebagai masjid megah yang juga sarat makna. Ketika warga menyebut “Masjid Namira”, bukan hanya mereka menyebut bangunan fisik, tetapi identitas spiritual, aspirasi, dan kebanggaan lokal.
  4. Memudahkan memorabilitas dan brand religius
    Nama yang unik dan memiliki makna memudahkan orang mengingat masjid ini, terutama dalam konteks wisata religi, media sosial, dan publikasi keagamaan.

 

Baca Juga: Kisah Masjid Nimra (Namirah), Jejak Sejarah dan Keagungan Spiritual


Tantangan dan Klarifikasi Seputar Nama

Sejumlah publikasi menyebutkan bahwa nama tersebut berasal dari nama putri pendiri, tetapi takmir resmi menyatakan bahwa nama diambil dari nama masjid di Padang Arafah. Ada kontradiksi ringan di antara versi lisan dan versi formal.

Namun, tidak ditemukan dokumen formal yang menyebutkan nama lain secara resmi sebagai nama awal masjid sebelum “Namira”. Versi paling konsisten muncul di Wikipedia dan beberapa penelitian yang menyebut alasan tetangga dan inspirasi dari Masjid Namirah. 

Para pengelola masjid sendiri dalam wawancara media lebih sering menyebut inspirasi dari masjid Arafah sebagai latar nama, serta makna simbolik sebagai nama anak pendiri. Jadi, meskipun ada nuansa cerita lisan yang sedikit berbeda, konsensus publik dan dokumentasi mendukung bahwa nama “Namira” memang bernuansa ganda: religius dan personal.

Vendor Outbound Batu Malang

Masjid Namira di Lamongan dinamakan demikian bukan tanpa maksud. Nama tersebut mengandung harapan spiritual, identitas religius, dan rasa syukur pendiri.

Inspirasi utama datang dari Masjid Namirah di Arafah, sebuah tempat bernilai tinggi dalam ritual haji, serta aspirasi tetangga pendiri untuk bisa menunaikan haji suatu saat. Selain itu, nama “Namira” juga berkaitan dengan nama putri pendiri sebagai wujud syukur.

Pasangan pendiri, Helmy Riza dan Eny Yuli Arifah, memilih nama ini sejak awal pembangunan dan menjadikannya identitas kuat masjid. Dalam dokumentasi resmi dan media, nama “Namira” konsisten digunakan sebagai nama masjid sejak pendirian.


Penulis: Beatrice Rezqikha Zerlinda (bea)

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *