Masjid Cheng Ho Jember Wadah Keislaman Bernuansa Tionghoa dan Wisata Religi Populer

Masjid Cheng Ho Jember

Sejarah Pendirian Masjid Cheng Ho Jember

Masjid Muhammad Cheng Ho berdiri di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Keberadaannya bukan hanya sekadar rumah ibadah, melainkan juga pusat pembinaan umat, tempat pengajian, hingga destinasi wisata religi Jember yang semakin populer.

Gagasan pendirian masjid ini muncul dari kebutuhan komunitas Muslim Tionghoa di Jember untuk memiliki wadah kegiatan keagamaan sekaligus simbol kebersamaan. Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) setempat menjadi motor penggerak dalam proses pembangunan.

Setelah melalui tahap peletakan batu pertama pada awal dekade 2010-an, masjid ini akhirnya diresmikan pada tahun 2015. Sejak saat itu, masjid ini dikenal sebagai ikon baru yang merepresentasikan nilai kerukunan antarbudaya di Jember.

Sumbangan dan dukungan masyarakat dari berbagai daerah juga memperlihatkan betapa besar harapan agar masjid ini mampu menjadi jembatan harmoni.

 

Mengapa Diberi Nama Masjid Cheng Ho

Banyak pengunjung bertanya: Mengapa dinamakan Masjid Cheng Ho? Nama ini diambil dari sosok Laksamana Cheng Ho, atau Zheng He, seorang pelaut Muslim asal Tiongkok pada masa Dinasti Ming.

Ia dikenal sebagai penjelajah ulung yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melalui misi dagang dan diplomatik pada abad ke-15, sekaligus menjadi jembatan yang mempererat hubungan antara komunitas Tionghoa dan Islam.

Pemberian nama tersebut tidak lepas dari semangat untuk mengenang peran Cheng Ho dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Dengan menyandang nama ini, masjid diharapkan menjadi simbol akulturasi sekaligus pengingat hubungan erat antara Islam dan Tionghoa sejak berabad-abad silam.


BACA JUGA: Menjelajah Keindahan Masjid Cheng Ho Pandaan: Perpaduan Budaya yang Mengagumkan


Arsitektur Bernuansa Tionghoa

Keunikan Masjid Cheng Ho Jember terletak pada desain bangunannya. Dari kejauhan, pengunjung akan disambut warna merah dominan yang melapisi dinding, lampion bergantung, serta atap melengkung yang menyerupai gaya arsitektur rumah ibadah Tionghoa.

Menara masjid dirancang menyerupai pagoda, menjadikannya mudah dikenali di tengah permukiman kota. Setiap detail ornamen memuat pesan harmoni.

Kaligrafi Islam berpadu indah dengan simbol dekoratif khas Tionghoa. Hal ini menjadikan masjid sebagai contoh nyata akulturasi budaya Islam Tionghoa, di mana dua tradisi berbeda bertemu tanpa saling meniadakan.

Tidak sedikit peneliti arsitektur menjadikan masjid ini sebagai objek kajian, baik dalam konteks budaya maupun matematika bangunan.

Masjid Cheng Ho Jember

Apa Arti “Cheng Hoo” dalam Konteks Lokal

Selain disebut Cheng Ho, masyarakat juga kerap menuliskan namanya sebagai “Cheng Hoo”. Dalam konteks bahasa Indonesia, istilah ini hanyalah variasi ejaan dari nama asli Zheng He. Artinya tetap merujuk pada sosok pelaut legendaris tersebut, bukan istilah dengan makna baru.

Penggunaan nama ini di Jember bertujuan menjaga konsistensi penghormatan kepada tokoh yang berperan dalam membuka jalur diplomasi dan penyebaran Islam di Asia Tenggara. Dengan demikian, masyarakat lebih mudah mengenal sejarah sekaligus menghargai warisan lintas budaya.

 

Aktivitas Keagamaan dan Peran Sosial

Tidak hanya indah secara visual, masjid ini juga hidup dengan berbagai aktivitas keagamaan. Setiap pekan, pengajian rutin digelar untuk masyarakat sekitar. Anak-anak dan remaja dapat mengikuti kelas membaca Al-Qur’an, sementara para mualaf mendapat bimbingan di Mualaf Centre.

Ketika Ramadan tiba, suasana semakin semarak dengan kajian dhuha, buka bersama, hingga tarawih berjamaah. Aktivitas sosial seperti santunan anak yatim dan bakti sosial juga menjadi agenda rutin, memperlihatkan peran masjid sebagai pusat pelayanan umat.

