Oleh-Oleh Khas Tulungagung yang Wajib Dibawa Pulang Setelah Berkeliling Kota
Setiap perjalanan yang mengesankan selalu meninggalkan
jejak dalam memori. Namun, membawa pulang sepotong kenangan dalam bentuk buah
tangan adalah cara terbaik untuk berbagi cerita dan memperpanjang rasa liburan.
Setelah puas
menjelajahi pesona alam dan mencicipi ragam kuliner khas Tulungagung
yang menggugah selera, kini saatnya berburu oleh-oleh.
Tulungagung tidak hanya kaya akan hidangan utama yang
legendaris, tetapi juga memiliki segudang pilihan buah tangan yang unik dan
otentik.
Dari camilan renyah yang ikonik hingga kerajinan
tangan yang menawan, panduan ini akan membantu Anda memilih oleh-oleh terbaik
untuk dibawa pulang.
Oleh-Oleh
Wajib Kategori Manis & Renyah
Ini adalah kategori paling populer dan menjadi
primadona di setiap pusat oleh-oleh. Rasanya yang khas dijamin akan membuat
keluarga di rumah ikut merasakan manisnya Tulungagung.
Ledre Pisang
Raja: Ikon Renyah yang Tak Tergantikan
Jika Anda hanya boleh memilih satu oleh-oleh, maka
Ledre adalah jawabannya. Jangan sampai tertukar dengan ledre dari daerah lain,
karena Ledre Tulungagung memiliki identitasnya sendiri.
- Bahan Utama: Dibuat dari adonan tepung
beras dan pisang raja pilihan yang sudah sangat matang, menghasilkan aroma
dan rasa manis yang kuat dan alami.
- Proses Unik: Adonan ini dituang sangat
tipis di atas wajan panas, dipipihkan hingga menyerupai lembaran crepe,
lalu digulung saat masih panas menjadi silinder yang rapuh.
- Sensasi Rasa: Teksturnya sangat renyah
dan rapuh, langsung lumer di mulut meninggalkan rasa manis legit dan wangi
pisang yang semerbak. Ledre adalah buah tangan yang sempurna karena ringan
dan tahan lama.
Geti: Si
Legit dari Wijen dan Gula Merah
Geti adalah camilan klasik yang menawarkan perpaduan
tekstur yang memanjakan. Ini adalah jajanan yang sederhana namun kaya akan
rasa.
- Komposisi: Dibuat dari biji wijen
yang disangrai hingga harum, kemudian dicampur dengan lelehan gula merah
atau gula kelapa yang pekat.
- Tekstur Unik: Saat digigit, Anda akan
merasakan sensasi renyah dari wijen yang melimpah, berpadu dengan legit
dan sedikit kenyal dari karamel gula merah. Geti adalah sumber energi yang
lezat dan teman minum teh yang sempurna.
Jajanan
Pasar Tradisional yang Bisa Dibawa Pulang
Bagi Anda yang menyukai cita rasa tradisional yang
lebih otentik, beberapa jajanan basah atau semi-basah ini juga tersedia dalam
kemasan yang cocok untuk oleh-oleh.
Jenang
Syabun dan Jenang Grendol
- Jenang Syabun: Ini adalah mahakarya
kesabaran. Jenang berwarna coklat kehitaman ini dimasak (disabun)
dengan api kecil selama berjam-jam hingga adonan mengeluarkan minyak
alaminya. Proses ini menghasilkan jenang dengan rasa karamel yang sangat
dalam, aroma khas, dan daya tahan yang lebih lama dibandingkan jenang
biasa.
- Jenang Grendol: Meskipun lebih sering
dinikmati langsung, beberapa produsen kini menyediakan jenang grendol
kering atau instan yang bisa Anda masak sendiri di rumah, lengkap dengan
kuah santannya.
Getuk
Pisang: Manis Alami dalam Bungkusan Daun
Berbeda dari getuk singkong, Getuk Pisang khas
Tulungagung dibuat murni dari pisang yang dikukus, dihaluskan, lalu dibungkus
daun pisang dan dikukus kembali.
Rasanya manis alami tanpa tambahan gula berlebih,
dengan aroma wangi dari daun pisang yang khas.
Untuk
Pecinta Rasa Gurih & Kopi
Tidak semua oleh-oleh harus manis. Tulungagung juga
punya pilihan bagi Anda yang menyukai rasa gurih atau ingin membawa pulang
tradisi ngopi khasnya.
Kerupuk
Rambak dan Kemplang
Kerupuk rambak yang terbuat dari kulit sapi atau
kerbau adalah pilihan oleh-oleh gurih yang populer. Teksturnya yang renyah dan
mengembang sempurna saat digoreng menjadikannya camilan atau pendamping makan
yang disukai semua orang.
Kopi Bubuk
Khas Tulungagung
Ini adalah oleh-oleh wajib bagi para pecinta kopi.
Setelah merasakan nikmatnya hidangan pedas seperti Ayam Lodho KhasTulungagung, ritual bersantai di warkop adalah sebuah keharusan. Anda bisa
membawa pulang pengalaman itu.
- Bawa Pulang Tradisinya: Belilah kopi
bubuk lokal yang digiling sangat halus. Dengan kopi ini, Anda bisa mencoba
membuat sendiri lelet kopi di rumah dan merasakan kembali sensasi
serta budaya Kopi Cethe dan tradisi Nyethe yang unik. Ini lebih
dari sekadar oleh-oleh, ini adalah buah tangan budaya.
Tidak Hanya Makanan,
Buah Tangan Kerajinan Tangan
Oleh-oleh tidak selalu harus bisa dimakan. Membawa
pulang kerajinan tangan adalah cara untuk mengapresiasi seni dan budaya lokal.
Batik
Tulungagung: Corak Khas Kota Marmer
Batik Tulungagung memiliki ciri khas warna yang cerah
dan berani, seperti coklat, biru, dan hitam. Motifnya sangat beragam dan
seringkali terinspirasi dari alam serta sejarah lokal, seperti motif
"Buket Tumpal" atau "Gajah Mada".
Selembar kain Batik Tulungagung adalah buah tangan
yang elegan dan sarat akan makna budaya.
Tips Cerdas
Berburu Oleh-Oleh di Tulungagung
- Lokasi Pusat Oleh-Oleh: Area yang
paling mudah untuk menemukan semua jenis oleh-oleh adalah di sepanjang Jalan
Pahlawan dan di sekitar Alun-Alun Tulungagung.
- Cek Tanggal Kedaluwarsa: Untuk
jajanan, pastikan untuk memeriksa tanggal produksi dan kedaluwarsa,
terutama untuk jenang atau getuk.
- Bandingkan Harga: Jangan ragu
untuk mengunjungi beberapa toko sebelum memutuskan membeli untuk
mendapatkan harga terbaik.
- Tanya Rekomendasi Lokal: Bertanyalah
kepada penduduk lokal atau pemandu Anda tentang produsen rumahan yang
legendaris untuk mendapatkan produk yang paling otentik.
Membungkus
Kenangan dari Tulungagung
Berburu oleh-oleh adalah bab penutup yang manis dari
sebuah perjalanan. Setiap Ledre yang renyah, setiap Geti yang legit, dan setiap
bubuk kopi yang Anda bawa pulang adalah perpanjangan dari pengalaman Anda di
Tulungagung.