Seperti Apa Pariwisata Gresik
Kabupaten
Gresik, sebuah daerah pesisir di Jawa Timur, seringkali dikenal sebagai pusat
industri dan sejarah islam Jawa. Namun, di balik pabrik dan pelabuhan,
tersimpan kekayaan pariwisata yang sangat menarik, yang mencakup wisata alam
yang menawan, budaya yang hidup, hingga wisata minat khusus yang selalu
berkembang.

Artikel
ini akan mengupas masing-masing kategori, bagaimana fasilitasnya, serta
bagaimana kontribusinya terhadap ekonomi lokal dan pengalaman wisatawan.
Wisata Alam di Gresik Keindahan
yang Beragam
Gresik
mempunyai wilayah alam yang kaya dan beragam. Pantai-pantai, pulau terpencil,
bukit, dan area bekas tambang yang kini disulap menjadi destinasi alam, semua
menawarkan pilihan untuk dikunjungi.
Pantai dan Pulau
Beberapa
pantai di Gresik sangat populer, seperti Pantai Delegan yang pasirnya lembut
dan pemandangan lautnya menenangkan. Karena letaknya pesisir utara Gresik,
pantai-pantai menyediakan udara laut yang sejuk dan suasana yang relatif belum
terlalu ramai dibanding pantai di daerah wisata utama.
Pulau
Bawean adalah destinasi alam yang unik karena lokasinya cukup jauh dari daratan
Gresik (~120 km), sehingga suasana alamnya lebih terjaga. Di Bawean terdapat
Danau Kastoba, air terjun, pantai-pantai kecil, dan habitat flora/fauna
endemik.
Pulau
ini menjadi destinasi wisata alam yang menenangkan dan cocok bagi pengunjung
yang ingin menjauh dari keramaian.
Bukit, Alam Bekas Tambang, dan
Lansekap Hijau
Gresik
juga memiliki bukit-bukit yang memukau serta area bekas tambang kapur yang
telah disulap menjadi destinasi wisata dengan panorama alam yang dramatis.
Salah satunya adalah Bukit Kapur Setigi, sebuah kawasan bekas tambang kapur
yang kini menjadi spot foto dan area eksposur alam.
Destinasi
alam lain seperti Wisata Alam Setigi di Desa Sekapuk menyediakan kombinasi
bukit, air, dan area bermain.
Keindahan Religi yang Alamiah
Lokasi-lokasi
makam ulama besar seperti Makam Sunan Giri dan Makam Maulana Malik Ibrahim
seringkali ditempatkan di wilayah perbukitan atau area dengan pemandangan alam
yang sejuk. Perjalanan menuju makam-makam ini sendiri atau lingkungan di
sekitarnya menawarkan pengalaman wisata alam sekaligus religi.
Baca Juga: 10 Oleh-Oleh Khas Gresik yang Lezat dan Murah
Wisata Budaya, Sejarah &
Minat Khusus
Wisata
budaya dan sejarah sangat kuat di Gresik. Ada juga wisata minat khusus yang
semakin berkembang, yang memperkaya varian pariwisata di daerah ini.
Situs Religi dan Sejarah
Sebagai
kota yang dijuluki Kota Wali dan Kota Santri, Gresik memiliki banyak situs
religi yang menarik banyak pengunjung. Makam Sunan Giri adalah salah satu ikon
paling dikenal.
Kompleks
makam ini tidak hanya sebagai tempat ziarah, tetapi juga sebagai pusat edukasi
sejarah Islam di Jawa. Makam
Sunan Prapen dan beberapa petilasan seperti Giri Kedaton juga termasuk ke dalam
destinasi yang sering dikunjungi.
Setiap
lokasi menawarkan cerita sejarah, arsitektur tradisional, dan atmosfer
spiritual yang kuat.
Tradisi & Seni Lokal
Budaya
di Gresik tak kalah menarik. Ada tradisi dan upacara lokal seperti Festival
Damar Kurung, Kampung Kemasan, Kirab Budaya, Rebo Wekasan, Nyusuk, dan
sebagainya.
Festival-festival
ini menjadi atraksi budaya yang unik karena melibatkan kerajinan tradisional,
musik, tari, dan kuliner lokal. Seni pementasan seperti hadrah, macapat,
terbang jidor juga menjadi bagian dari daya tarik budaya Gresik.
Pengunjung
yang tertarik pada budaya lokal akan menemukan banyak ruang untuk belajar,
menikmati, dan mengapresiasi.
Wisata Minat Khusus dan Desa
Wisata
Desa
Wisata adalah salah satu konsep yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah
Kabupaten Gresik. Hingga kini sudah ada 14 desa wisata yang menampilkan
keunikan budaya lokal, alam, tradisi, dan kerajinan masyarakat.