Dengan berbagai kegiatan tersebut, Masjid Cheng Ho Jember menjadi ruang belajar terbuka bagi siapa saja — pelajar, mahasiswa, keluarga, maupun masyarakat umum yang ingin memperdalam pemahaman agama.

 

Vendor Outbound Batu Malang

Masjid Ramah Anak dan Wisata Religi Jember

Predikat Masjid Ramah Anak yang disandang Masjid Cheng Ho Jember semakin menegaskan peranannya di tengah masyarakat. Penghargaan ini diberikan karena masjid dianggap berhasil menghadirkan ruang aman, bersih, dan nyaman untuk anak-anak mengikuti kegiatan keagamaan.

Dukungan pemerintah daerah juga memperkuat posisi masjid sebagai salah satu destinasi wisata religi Jember yang layak dikunjungi. Tidak hanya beribadah, pengunjung juga bisa menyaksikan langsung nilai edukasi dan keunikan budaya yang ditawarkan.

 

Apa yang Membuat Masjid Cheng Ho Unik

Pertanyaan lain yang sering muncul adalah: Apa yang membuat Masjid Cheng Ho unik dibanding masjid lainnya? Jawabannya ada pada kombinasi arsitektur dan peran sosial.

Masjid ini mengusung desain yang jarang ditemui di Jawa Timur, yaitu perpaduan gaya Islam dengan ornamen Tionghoa. Warna merah, lampion, dan menara pagoda bukan hanya elemen dekorasi, melainkan juga identitas yang mengingatkan pada sejarah panjang hubungan Islam dan Tionghoa.

Hal ini juga dirasakan langsung oleh pengunjung. Seperti yang ditulis Febyana Safitri dalam ulasan Google Maps tiga bulan lalu: “Masjid dengan bangunan yang memiliki ciri khas tersendiri di Jember, yah ciri khas bangunan Tionghoa. Kerasa banget akulturasi keislaman dengan budaya Tionghoa. Sangat aman dan nyaman untuk beribadah.”

Testimoni tersebut menunjukkan bahwa pesona masjid ini bukan hanya tampak dari luar, tetapi juga memberi kesan mendalam bagi jamaah yang datang.

Lebih dari itu, fungsi sosial masjid seperti pembinaan mualaf, kegiatan pengajian komunitas PITI, serta inisiatif ramah anak membuatnya berbeda. Inilah alasan mengapa masjid ini tidak hanya dikunjungi untuk shalat, melainkan juga untuk belajar dan berwisata.


BACA JUGA: Makam KH Muhammad Shiddq Wisata Religi di Jantung Kota Jember

 

Informasi Praktis untuk Pengunjung

  • Alamat: Jalan Hayam Wuruk, belakang Kantor Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates, Jember.
  • Jam Kunjungan: Terbuka untuk jamaah shalat lima waktu. Agenda pengajian dan acara khusus biasanya diumumkan melalui papan informasi atau akun media sosial takmir.
  • Etika Berkunjung: Kenakan pakaian sopan, jaga kebersihan, dan hormati jamaah yang sedang beribadah.

Bagi wisatawan, mengunjungi Masjid Cheng Ho bisa menjadi pengalaman yang memperkaya wawasan. Selain beribadah, pengunjung dapat menikmati keindahan arsitektur, belajar sejarah, dan merasakan langsung harmoni antarbudaya.

Vendor Outbound Batu Malang

Masjid Lebih dari Sekadar Bangunan

Masjid Muhammad Cheng Ho Jember bukan hanya bangunan yang memadukan cat merah, menara pagoda, dan ornamen Tionghoa. Ia adalah simbol perjumpaan antara agama dan budaya, antara sejarah dan masa kini.

Dengan aktivitas keagamaan yang hidup, program ramah anak, serta perannya dalam membina mualaf, masjid ini menjadi pusat sosial-kultural yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Bagi siapa pun yang datang, Masjid Cheng Ho Jember menghadirkan pesan sederhana: keberagaman bisa hidup berdampingan, dan rumah ibadah bisa menjadi ruang inklusif yang menghubungkan banyak orang. Tidak berlebihan jika masjid ini disebut salah satu destinasi wisata religi Jember yang paling populer saat ini.

 

Sumber Gambar: JemberTraveler

Penulis: Avifa


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *