Rujak Engos Engos Khas Tuban Kuliner Rumput Laut yang Unik dan Gurih

Sekilas
Tentang Rujak Engos Engos
Setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner khas yang
mencerminkan karakter masyarakatnya. Dari ujung barat hingga timur, setiap
wilayah punya cita rasa unik yang lahir dari kekayaan alam sekitar.
Begitu pula dengan Kabupaten Tuban di pesisir utara
Jawa Timur. Daerah ini menyimpan kuliner yang cukup langka namun menggoda,
yaitu Rujak Engos Engos, jajanan pesisir berbahan dasar rumput laut rebus yang
kini mulai banyak diburu wisatawan.
Rujak Engos Engos banyak ditemukan di Kecamatan
Palang, salah satu wilayah pesisir yang terkenal sebagai sentra kuliner laut.
Paduan rumput laut yang kenyal dengan sambal pedas asin menciptakan rasa yang
sulit dijelaskan dengan kata-kata. Gurih, segar, dan sedikit asin menjadi
sensasi pertama yang terasa saat suapan pertama menyentuh lidah.
BACA JUGA: Rajungan Remason Tuban Pedasnya Nampol Bikin Lidah Ketagihan!
Asal Usul
dan Filosofi Kuliner Pesisir Tuban
Rujak Engos Engos lahir dari kebiasaan masyarakat
pesisir yang memanfaatkan hasil laut untuk kebutuhan sehari-hari. Ketika musim
panen rumput laut tiba, masyarakat tidak hanya menjual hasil tangkapan, tetapi
juga mengolah sebagian untuk konsumsi pribadi.
Dari sinilah lahir ide membuat rujak dengan bahan
utama rumput laut rebus yang disebut “engos-engos” oleh warga setempat. Kata
engos-engos sendiri berasal dari dialek lokal yang berarti tekstur
kenyal-lembut setelah direbus.
Rumput laut yang digunakan biasanya jenis Eucheuma
cottonii atau Gracilaria, yang banyak tumbuh di sepanjang pesisir Palang. Tidak
heran jika hidangan ini menjadi ikon kecil dari kuliner pesisir Palang, karena
benar-benar mewakili kekayaan laut setempat.
Rujak ini bukan sekadar jajanan, tetapi juga simbol
kreativitas masyarakat pantai. Dalam setiap porsi, terkandung nilai ekonomi,
budaya, dan rasa syukur terhadap alam. Seperti halnya banyak kuliner
tradisional, rujak ini berkembang dari dapur sederhana hingga menjadi bagian
dari identitas daerah.

Cita Rasa
dan Cara Penyajian
Bagi yang baru pertama kali mencoba, sensasi Rujak
Engos Engos bisa terasa mengejutkan. Bumbunya pedas dan asin, berbeda dari
rujak buah pada umumnya yang cenderung manis atau asam.
Bumbu dasarnya terdiri dari cabai merah, cabai rawit,
terasi, petis udang, asam Jawa, dan garam. Semua bahan diulek halus hingga
menyatu, lalu disiramkan di atas campuran rumput laut rebus, irisan buah segar,
dan sayur rebus seperti kangkung atau kecambah.
Penyajiannya sederhana tetapi menggugah selera.
Biasanya disajikan di atas kertas nasi atau daun pisang, lengkap dengan cobek
kecil dari tanah liat. Tekstur rumput lautnya kenyal, berpadu dengan pedasnya
sambal dan aroma khas petis yang kuat.
Perpaduan rasa itu menghadirkan kenikmatan yang khas,
perpaduan laut dan darat dalam satu piring. Bagi masyarakat lokal, kelezatan
rujak ini tidak hanya pada bumbunya, tetapi juga pada sensasi engos-engos yang
kenyal dan segar di mulut. Inilah yang membuatnya berbeda dan banyak dicari
oleh pecinta wisata kuliner Tuban.