Desa
wisata memungkinkan wisatawan mendapat pengalaman langsung dalam kehidupan
masyarakat desa. Misalnya pembuatan kerajinan, upacara adat, berkebun, dan
berbagai aktivitas lokal.
Wisata
minat khusus juga mulai muncul: pengunjung yang ingin pengalaman selain sekadar
melihat pantai atau makam, tetapi misalnya hiking ringan, fotografi alam,
wisata komunitas, atau belajar kerajinan khas.
Baca Juga: Gresik Dikenal dengan Julukan Kota Pudak
Dukungan Sarana & Prasarana
Pariwisata
Keindahan
wisata saja belum cukup: fasilitas pendukung dan sarana prasarana menjadi
elemen kunci agar pariwisata bisa berkembang secara nyaman dan berkelanjutan.
Akses & Transportasi
Para
pengunjung ke Gresik umumnya menggunakan jalan darat dari Surabaya, Lamongan,
atau Tuban. Beberapa destinasi di tepi pantai dan pulau perlu akses laut (kapal
ke Pulau Bawean).
Perjalanan
ke Pulau Bawean sendiri memerlukan kapal, dan setelah tiba di pulau, kendaraan
lokal disediakan untuk menuju spot wisata. Jalan
ke beberapa destinasi alam kadang belum sepenuhnya mulus, terutama ke
lokasi-lokasi di desa terpencil atau bukit.
Pemerintah
dan pemerintah daerah melalui dinas pariwisata terus melakukan perbaikan jalan
dan akses agar wisatawan lebih nyaman.
Akomodasi & Fasilitas
Pendukung
Di
kota Gresik dan beberapa area wisata populer, telah tersedia hotel, penginapan
sederhana, homestay dan penginapan desa wisata. Di Pulau Bawean, misalnya,
terdapat penginapan lokal (homestay) yang melayani wisatawan yang ingin menginap
lebih lama.
Kemudahan
mencari makanan, warung lokal, dan pusat oleh-oleh juga menjadi bagian dari
akomodasi budaya kuliner. Fasilitas pendukung seperti area parkir, toilet,
tempat ibadah, dan warung makan di objek wisata semakin diperhatikan.
Di
Pantai Delegan, warung makan dan fasilitas dasar sudah tersedia.
Pelayanan & Pengelolaan
Desa
wisata di Gresik dikelola dengan partisipasi masyarakat lokal. Peraturan Daerah
Kabupaten Gresik Nomor 7 Tahun 2021 tentang Desa Wisata menggarisbawahi
pentingnya pengelolaan yang melibatkan masyarakat, pelestarian budaya, dan
kelestarian lingkungan.
Dalam beberapa objek wisata, pengelola menyediakan pusat informasi wisata, penunjuk arah, guide lokal, dan signage yang memadai. Namun, masih ada wilayah wisata yang fasilitasnya kurang; misalnya jalur evakuasi, fasilitas akses disabilitas, dan standar keamanan belum merata di seluruh destinasi.
Rekreasi, Hiburan & Jasa
Pariwisata
Pengalaman
wisata tidak hanya menikmati alam atau situs sejarah: hiburan dan jasa
pariwisata mendukung agar kunjungan menjadi lebih bermakna dan nyaman.
Hiburan dan Rekreasi
Taman
wisata alam seperti Setigi menyediakan area bermain anak, spot foto, rekreasi
air, dan fasilitas keluarga. Pengunjung bebas memilih rekreasi ringan seperti
piknik, jalan santai, berenang, atau bermain pasir di pantai.
Pulau
Bawean juga menawarkan aktivitas luar ruang seperti trekking kecil, snorkeling,
atau sekadar menikmati sunset dan panorama laut. Spot-spot alamnya sering
menjadi favorit fotografer, pecinta alam, dan mereka yang mencari
ketenangan.
Jasa Pariwisata
Pemandu
lokal semakin banyak digunakan terutama pada destinasi religi atau sejarah,
misalnya untuk menjelaskan kisah Sunan Giri, Giri Kedaton, atau petilasan Giri.
Layanan travel lokal dan paket wisata mulai menawarkan tur satu hari ke pantai,
pulau, atau wisata budaya.
Dukungan
keberadaan sentra kuliner dan pusat oleh-oleh juga menjadi bagian jasa
pariwisata yang tak terpisahkan: setelah menikmati wisata alam atau religi,
wisatawan ingin membeli cenderamata atau mencicipi kuliner khas Gresik.
Baca Juga: Apa yang Terkenal dari Kota Gresik
Tantangan dan Peluang di Masa
Depan
Meskipun
potensi wisata Gresik sangat besar dan beragam, ada sejumlah tantangan yang
harus ditangani agar pariwisata terus berkembang dengan baik.