BACA JUGA: Mengenal Ampo Khas Tuban Camilan Tradisional dari Tanah Liat
Di Mana Bisa
Menikmati Rujak Engos Engos
Jika berkunjung ke Tuban, sempatkanlah mampir ke
Kecamatan Palang. Di sinilah surga kecil bagi pecinta kuliner pesisir. Salah
satu lokasi yang paling terkenal adalah Desa Gedongombo.
Beberapa warung sederhana di tepi jalan menjual Rujak
Engos Engos dengan cita rasa otentik. Warung milik Utami dan Warung Mbak Iin,
misalnya, sudah menjadi langganan warga setempat dan wisatawan yang datang dari
luar daerah.
Harga satu porsi Rujak Engos Engos berkisar antara
lima ribu hingga sepuluh ribu rupiah, tergantung ukuran porsi dan tambahan
bumbu yang diinginkan. Murah meriah, tapi rasanya melebihi ekspektasi. Beberapa
warung bahkan menawarkan varian bumbu kacang bagi yang kurang menyukai rasa
petis yang kuat.
Pertanyaan menariknya: Di mana saya bisa menemukan Rujak Engos Engos selain di Palang?
Jawabannya, cukup sulit. Karena bahan dasarnya berupa
rumput laut segar, rujak ini jarang ditemui di daerah non-pesisir. Beberapa
warga memang membawa konsep ini ke kota, tapi rasa otentiknya hanya bisa
ditemukan di dekat pantai tempat rumput laut dipanen langsung dari laut.
Mengapa
Kuliner Ini Layak Dicoba
Selain keunikan bahan dan rasa, Rujak Engos Engos
punya nilai gizi yang tinggi. Rumput laut dikenal kaya serat dan mineral, baik
untuk kesehatan kulit dan pencernaan. Tak heran jika jajanan pesisir ini mulai
dilirik oleh wisatawan yang mencari kuliner sehat namun tetap menggoda lidah.
Bagi para penjelajah rasa, mencicipi rujak ini seperti
menemukan permata tersembunyi. Rasa asin alami berpadu pedas segar memberikan
pengalaman kuliner yang autentik. Tidak berlebihan jika banyak yang menyebutnya
sebagai salah satu ikon kecil jajanan pesisir Tuban.
Selain itu, mencoba rujak ini berarti ikut mendukung
ekonomi lokal. Sebagian besar penjualnya adalah ibu-ibu pesisir yang
mengandalkan hasil jualan harian. Setiap porsi yang Anda beli adalah bentuk
apresiasi terhadap budaya lokal yang masih terjaga.
Keterbatasan
Produksi dan Keaslian Rasa
Tidak semua wilayah bisa membuat Rujak Engos Engos
dengan cita rasa yang sama. Faktor kesegaran rumput laut dan jenis petis sangat
memengaruhi hasil akhirnya. Karena itu, para penjual di pesisir Palang selalu
menjaga kualitas bahan agar rasa tetap konsisten.
Beberapa pengunjung dari luar daerah mengaku sengaja
datang hanya untuk menikmati rujak ini di tempat asalnya. Sensasi makan di
warung pinggir pantai dengan hembusan angin laut memang memberi pengalaman
tersendiri yang tidak tergantikan.
Rujak Engos Engos bukan sekadar makanan. Ia adalah
potret kecil dari kearifan lokal masyarakat pesisir Tuban yang mampu mengolah
hasil laut menjadi sajian khas.
Dengan bahan sederhana, mereka menciptakan cita rasa
yang tak terlupakan. Bagi Anda yang suka menjelajah rasa, kuliner ini wajib
masuk daftar perjalanan wisata kuliner Tuban berikutnya.
Datanglah ke Gedongombo atau wilayah pesisir Palang,
rasakan sendiri keunikan rasa rujak yang memadukan asin laut, pedas cabai, dan
gurih petis dalam satu gigitan. Rujak Engos Engos membuktikan bahwa kelezatan
sejati tidak selalu datang dari hidangan mahal, tetapi dari kreativitas dan
rasa cinta terhadap alam sekitar.
Sumber Gambar 1: Super Radio
Sumber Gambar 2: Tuban Smart City
Penulis: Avifa
.png)