Tantangan
- Ketidakmerataan fasilitas dan akses
Beberapa destinasi masih terpencil dan jalan aksesnya kurang baik. Fasilitas kesehatan, keamanan dan aksesibilitas (termasuk untuk penyandang disabilitas) belum merata. - Kesadaran lingkungan dan kelestarian
Wisata alam dan desa wisata harus dikembangkan dengan prinsip keberlanjutan agar alam dan budaya tidak rusak. Pengelolaan sampah, pelestarian flora/fauna, dan praktik wisata ramah lingkungan perlu diperkuat. - Promosi dan branding
Meskipun banyak objek wisata, tidak semua dikenal luas di luar Jawa Timur. Perlu strategi pemasaran yang efektif, penggunaan digital marketing, dan kerja sama antardaerah serta pihak swasta. - Sumber daya manusia (SDM) wisata
Pemandu wisata, pengelola desa wisata, pelaku jasa kuliner dan akomodasi perlu pelatihan, peningkatan kompetensi agar pelayanan kepada wisatawan semakin baik.
Peluang
- Pengembangan Desa Wisata
Dengan 14 desa wisata, Gresik memiliki peluang besar untuk mempromosikan wisata berbasis komunitas, budaya lokal, kerajinan, dan alam. - Wisata minat khusus
Aktivitas seperti fotografi alam, wisata konservasi, bird watching, trekking ringan, wisata bahari di Pulau Bawean menawarkan kisaran yang bisa dikembangkan lebih lanjut. - Kolaborasi & inovasi
Dengan kemitraan antara pemerintah daerah, pelaku usaha lokal, dan masyarakat, serta penggunaan teknologi (aplikasi wisata, peta digital, reservasi online), Gresik bisa meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan. - Event dan festival budaya
Festival seperti Festival Damar Kurung, upacara tradisional, kirab budaya menjadi agenda wisata budaya yang bisa diangkat sebagai daya tarik utama.
Pariwisata
di Gresik sangatlah beragam dan kaya: dari keindahan alam pesisir dan pulau,
bukit serta lanskap bekas tambang kapur, hingga situs religi dan sejarah yang
membentuk identitas budaya.
Wisata
minat khusus dan desa wisata menambah dimensi pengalaman bagi wisatawan yang
ingin lebih dari sekadar wisata rekreasi. Dukungan sarana dan prasarana,
akomodasi, jasa pariwisata, dan fasilitas hiburan sudah mulai berkembang,
meskipun ada tantangan terutama terkait akses, fasilitas yang tidak merata, dan
pelestarian lingkungan.
Bagi
Anda yang merencanakan kunjungan ke Gresik, siapkan diri untuk menyelami
kekayaan alam, budaya, sejarah, dan keramahan masyarakat lokal. Gresik bukan
hanya kota industri dan sejarah, tetapi destinasi wisata yang terus tumbuh dan
menawarkan banyak hal menarik bagi siapa saja yang ingin mengeksplor.
FAQ
1.
Berapa jumlah objek wisata di Kabupaten Gresik saat ini?
Lebih dari 131 objek wisata telah terdata di Gresik, meliputi berbagai kategori
seperti wisata alam, sejarah, religi, bahari, dan budaya.
2.
Apakah akses ke wisata alam di Gresik mudah dijangkau?
Untuk destinasi di dekat pusat kota seperti Pantai Delegan, Bukit Kapur Setigi,
akses relatif mudah. Namun untuk pulau seperti Bawean dan destinasi desa
terpencil, akses bisa lebih menantang dan membutuhkan kendaraan laut serta
jalan lokal yang belum selalu mulus.
3.
Apakah desa wisata sudah memiliki fasilitas memadai?
Beberapa desa wisata sudah dilengkapi fasilitas seperti homestay, tempat makan
lokal, akses jalan, dan fasilitas dasar (toilet, parkir), serta dikelola oleh
masyarakat lokal. Namun tidak semua desa wisata telah mencapai standar
fasilitas modern dan aksesibilitas penuh.
4.
Kapan waktu terbaik untuk berwisata di Gresik?
Musim kemarau (± bulan April hingga Oktober) biasanya waktu terbaik karena
cuaca cerah, ombak laut lebih tenang, dan akses ke pulau atau pantai lebih
nyaman. Festival budaya dan religi juga sering diadakan di bulan-bulan
tertentu, menambah daya tarik.
5.
Apakah pariwisata Gresik ramah keluarga dan anak-anak?
Ya. Banyak objek wisata yang cocok untuk keluarga. Pantai, taman, wisata alam
Setigi, desa wisata, dan wisata budaya. Banyak fasilitas seperti area bermain,
warung, dan akomodasi sederhana yang cocok untuk keluarga.
Penulis: Beatrice Rezqikha Zerlinda (bea)